Waspada, 7 Kecamatan di Muba Rawan Bencana Longsor
Tujuh kecamatan di Bumi Serasan Sekate masuk dalam kategori rawan bencana tanah longsor.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Sripoku.com, Fajeri Romadhon
TRIBUNNEWS.COM, BANYUASIN - Tujuh kecamatan di Bumi Serasan Sekate masuk dalam kategori rawan bencana tanah longsor.
Memasuki musim penghujan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muba mengimbau masyarakat untuk siaga banjir dan tanah longsor yang mengintai.
"Ya, saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan. Oleh sebab itu kita minta masyarakat yang tinggal di daerah yang rawan banjir dan tanah longsor untuk waspada. Jika kondisi air sudah semakin tinggi dan curah hujan sangat tinggi kita minta untuk segera mengungsi," kata Kepala BPBD Muba, Indita Purnama, Senin (20/1/2020).
Adapun kecamatan yang rawan akan tanah longsor terdapat pada 7 kecamatan antara lain Kecamatan Sanga Desa, Babat Toman, Lawang Wetan, Lais, Sekayu, Keluang, dan Kecamatan Bayung Lencir.
Baca: Produsen Kerupuk Mie di Batang Kewalahan Layani Pesanan di Musim Penghujan
Baca: Mantan Kades di Musi Banyuasin Bacok Kepala Desa dan Seorang Warga, Ditangkap Setelah Buron Setahun
"“Kecamatan yang berada di bantaran Sungai Musi secara garis besar rawan akan tanah longsor. Kita mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Muba khususnya warga yang berada di bantaran sungai agar selalu waspada, dikarenakan bencana banjir dan tanah longsor kapan pun bisa terjadi," kata dia.
"Selain itu, kita mensiagakan call center 24 jam guna kesiapsiagaan darurat bencana di nomor 0714-3330029 dan kantor PUSDALOPS-PB 0714-3330183," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza Alex, menginstruksikan seluruh camat yang daerahnya rawan akan bencana banjir dan tanah longsor untuk tidak meninggalkan tempat khususnya pada saat musim penghujan seperti saat ini.
"Bencana bisa kapan datang saja oleh karena itu manajemen bencana harus digunakan dari sistem yang telah dibentuk termasuk peringatan early warning system. Jadi BPPD menjadi salah satu sentral dari pusat pengendalian bencana tersebut, saya harapkan memang dengan debit dan curah hujan yang tinggi ini walaupun nanti mengganggu dalam hal keseharian tetapi risiko bencana sudah diminimalisir," ungkapnya.
Baca: Harga Jengkol di Ciamis Anjlok Mulai Dua Pekan Terakhir
Baca: Tips Mencegah Rumah Bocor dan Dinding Rembes di Musim Penghujan
Jika bencana datang maka SOP sudah harus berjalan, dinas–dinas terkait seperti Dinkes, Dinsos sudah bisa cepat tanggap.
"Penguasa wilayah seperti camat saya minta untuk sigap dan selalu berada di tempat," kata dia.
"Camat yang tidak serius dalam penanggulangan bencana ya saya copot. Jadi yang pertama dia harus berada di tempat, menjaga dan melihat menginventarisir, potensi yang ada untuk itu semuanya bisa bertanggungjawab dengan baik. Bulan Januari sampai Febuari merupakan curah hujan tinggi semuanya harus berkonsentrasi melihat keadaan seperti ini," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Longsor Rawan Terjadi di Tujuh Kecamatan, BPBD Muba Siagakan Call Center 24 Jam