LRT Bandara ke Kuta akan Dibangun di Bawah Tanah
Di depan Hotel Golden Tulip Jineng, PT AP 1 berencana membangun gedung yang akan digunakan sebagai area city check in
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali Wema Satya Dinata
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR- Pembangunan Light Rapid Transit (LRT) atau lintas rel terpadu dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Kuta segera akan direalisasikan usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Angkasa Pura (AP) 1 dengan PT Nindya Karya (Persero) menggandeng Korea National Railway Authority (KRNA) sebagai penyandang dana dan penyedia teknologi.
Ketiga Perusahaan ini akan membentuk konsorsium untuk membangun shuttle train dari Bandara ke properti PT AP 1 yang berlokasi di Depan Hotel Golden Tulip Jineng (Sunset Road, dekat Patung Dewa Ruci).
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta dalam siaran persnya mengatakan shuttle ini direncanakan akan melintas di bawah tanah melalui Kuta dengan panjang lintasan sekitar 5.4 kilometer.
Di depan Hotel Golden Tulip Jineng, PT AP 1 berencana membangun gedung yang akan digunakan sebagai area city check in.
Baca: Tiap Hari Jumlah Penumpang LRT Capai 8.000-10.000 Orang
Baca: Seperti di Australia dan Jepang, Pemerintah RI Kaji Penggunaan Angkutan O-Bahn
Baca: Kasus Sabang, KPK Blokir Rekening PT Nindya Karya Rp 44 miliar
Lokasi ini akan terkoneksi langsung dengan Kereta ringan atau Autonomous Rail Transit (ART) yang dipersiapkan PT KAI untuk melayani dari kota ke Sanur.
“LRT belum ada proses permohonan persetujuan secara resmi tetapi rencana ini sudah dikonsultasikan kesesuaiannya dengan rencana induk daerah dan nasional kepada kami,” kata Samsi, Jumat (24/1/2020).
LRT ini direncanakan akan menyusuri sisi barat menuju Legian, Seminyak, Canggu, Puspem Badung, dan berakhir di Mengwi.
Dikatakannya lintasan ini merupakan usulan dari Pemkab Badung.
Pemkab Badung selanjutnya menginginkan LRT ini dapat diteruskan hingga ke Ubud.
“Ini sedang kami telaah integrasinya dengan rencana KA penghubung Denpasar-Buleleng,” ujarnya.
Proses berikutnya adalah pihak AP1-NK-KRNA akan menghadap Gubernur Bali, Wayan Koster untuk menyampaikan rencana tersebut.
Di sisi lain pada sisi Timur, dari Jineng akan mengarah ke Imam Bonjol-Teuku Umar-Renon-Sanur sedang dilakukan studi lintasan ART oleh PT KAI sekaligus dalam proses penyusunan Feasibility Study (FS).
PT KAI kini sudah mendapatkan persetujuan prinsip dari Gubernur Bali untuk menyusun FS yang akan diajukan kembali untuk usulan trase.
“Kemungkinan PT KAI merencanakan bekerjasama dengan China Railway Rollingstock Corporations (CRRC, sebagai penyedia teknologi). Tapi Mereka belum merampungkan konsorsium karena menunggu FS selesai,” terangny
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul LRT Bandara ke Kuta Sepanjang 5,4 Kilometer Akan Dirancang di Bawah Tanah, Ini Rencana Rutenya