Fakta Memilukan Pembunuhan Guru SMP 1 Perak, Ajak Anak Balita Hingga Sikap Usai Membunuh
Keduanya juga mengakui merencanakan perampokan ini sebelumnya, lantaran terdesak kebutuhan ekonomi
Editor: Eko Sutriyanto
Boby jelaskan, kedua pelaku mengeksekusi korban dengan cara mencekik lehernya hingga lemas, lalu setelah itu, pelaku juga berusaha menusuk korban dengan pisau dapur yang telah mereka siapkan sebelumnya.
Namun, karena korban masih bernapas pelaku langsung memukul korban dengan paving blok hingga korban tewas.
5. Pembunuhan Direncanakan
Jadi, menurut Boby, sudah direncanakan sejak pagi, saat keduanya hendak mencari tempat kos di rumah korban. Lalu pelaku pulang mengambil pisau dapur pinjaman dari tetangga.
"Siangnya datang lagi ketemu korban. Saat itu istri pelaku menemui korban, sedangkan suaminya masuk lewat dapur lalu mencekik korban dari belakang," terangnya.
6. Usai membunuh beraktivitas biasa
Boby juga membeber, bahwa membunuh ibu dua anak ini, kedua pelaku tidak kabur kemana-mana.
Namun tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa di rumahnya.
Kasus ini kemudian terungkap setelah polisi bekerja keras melakukan penyelidikan selama kurun waktu hampir satu bulan.
Kedua pelaku kini mendekam di sel tahanan Polres Jombang. Mereka akan dijerat dengan pasal berlapis 339 subsider 338 KUHP dan pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup.
"Barang bukti yang kami sita di antaranya paving blok, perhiasan milik korban dan pisau yang ada di TKP, selain itu juga ada ponsel korban yang sempat dibawa pelaku," tuturnya.
Di hadapan awak media, kedua tersangka menyesali perbuatannya. Keduanya mengaku tak merencanakan membunuh korban. "Saya menyesal, semua tidak kami rencanakan," kata Wahyu.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Cerita Sebenarnya Pasutri Bunuh Guru SMP Jombang Hingga Tewas, Bawa Balita Saat Cekik & Pukul Korban