Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana Diduga Sebarkan Berita Bohong, Polisi Kaji Keterangan Saksi Ahli

Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana diduga telah menyebarkan berita bohong. Polisi dalami keterangan sejumlah saksi.

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana Diduga Sebarkan Berita Bohong, Polisi Kaji Keterangan Saksi Ahli
KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
Petinggi Sunda Empire - Rangga Sasana 

TRIBUNNEWS.COM - Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana diduga telah menyebarkan berita bohong.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri, Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, pihaknya tengah mendalami dugaan pelanggaran pidana tersebut.

Polisi tengah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi ahli untuk dimintai keterangan.

"Sementara ini sedang dikaji bagaimana keterangan saksi dan bukti-bukti yang ditemukan dan juga keterangan ahli," kata Asep di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Senin (27/1/2020), dikutip dari Kompas.com.

"Dan untuk proses penyelidikan dan penyidikan ini sementara dugaannya ya ada sebuah bentuk kegiatan yang diduga melanggar ketentuan pidana khususnya Pasal 14 dan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 (tahun) 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana terkait dengan dugaan penyebaran berita bohong," jelasnya.

Asep mengungkapkan, ada empat ahli yang dilibatkan dalam pemeriksaan kasus dugaan penyebaran berita bohong dari Sunda Empire.

Saksi ahli terdiri dari ahli bahasa, pidana, sosiologi, dan ahli sejarah.

Berita Rekomendasi

"Kepolisian atau pendidik perlu mendengarkan dari empat ahli tersebut sehingga nanti mendapatkan kesimpulan yang komprehensif untuk kemudian bisa memutuskan tindak lanjut dari pada fenomena Sunda Empire ini," ujarnya.

Menurutnya, kepolisian Jawa Barat telah melakukan pemeriksaan lima orang saksi.

"Di antaranya adalah saksi tempat di mana digunakan deklarasi tentang Sunda Empire itu termasuk juga beberapa saksi yang terkait keanggotaan dari Sunda Empire," tambah Asep.

Ia mengungkapkan, dalam waktu dekat polisi akan melakukan gelar perkara terkait kasus Sunda Empire tersebut.

Laporan Roy Suryo

Diketahui, pakar telematika, Roy Suryo, melaporkan petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana, atas dugaan penyebaran berita bohong dan pencemaran nama baik.

Roy Suryo merasa kecewa saat Rangga Sasana menyebut dirinya tak mengerti sejarah.

Hal itu disampaikan oleh petinggi Sunda Empire saat menjadi bintang tamu di acara talkshow stasiun televisi swasta.

Laporan Roy Suryo tersebut terdaftar di Polda Metro Jaya pada Jumat (24/1/2020).

"Yang bersangkutan malah mengatakan secara langsung kalau saya salah, tidak mengerti sejarah."

"Dia menuduh saya enggak mengerti sejarah," kata Roy di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020), dikutip dari Kompas.com.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut juga membuat laporan adanya dugaan penyebaran berita bohong karena diduga mengubah informasi di Wikipedia.

Rangga Sasana dan Roy Suryo
Rangga Sasana dan Roy Suryo (YouTube Indonesia Lawyers Club)

Roy Suryo menduga, ada pihak yang menulis di Wikipedia bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), berdiri di Lembang, Bandung.

"IP anonim itu merujuk ke Sunda Empire. Dia secara kasar dan tidak ilmiah telah mengubah sejarah melalui Wikipedia," kata dia.

Roy Suryo menyebut, Rangga Sasana adalah orang yang sering menyampaikan pernyataan 'ngawur' tentang Sunda Empire.

Sehingga, dirinya melapor karena tidak ada orang lain yang membuat laporan.

"Saya merasa perlu melaporkan Rangga ini karena tak satu orang pun mengambil tindakan tegas atas aksi ngawur yang dilakukannya," kata Suryo saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (24/1/2020).

Bahkan, Roy juga menyebut Rangga Sasana telah menyebarkan pernyataan yang menyesatkan dan berbahaya bagi generasi muda.

"Yang dia lakukan itu menyesatkan, merusak nilai sejarah, merusak generasi muda yang tidak tahu," ujarnya.

Ia enggan menyampaikan secara detail mengenai jenis kejahatan dan barang bukti yang telah dikumpulkan untuk melaporkan Rangga Sasana.

"Intinya siang ini saya akan berkonsultasi dulu dengan penyidik Polda Metro Jaya, supaya tahu pasal apa saja yang bisa menjerat Rangga," imbuhnya.

Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Sementara itu, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus Sunda Empire, sehingga petinggi Sunda Empire, Nasri Banks akan kembali diperiksa Selasa (28/1/2020).

Demi proses pengusutan kasus Sunda Empire, Polda Jawa Barat telah memeriksa sejumlah saksi.

Saksi yang dipanggil terdiri dari staf Universitas Pendidikan Indonesia, budayawan, sejarawan, hingga rektor Universitas Islam Bandung (Unisba).

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Saptono Erlangga mengungkapkan, polisi sudah memeriksa sembilan orang saksi.

"Kami memintai keterangan dari Kesbangpol Provinsi Jabar terkait dengan perizinan ormas, kami mintai keterangan dari mereka, apakah Sunda Empire ini berupa ormas," ujar Saptono Erlangga, dikutip dari TribunJabar.id, Senin (27/1/2020).

Ia menyampaikan, pihaknya juga memanggil akademisi dan budayawan Ganjar Kurnia.

"Dua akademisi kami ajak untuk menjelaskan bagaimana Sunda Empire tersebut. Kalau pegawai yang dari UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) sedang di-crosscheck terkait penggunaan sarana dari UPI yang digunakan untuk kegiatan Sunda Empire," ungkap Saptono.

Saat ini status laporan Sunda Empire sudah ditingkatkan menjadi proses penyidikan.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Lusius Genik) (Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas