Inilah Makna Prasasti di Keraton Agung Sejagat dan Aktivitasnya yang Kini Telah Dihentikan
Kegiatan Keraton Agung Sejagat akhirnya diberhentikan karena meresahkan masyarakat, mereka disebut membelokan sejarah dan memiliki prasasti.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
"Batu besar kala itu datang sekira pukul 03.00 WIB pagi."
"Saya melihat ternyata sudah dibungkus kain kafan (kain putih) seperti kain mori," ujar seorang warga, Sumarni (56) kepada Tribunjateng.com, Senin (13/1/2020).
Di sekitar batu itu, ada berbagai macam sesaji dan dupa-dupa.
Selain itu, para pengikut pada waktu Subuh sudah hadir dan menghadap ke selatan seperti seakan memuja batu besar tersebut.
"Otomatis anak-anak kecil yang pada melihat merasa ngeri saat itu."
"Bahkan membuat anak-anak malam harinya yang biasanya berangkat mengaji merasa takut dan tidak mengaji," imbuhnya.
Ketika ditanya kenapa anak-anak itu hanya bisa menjawab takut dan menganggap batu itu hidup.
Karena menyita perhatian, Sumarni akhirnya sempat menegur dan meminta menurunkan kain kafan tersebut.
Puncaknya adalah pada saat kirab, dan dua hari sebelumnya melakukan gladi bersih.
"Mereka itu sempat menggunakan pengeras suara saat ada azan maghrib," terangnya.
Sumarni sudah memperingatkan dan membuat surat yang intinya, meminta mereka menghentikan berbagai macam aktivitas saat azan dan ibadah.
Kedua adalah tidak melakukan aktivitas yang mengganggu warga saat saat istirahat.
Ketiga, adalah membersihkan lingkungan warga dari sesaji-sesaji.
"Itulah tuntutan warga dan yang jelas kami tidak ingin terganggu dengan mereka yang datangnya berbondong-bondong."
"Terutama yang disesalkan adalah sesaji," kata dia.
Tak hanya itu, aktivitas di Keraton Agung Sejagat itu pun diberhentikan sementara.
Hal itu telah dikonfirmasi oleh Kabag Humas dan Protokol Pemkab Purworejo, Rita Purnama.
"Pemkab Purworejo sudah melaksanakan rapat terbatas yang dihadiri jajaran Forkopimda dan segera akan mengambil langkah."
"Mulai besok pagi untuk menghentikan kegiatan di KAS," katanya, Selasa (14/1/2020).
(Tribunnews.com/Maliana, Tribunjateng/Permata Putra Sejati, Kompas.com)