Menteri PPA Menangis, Kasus Pedofilia Merenggut Nyawa Bocah 12 Tahun di Padang
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA), I Gusti Ayu Bintang Darmavati tak kuasa menahan air matanya saat mendatangi Markas Polresta Padang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar dan Debi Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA), I Gusti Ayu Bintang Darmavati tak kuasa menahan air matanya saat mendatangi Markas Polresta Padang, Minggu (5/1/2020).
Ia menangis saat bicara soal kasus pedofilia yang telah merenggut nyawa bocah 12 tahun di Padang.
Diketahui, kasus pedofilia ini dialami remaja wanita berusia 12 tahun.
Korban mengalami kanker rektum stadium 4 akibat perbuatan cabul yang dilakukan oleh tersangka berinisial AMR (56).
Setelah menjalani perawatan, korban dinyatakan meninggal dunia.
Menteri PPA melakukan pertemuan di Mapolresta Padang.
Di samping I Gusti Ayu Bintang Darmavati, duduk Kapolda Sumbar, Irjen Pol Toni Harmanto.
Saat ia bicara soal kasus pedofil tersebut, ia tampak menangis.
Air matanya berlinang, suaranya bergetar.
"Dengan kasus yang terjadi yang menimpa korban, memang sangat memberikan duka yang amat mendalam bagi kita semua," kata I Gusti Ayu Bintang Darmavati.
Oleh karena itu, semua pihak terkait harus menyikapi kasus yang terjadi.
Ia mengapresiasi jajaran kepolisian yang telah bertindak tegas, karena hal itulah yang diharapkannya.
Ia juga berharap ke depan agar kasus pelecehan terhadap perempuan dan anak tak ada lagi.
Hal tersebut bisa terwujud, kata dia, dengan adanya kerja sama semua pihak.
Baca: Korban Pedofil hingga Idap Kanker Rectrum Dikabarkan Meninggal Dunia, Begini Nasib Pelaku
Baca: Pemilik Warung Cabuli 17 Murid Laki-laki, Modusnya Iming-imingi Rp 5.000, Makanan Hingga Petasan
"Yaitu dengan adanya kerja sama dengan Kapolda, Kapolresta, serta stakholder lainnya," katanya.
Menteri PPA, I Gusti Ayu Bintang Darmavati mendatangi Markas Polresta Padang, Minggu (5/1/2020).
Dia tiba di Markas Polresta Padang sekitar pukul 13.00 WIB.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri PPA didampingi oleh Kapolda Sumbar, Irjen Pol Toni Harmanto serta Kapolresta Padang, Kombes Pol Yulmar Try Himawan.
Terlihat juga Wakil Wali Kota Padang, Hendri Septa dan pejabat lainnya.
Kanker Stadium 4
T, seorang gadis 13 tahun di Padang didiagnosa menderita penyakit kanker rektum stadium 4.
Penyakit dialami T karena ia dicabuli oleh tetangganya AMR (58).
Saat ditemui TribunPadang.com pada Rabu (27/11/2019) lalu di kediamannya di Kawasan Air Pacah, Padang, T hanya mampu berbaring.
Tubuhnya kurus, sesekali ia terdengar merintih menahan kesakitan.
YW (33), ibu T mengakui bahwa anaknya menderita kanker rektum stadium 4 akibat perbuatan cabul.
Kejadian itu bermula saat pertengahan 2018 lalu.
T dicabuli oleh pelaku AMR, yang merupakan tetangganya sendiri.
Baca: Begini Cara Husein Alatas Obati Pasien hingga Berujung Pencabulan, Baca Doa dan Tepuk Bahu Korban
Baca: Pur Semula Diringkus Polisi karena Narkoba, Kasus Pencabulan Anak Tiri Akhirnya Terungkap
Peristiwa itu terjadi ketika T tinggal bersama neneknya di daerah Bungus, Kota Padang.
"Awalnya bulan Maret 2019 kami tahu dia sakit karena mengalami pendarahan hebat," ungkap YW.
Ia mengira pendarahan yang dialami anaknya karena haid biasa.
T pun dibawa oleh orang tuanya ke bidan terdekat, namun dirujuk ke rumah sakit.
Setelah diperiksa ke rumah sakit, barulah diketahui bahwa T menderita kanker rektum stadium 4.
Dilansir dari Kitabisa.com, T mengalami luka pada anus dan membusuk hingga mengeluarkan darah.
Sperma pelaku diketahui menyumbat bagian anusnya.
T sudah melalui serangkaian pengobatan, bahkan sudah menjalani kemoterapi.
Pihak kedokteran juga membuat lubang pembuangan baru di perut T.
Gadis tersebut sempat koma dan tidak sadarkan diri.
Laporkan ke Polisi
Selang tiga bulan setelah mengalami pendarahan, akhirnya T mengakui bahwa dia telah mendapatkan pelecehan seksual dari AMR.
"Setelah dipaksa kakak saya untuk mengaku, akhirnya dia mengaku," ujarnya.
Setelah korban mengakui telah menjadi korban pencabulan, keluarga pun melaporkan pelaku ke Polresta Padang pada Juli 2019.
Dari pengakuan anaknya, YW mengatakan, pelaku telah puluhan kali melancarkan aksi kepada korban.
Setelah mendapat informasi korban mengalami pendarahan, pelaku kabur bersama keluarganya.
Baca: Seorang Dokter di Mojokerto Diduga Berbuat Cabul Terhadap Pasien di Bawah Umur
Baca: Mantan Menteri PPA Yohana Yembise Siap Bantu I Gusti Ayu Bintang Darmawati Setiap Saat
Pelaku Ditangkap di Jambi
Pelaku yang mencabuli T ditangkap jajaran Polresta Padang pada Sabtu (30/11/2019).
Kasat Reskrim Polresta Padang, AKP Edryan Wiguna membenarkan hal tersebut.
"Pelaku diamankan tadi pagi, sekitar pukul 10.30 WIB," katanya saat ditemui di kantornya, Sabtu siang.
Pelaku ditangkap di Sungai Penuh, Provinsi Jambi.
"Saat ini sedang dalam pejalanan untuk dibawa ke Mapolresta Padang," ujarnya.
Dijelaskannya, penangkapan berawal dari didapatnya informasi bahwa pelaku berada di Sungai Penuh.
Personel Polresta Padang langsung berangkat ke lokasi pada Sabtu dini hari dari Padang ke Sungai Penuh.
Diketahui, pelaku yang berinisial AMR (56), diduga mencabuli seorang gadis berisinial T (13) pada pertengahan 2018 lalu.
Namun, menurut AKP Edryan Wiguna, laporan masuk ke Polresta Padang pada Juli 2019.
Meninggal di Rumah Sakit
Setelah melawan penyakitnya, T dikabarkan meninggal dunia pada Senin (30/12/2019).
Kabar tersebut dibagikan oleh penggerak donatur untuk T, @beribadah.id.
Akun @beribadah.id merupakan akun yang juga membuka donasi di laman kitabisa.com untuk T.
Menurut informasi dari beribadah.id, T meninggal di Rumah Sakit M Djamil Padang.
"Innalillah Wa Innailaihi Rojiun
Telah berpulang Adik kita TR di RS M Djamil padang.
TR sudah tidak sakit lagi, TR sudah tersenyum di sana," tulis akun @beribadah.id.
Satu hari sebelum kepergiannya, T sempat mengalami masa kritis.
Kondisi T sudah tak bisa diselamatkan menggunakan obat karena kanker telah menyebar ke otak.
Bahkan T sempat alami gagal ginjal.
Berbagai ucapan duka dan doa pun dituliskan netizen di laman Twitter dan Instagram.
Warganet meminta agar pelaku pencabulan pada T ditindak tegas.
Lalu bagaimana nasib pelaku saat ini?
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Menteri PPA Menangis, Suaranya Bergetar saat Bicara Kasus Pedofil Merenggut Nyawa di Padang