Makam Janin Ratu Keraton Agung Sejagat Dipindahkan, Camat: Fanni Pernah Keguguran saat Hamil 3 Bulan
Makam janin ratu Keraton Agung Sejagat atau Fanni Aminadia, kini sudah dipindahkan ke tempat pemakaman umum.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Makam janin ratu Keraton Agung Sejagat atau Fanni Aminadia, kini sudah dipindahkan ke tempat pemakaman umum.
Makam janin Fanni Aminadia itu ditemukan di rumah kontrakan raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso, di Dusun Berjo Kulon, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Jumat (17/1/2020).
Setelah ditemukan oleh warga, janin Fanni Aminadia itu langsung dimakamkan di tempat yang lebih layak.
Kepala Desa Sidoluhur, Sudarmanto mengatakan, pemindahan makam anak Fanni Aminadia itu, agar tidak menimbulkan masalah ke depannya.
"Hari ini juga menyerahkan kepada Bapak Susilo selaku Kaum dan Mas Kartijo untuk memindahkan (jenazah) anak dari saudara Fanni."
"Sehingga, mohon maaf, tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari," ujar Sudarmanto di rumah kontrakan Totok Santoso Hadiningrat, Jumat (17/1/2020), dikutip dari Kompas.com.
Proses Pemindahan Makam Anak Fanni Aminadia
Warga memindahkan makam anak ratu Keraton Agung Sejagat itu sekira pukul 16.00 WIB.
Proses pemindahan tersebut diawali dengan doa oleh para warga yang hadir di sana.
Warga memindahkan kendi yang berada di dalam makam, dan membersihkannya.
Kemudian, warga kembali memanjatkan doa saat membawa kendi tersebut ke tempat pemakaman umum.
Penemuan Makam Janin Fanni Aminadia
Sebelumnya, polisi melakukan penggeledahan di rumah kontrakan Totok Santoso Hadiningrat, dan akhirnya menemukan sebuah gundukan di sana.
Makam tersebut berupa gundukan tanah dan dikelilingi oleh batu.
Penunggu rumah kontrakan Totok Santoso, Mursinah mengatakan, gundukan tanah tersebut adalah makam anak Fanni Aminadia.
Penuturan dari Mursinah tersebut dibenarkan oleh Camat Godean, Sarjono saat dihubungi oleh Kompas.com.
"Iya, makam anaknya Ibu Fanni," ujar Sarjono, dikutip dari Kompas.com, Jumat (17/01/2020).
Sarjono menyampaikan, Fanni Aminadia mengalami keguguran, saat kehamilannya tiga bulan.
"Enggak tahu penyebabnya, tapi tahu-tahu masyarakat itu ada laporan bahwa dikubur di situ," jelas Sarjono.
Penghentian Kegiatan Keraton Agung Sejagat
Warga Dusun Berjo Kulon dan penghuni rumah kontrakan Totok Santoso Hadiningrat telah melakukan beberapa kesepakatan saat melakukan mediasi pada Kamis (16/1/2020) malam.
Hadir pula, dalam mediasi dari kecamatan, koramil, polsek, dukuh dan tokoh masyarakat.
Hasilnya, penghuni yang saat ini masih berada di rumah kontrakan tersebut bersedia menghentikan segala kegiatan yang berkaitan dengan Keraton Agung Sejagat.
Penghuni juga bersedia untuk pindah dari rumah kontrakan dalam jangka waktu tiga hari.
Kemunculan Keraton Agung Sejagat
Sebelumnya, kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah, menyita perhatian publik karena menggelar kirab selama beberapa hari yang diikuti ratusan orang.
Kerajaan baru tersebut, dipimpin oleh Totok Santoso Hadiningrat, dan didampingi Fanni Aminadia.
Totok Santoso dan Fanni Aminadia telah ditangkap oleh polisi karena diduga telah melakukan penipuan kepada para pengikutnya.
Diketahui, pengikut Keraton Agung Sejagat diwajibkan menyerahkan uang hingga Rp 30 juta setiap bulan.
Bahkan, ada pengikut yang menyetor hingga Rp 110 juta dengan iming-iming jabatan dan gaji dollar.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Wijaya Kusuma)