Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gempa 5.1 Skala Richter Guncang Tahuna Sulawesi Utara, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Bumi 5.1 Skala Richter menguncang barat laut Tahuna Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara

Penulis: Muhammad Nur Wahid Rizqy
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Gempa 5.1 Skala Richter Guncang Tahuna Sulawesi Utara, Tak Berpotensi Tsunami
Twitter @infoBMKG
Gempa Bumi 5.1 Skala Richter menguncang barat laut Tahuna Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa mengguncang wilayah Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada Senin (6/1/2020).

Dikutip Tribunnews.com dari Twitter @infoBMKG, gempa berkekuatan 5.1 Skala Richter mengguncang Barat laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pukul 14.25 WIB.

Berdasarkan titik koordinatnya, gempa terjadi pada 5.12 Lintang Utara (LU) dan 125.35 Bujur Timur (BT).

Pusat gempa berada di 168 kilometer barat laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

Gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer.

Gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

"Mag:5.1, 06-Jan-20 14:25:34 WIB, Lok:5.12 LU,125.35 BT (168 km BaratLaut TAHUNA-KEP.SANGIHE-SULUT), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami," tulis BMKG

Berita Rekomendasi

Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari: 

I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas