Menangis saat Pidato, Bupati Pelalawan Ungkap Pernah Gendong Jenazah Anaknya karena Tak Punya Biaya
Bupati Pelalawan, HM Harris, menceritakan ia pernah menggendong jenazah anaknya karena tak punya biaya bayar ambulans.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Pelalawan, Riau, HM Harris, terlihat menangis saat memberikan pidato ketika Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker Kesda) di aula kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Pelalawan pada Kamis (23/1/2020).
Ia terlihat mengambil tisu untuk menyeka air matanya.
Dikutip Tribunnews dari Tribun Pekanbaru, HM Harris menangis mengingat masa lalunya.
Jauh sebelum dirinya menjabat sebagai bupati Pelalawan, Harris pernah mengalami kegagalan saat menjalankan sebuah usaha di Pulau Jawa.
Karena itu, ia memutuskan kembali ke Pekanbaru dengan uang seadanya.
Baca: Dihujat Warganet setelah Viral, Perekam Video Emak-emak Memasukkan Sampah ke Selokan Minta Maaf
Baca: Viral Kesaksian Fotografer Ungkap Pernikahan Hanya Dihadiri 11 Tamu Undangan, Malah Rasakan Hal Ini
Kondisi tersebut berlanjut hingga anak keduanya jatuh sakit.
Karena anak keduanya semakin parah, Harris dan sang istri, Ratna Mainar, membawanya berobat ke rumah sakit.
Demi kesembuhan sang anak, Harris dan Ratna menjual semua harta bendanya yang tersisa.
Namun, saat itu anak keduanya meninggal dunia.
Tak punya biaya membayar ambulans, Harris terpaksa menggendong jenazah sang anak ke rumah.
Hingga saat ini, HM Harris mengaku tidak bisa melupakan masa lalunya.
Ia menegaskan kepada seluruh petugas kesehatan untuk menangani pasien tanpa memandang latar belakangnya.
Tak hanya itu, Harris juga meminta agar petugas kesehatan bekerja ikhlas dan tulus.
"Siapapun yang sakit tolong diobati segera, tanpa memandang latar belakang pasien."
"Ini perlu saya tegaskan," kata Harris, Kamis, dilansir Tribun Pekanbaru.
Baca: Ibu Ikat Kaki Anaknya dan Menggantungnya dengan Posisi Kepala di Atas, Polisi Cari Si Penyebar Video
Baca: Kronologi Raibnya Knalpot & Ban Motor Milik Seorang Ibu Driver Ojek Online di Manado Sulawesi Utara
"Jangan pernah melihat pasien dari suku, agama, rasnya dan golongannya."
"Mau dia kaya, miskin, pendatang atau tempatan."
"Yang pasti layani dulu, nanti yang lain bisa diurus kemudian," tegas dia.
Harris menjelaskan biaya kesehatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daeran (APBD) Pelalawan sudah cukup besar.
Karena itu, menurut Harris, biaya tak lagi jadi alasan untuk tidak mengobati warga sakit.
"Anggaran kesehatan saat ini sudah besar dialokasikan dari APBD."
"Jadi tak ada alasan bagi warga yang sakit untuk tidak diobati," tandas dia.
Mengutip wikipedia, HM Harris menjabat bupati Pelalawan sejak 2016.
Pria berusia 69 tahun ini pernah menjadi Ketua DPD II Golkar Pelalawan selama tiga periode.
Yakni 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014.
Baca: Kisah Kombes WH Si Polisi Palsu dari Padang, Jalani Hidup Mewah, Dapat Mobil Pajero dan Moge
Baca: Ingat Lutfi Alfiandi Pembawa Bendera di Demo DPR? Dipaksa Akui Perbuatannya hingga Tubuh Disetrum
Selain itu, Harris juga pernah menjabat Ketua DPRD Pelalawan pada 1999 hingga 2009.
Serta wakil bupati Pelalawan periode 2006-2011.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)