Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sang Ayah Diduduki Juma'adi Sambil Membawa Celurit, Zainul Ambil Pedang Lalu Bunuh Pamannya Itu

Zainul melihat ayahnya diduduki Juma'adi yang membawa celurit. Melihat ayahnya terancam, Zainul langsung mengambil pedang dan mendatangi sang paman.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sang Ayah Diduduki Juma'adi Sambil Membawa Celurit, Zainul Ambil Pedang Lalu Bunuh Pamannya Itu
Kompas.com/Aji YK Putra
Tersangka Suryadi (29) pelaku pembunuhan Muhammad Yusuf (51) yang tak lain adalah pamannya sendiri, saat menjalani pemeriksaan di Polda Sumatera Selatan, Selasa (22/1/2020). Suryadi nekat membunuh pamannya, karena istrinya sering diintip korban saat sedang mandi 

TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Peristiwa berdarah terjadi di Desa Condro Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Rabu (22/1/2020).

Juma'adi (41), warga Dusun Gentengan, Desa Condro, Kecamatan Pasirian, Lumajang tewas di tangan keponakannya sendiri, M Zainul Arifin (31).

Pembunuhan itu dipicu masalah lama di antara dua keluarga.

Peristiwa berdarah yang terjadi pada Rabu (22/1/2020) pukul 08.30 itu berawal saat Juma'adi meminta motor kepada sang kakak, Adi (55).

Adi adalah orang tua pelaku, Zainul.

Selama ini Juma'adi tinggal bersama kakaknya tersebut.

Mendapatkan permintaan itu, Adi menolaknya hingga sang adik marah.

Berita Rekomendasi

Dari informasi yang dihimpun Surya, Juma'adi lantas mengambil sebilah celurit.

ILUSTRASI - Seorang pria di Padang membacok tetangga sendiri karena sakit hati dikentuti. Korban kini dalam kondisi kritis.
ILUSTRASI - Seorang pria di Padang membacok tetangga sendiri karena sakit hati dikentuti. Korban kini dalam kondisi kritis. (DNA India)

Melihat adiknya membawa celurit, Adi lari menjauhinya.

Sang adik mengejar, sampai Adi terjatuh.

Juma'adi menduduki tubuh Adi.

Ketika itulah, Zainul melihat ayahnya diduduki Juma'adi yang membawa celurit.

Melihat ayahnya terancam, Zainul langsung mengambil pedang dan mendatangi sang paman.

Zainul langsung melayangkan pedangnya ke arah leher Juma'adi.

Sabetan pedang itu membuat Juma'adi tewas seketika.

Baca: Pria di Kabupaten Berau Tikam Istri Hingga Tewas dengan Belasan Tikaman, Anak Tirinya Terluka Parah

Baca: Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Mahasiswi UIN Allaudin Makassar Heboh, Pemeran Pengganti Kesurupan

"Mereka masih satu keluarga. Pelaku dan korban memiliki hubungan saudara. Motif peristiwa ini karena ada persoalan masa lalu yang tidak selesai hingga saat ini juga," ujar Kapolres Lumajang AKBP Adewira Negara Siregar yang mendatangi tempat kejadian perkara.

Tak lama setelah peristiwa itu terjadi, warga melaporkannya ke polisi.

Zainul, pelaku pembacokan juga menyerahkan diri ke Polsek Pasirian.

Polisi juga mendatangi TKP. Polisi langsung melakukan olah TKP, dan mengevakuasi korban tewas.

Polisi menyebut tindakan Zainul adalah penganiayaan berat.

Ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi pembunuhan (Kompas.com)

Polisi menjerat Zainul menerapkan Pasal 351 (3) KUHP tentang tindak penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

Adewira berharap, tidak ada aksi balas dendam pasca peristiwa itu.

"Mereka adalah satu keluarga, saya harap tidak berkembang ke hal-hal lain. Apalagi pelaku juga sudah diamankan," kata Adewira.

Kasus Serupa di Banyuasin

Peristiwa berdarah melibatkan seorang pria dengan pemannya sendiri juga terjadi di Kabupaten Banyuasin.

Adalah Suryadi (29) seorang suami yang gelap mata dan menghabisi nyawa pamannya sendiri, Muhammad Yusuf (51).

Baca: Kasus Penemuan Mayat Wanita di Villa Bogor: Korban Menolak Ajakan Berhubungan Intim 2 Kali

Baca: Kasus Pembunuhan Anak Kandung di Tangerang: Tangis Histeris Istri dan Pengakuan Sang Suami

Peristiwa tersebut bermula saat istri Suryadi curhat jika ia kerap kali diintip saat mandi oleh Yusuf.

Diketahui peristiwa ini terjadi di sebuah perkebunan kelapa di Desa Telok Payo, Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin.

Sebelumnya seorang jasad pria ditemukan tergeletak di sebuah kebun kelap yang lantas diketahui adalah jasad Muhammad Yusuf.

Dilansir dari Kompas.com, mulanya, korban dilaporkan tewas akibat terjatuh dari pohon kelapa.

Namun, pihak keluarga menaruh curiga atas kematian pria paruh baya tersebut.

Hingga akhirnya jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Sebelum ditemukan tewas, ternyata korban diketahui sempat bertemu dengan keponakannya, Suryadi.

Saat itulah Suryadi turut diperiksa oleh pihak kepolisian hingga akhirnya terungkap kronologi sebenarnya dari tewasnya Muhammad Yusuf.

Hal itu diungkap langsung Direktur Reser Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumsel Kombes Pol Yustan Alfiani.

"Karena pihak keluarga curiga, sehingga kita langsung melakukan penyelidikan dan diketahui korban sempat bersama keponakannya menuju ke kebun," ujar Yustan.

Yustan menerangkan, motif korban dibunuh akibat sakit hati.

Suryadi gelap mata karena korban dituding pernah melecehkan istrinya.

Baca: Janda Tewas Dibunuh Kekasihnya, Ayahanda: Saya Tunggu Dia ke Luar Penjara, Nyawa Harus Dibayar Nyawa

Baca: Terjadi di Kalimantan, Ayah dan Anak Mencintai Wanita yang Sama, Nyawa pun Taruhannya

"Pelaku merasa istrinya dilecehkan, sehingga membunuh korban," jelasnya.

Sementara itu, hal tersebut turut dikatakan Suryadi saat diperiksa oleh pihak kepolisian.

Suryadi menyebut bahwa istrinya sempat bercerita bahwa Yusuf sering mengintipnya saat mandi di rumah.

Tak hanya itu, korban juga disebut sempat memeluk istri tersangka dari belakang.

Suryadi pun mengaku sempat tidak percaya.

"Saya sempat tidak percaya, karena itu adalah paman saya sendiri," kata Suryadi, di Polda Sumsel, Rabu (22/1/2020).

Pada hari kejadian, Suryadi bersama anak dan istrinya sedang menuju kebun kelapa untuk membongkar rumah mertuanya.

Saat itu, ia melihat korban datang sembari membawa parang.

"Waktu saya lagi bongkar rumah di atas, saya lihat paman saya itu mendekati istri saya. Di situ aku langsung marah," ujarnya.

Suryadi yang emosi pun kemudian terlibat perkelahian dengan Yusuf.

Paman dan keponakan ini berebut parang yang saat itu dibawa oleh korban.

Ketika parang di tangan Suryadi, ia menyerang korban hingga tewas di tempat. Pelaku bersama istrinya setelah itu langsung kabur meninggalkan lokasi kejadian.

"Paman saya itu tinggal di rumah sudah satu tahun. Saya kesal karena istri saya sering diintip dan dipeluk-peluk," ucap pelaku

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi Pria Lumajang Berdarah-darah di Tangan Keponakan, Bela Ayahnya yang Hampir Dicelurit

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas