Fenomena Sunda Empire, Ridwan Kamil Sebut Banyak Orang Stres, Ki Ageng Rangga: Memalukan
Ridwan Kamil sebut banyak orang stres terkait fenomena Sunda Empire. Petinggi Sunda Empire pun menanggapi hal tersebut: Memalukan.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pasca kemunculan Sunda Empire yang membuat heboh masyarakat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan fenomena tersebut muncul lantaran banyak orang stres.
Sunda Empire lewat petingginya, Ki Ageng Rangga Sasana memberi tanggapan atas pernyataan gubernur yang akrab disapa Emil ini.
Menurut Rangga apa yang dikatakan lantaran Emil tidak mengetahui makna di balik berdirinya Sunda Empire
"Jangan sampai begitu, memalukan. Sebagai Gubernur Jawa Barat tidak paham tetang apa itu Sunda Empire," tutup Rangga dikutip dari YouTube KompasTV, Selasa (21/1/2020).
Rangga menilai masyarakat tidak perlu resah dengan keberadaan Sunda Empire.
"Masyarakat di Indonesia tidak usah ada keresahan, atau dibikin resah yah"
"Karena Sunda Empire tidak bikin resah," tandasnya.
Baca: Viral Curhatan Driver Ojol di Thread Twitter Seusai Kena Prank Bocah, Warganet Berikan Semangat
Rangga memandang keresahan masyarakat tidak diakibatkan oleh keberadaan Sunda Empire.
Melaikan diciptakan sendiri oleh pemerintah daerah sendiri.
"Kebetulan yang membuat resah justru pejabat di daerah itu," imbuhnya.
Bahkan, Rangga menyebut keberadaan dari kelompoknya adalah untuk menciptakan kehidupan dunia yang lebih baik.
Selain itu Sunda Empire ia harapkan mampu melindungi kehidupan seluruh umat manusia.
"Keberadaan Sunda Empire adalah melahirkan tatanan bumi yang menyelamatkan bumi dan umat keseluruahan," katanya.
Rangga melanjutkan, untuk mencapai tujuan tersebut, Sunda Empire mengklaim mampu mengendalikan senjata nuklir.
"Satu contoh yang saya bilang, yang bisa menghentikan atas nuklir adalah tindakan dari Sunda Empire,"ujarnya.
Baca: Pemprov DKI Tebang 190 Pohon di Monas dengan Alasan Revitalisasi, Ini Kritikan dari Walhi
Komentar Gubernur Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kemunculan sejumlah kelompok baru seperti Sunda Empire-Earth Empire dan Keraton Agung Sejagat, yang kemudian viral di dunia maya, menunjukkan banyak orang yang mengalami stres.
"Ini banyak orang stres ya di republik ini, menciptakan ilusi-ilusi yang sering kali romantisme-romantisme sejarah ini."
"Yang ternyata ada orang yang percaya juga kan, begitu ya menjadi pengikutnya," kata gubernur yang akrab disapa Emil dikutip dari YouTube KompasTV.
Sebelum hal ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, terutama munculnya Sunda Empire di Jawa Barat, kata Emil, Polda Jabar sudah meneliti dan mendalami kehadiran kelompok tersebut.
"Lagi diteliti oleh Polda, tadi malam Pak Kapolda sudah melaporkan, sedang melakukan penelitian, kalau ada aspek pidana kita akan tegas," katanya.
Emil meminta warga untuk tetap fokus menjalani kehidupannya, menyaring berbagai informasi yang beredar menggunakan rasio dalam berkehidupan.
"Gunakan aturan perundang-undangan jangan percaya terhadap hal-hal yang tidak masuk ke dalam logika asal sehat," katanya.
Baca: Tes Kepribadian: Bentuk Pusarmu Mencerminkan Kepribadianmu, Temukan Jawabannya di Sini
Kemunculan Sunda Empire
Kehebohan Sunda Empire dimulai sejak Jumat (17/1/2020).
Dimulai oleh sebuah postingan seorang warganet bernama Renny.
Dalam postingannya tersebut, warganet itu menuliskan mengenai pertemuan Sunda Empire - Earth Empire di Bandung.
Ia bahkan menulis, sistem pemerintahan dunia dikendalikan koordinat 0.0 di Bandung sebagai mercusuar dunia.
"SUNDA EMPIRE - EARTH EMPIRE, dalam menyambut Indonesia baru yg lebih makmur dan sejahtera, dgn system pemerintahan dunia yg dikendalikan dari koordinat 0.0 di Bandung sebagai mercusuar dunia.
Masa pemerintahan dunia yg sekarang akan segera berakhir sampai dgn tgl 15 Agustus 2020.
Mari kita persiapkan diri kita utk menyongsong kehidupan yg lebih baik dan sejahtera.
Agar kita tidak menjadi budak di negara sendiri dan hidup hanya utk membayar tagihan yg terus naik dan biaya hidup yg terus melambung tinggi apalagi biaya pendidikan anak yg tdk gratis, setelah itu kita tua dan mati, terus pikniknya kapan??" tulis warganet Renny, dikutip Tribunnews.com dari TribunJabar.id, Selasa (21/1/2020).
Dalam foto tersebut, terlihat ada sejumlah orang yang mengenakan seragam seperti seragam militer.
Mereka juga mengenakan baret yang warnanya berbeda-beda, ada biru dan hitam.
Sementara itu, di unggahan lainnya dari warganet tersebut, disebutkan mengenai informasi acara dari Sunda Empire tersebut.
Ada acara pertemuan Sunda Empire yang disebut dilaksanakan pada 15 April 2019 di Bandung.
Tak tanggung-tanggung, dalam postingan tersebut, tertulis ada pernyataan perubahan dari Vatikan ke Atlantic.
"Alhamdulillah telah terlaksana dgn baik acara endrosmenet United States of Indonesia (USI) SE-EE. Senin 15 April 2019 di Bandung."
"Peresmian pernyataan perubahan dari Vatikan ke Atlantic dan Penyerahan Mandat atas nama kekaisaran SE oleh Perdana Menteri Dunia YM GPM," tulis Renny.
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Setelah Keraton Agung Sejagat, Kini Heboh Sunda Empire di FB, Tertulis di Bandung, Kerajaan Fiktif?
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJabar.id/Yongky Yulius)