Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kakek Norjani Tewas Terpatuk Ular saat Atraksi, Benarkah King Kobra Bisa Jinak? Ini Jawabannya

Pengguna media sosial Instagram tengah dihebohkan viralnya video aksi seorang pawang ular yang beratraksi dengan seekor King Kobra.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Kakek Norjani Tewas Terpatuk Ular saat Atraksi, Benarkah King Kobra Bisa Jinak? Ini Jawabannya
Kolase Tribunnews (https://www.instagram.com/ndorobeii/ dan TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Kakek Norjani Tewas Tergigit, Benarkah Ular King Kobra Bisa Jinak? Ini Jawabannya 

TRIBUNNEWS.COM - Kakek Norjani (70) warga Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat meninggal akibat gigitan ular King Kobra dan mengundang perhatian dari berbagai kalangan.

Termasuk dari para komunitas pecinta reptil, Aspera.

Ketua Aspera, Roy Silalahi menyayangkan kenapa hal tersebut bisa terjadi.

Menurutnya, meskipun si kakek notabene mengaku sebagai pawang ular, tetapi apa yang ditunjukkan dalam video bertolak belakang. 

"Buat aku masih jadi PR besar untuk edukasi dan sosialisasi."

"Lihatnya begitu, kenapa, ya karena dia yang ‘pawang’ aja, yang dipikiran orang awam tahu dan paham ternyata masih belum paham," kata Roy saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (29/1/2020).

Roy menilai apa yang diperlihatkan si kakek merupakan hal yang tidak tepat. 

Berita Rekomendasi

Terutama saat dirinya memainkan si ular dan akhirnya tergigit.

"Masih juga di pegang terus nggak di lakukan first aid atau pertolongan pertama buat gigitan ular berbisa"

Baca: Viral Video Kakek Norjani Tewas Digigit King Cobra, Banyak Gerak Bikin Bisa Ular Cepat Menyebar

Bagi Roy sendiri pada dasarnya semua jenis ular, terlebih King Kobra adalah hewan liar yang tidak bisa dijinakkan.

Meskipun demikian ia masih memberi catatan jika ada beberapa ular yang masih bisa disentuh dan dijadikan hewan peliharaan.

"Seperti ular pucuk, kadut, ular genteng, dan lain sebagainya. Itu beberapa yang biasa dilihat sama masyarakat"

"Juga ada ular-ular impor yak yang biasa dijadikan hewan peliharaan di luar sana," kata Roy.

Roy mencontohkan seperti ular python yang tidak berbisa dan sering menjadi pilihan untuk dijadikan hewan peliharaan.

"Kita bilang aman karena kita pelihara dari kecil dan selama ini aman," imbuhnya.

Kemudian, ia kembali menegaskan sifat atau insting ular sebagai binatang liar tidak akan pernah hilang meskipun dipelihara dari kecil.

"Tapi besok atau kapan kita juga nggak tahu si python ini sewaktu-waktu bisa nyerang," tandasnya.

Roy mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika bertemu dengan ular, terutama King Kobra.

Perlu keahlian khusus untuk mengangai ular satu ini, baik dari pengetahuan umumnya hingga karakter ular King Kobra.

"Dia itu bukan mainan soalnya, jadi wajib banget lah tahu dan paham karakter kalau memang harus bersentuhan."

"Tapi sebaiknya sih nggak pelihara, itu aja," ujar perempuan yang juga Admin Paguyuban Keluarga Besar Reptil Jabodetabek (PKBRJ) ini.

Baca: Pawang Ular Tewas Dipatok King Kobra, Kepolisian: Tidak Usah Melakukan Hal Nggak Penting

Pertolongan pertama saat digigit ular berbisa 

Ular King Kobra
Ular King Kobra (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Roy memberikan tips pertolongan pertama ketika ada seseorang yang tergigit oleh ular berbisa.

Ketika seseorang tergigit ular, terutama ular berbisa, bisa melakukan pertolongan pertama yang disebut dengan imobilisasi.

Imobilisasi sendiri merupakan langkah pertama sebelum tindakan lanjut berupa pemberian serum anti bisa ular.

"Dengan cara membuat tidak bergerak simple-nya dibuat kaya orang patah tulang," tutur Roy.

Kemudian, korban segera untuk dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat yang menyediakan serum anti bisa.

Roy menjelaskan, saat ini Indonesia memiliki 1 serum untuk 3 jenis ular, yakni kobra, ular tanah, dan weling.

Sedangkan untuk serum King Kobra belum tersedia. 

"Dan itu kalau dikasih ke korban gigitan King Kobra nggak terlalu efektif juga karena bukan anti bisa untuk spesiesnya," katanya.

Terakhir Roy meminta kepada Pemerintah Indonesia supaya semakin peduli dengan perkembangan serum anti bisa.

"Pemerintah juga harusnya perhatian yak nah kalau kita tahu itu semua. Semoga kita bisa belajar dan lebih aware sama ular berbisa lah," tutupnya.

Baca: Pawang Ular Tewas Dipatok King Kobra, Ini Saran Kepolisian

Viral di media sosial

Aksi pawang ular kobra yang viral di media sosial
Aksi pawang ular kobra yang viral di media sosial (https://www.instagram.com/ndorobeii/)

Pengguna media sosial Instagram tengah dihebohkan viralnya video aksi seorang pawang ular yang beratraksi dengan seekor King Kobra.

Satu akun yang ikut menyebarkan video aksi pawang ular King Kobra bernama @ndorobeii.

Video tersebut memperlihatkan seorang pria bertelanjang dada tengah bermain-main dengan seekor ular King Kobra.

Terlihat sejumlah warga menyaksikan dari aksi pawang ini.

Sesekali King Kobra tersebut mencoba melakukan serangan, namun dapat dihindari.

Ketika sang pawang memegang bagian kepala, King Kobra berhasil mengigit pergelangan tangan kanannya.

Setelah terpatuk, pria tersebut terus melakukan aksi nekatnya.

Di video kedua dalam postingan tersebut memperlihatkan pria yang beratraksi dengan King Kobra tadi dibawa ke dalam sebuah ruangan.

Terdapat juga sejumlah orang di ruangan bertembok hijau tersebut.

Tubuh bagian atas pria ini tampak diperiksa oleh seorang perempuan.

Sedangkan di slide berikutnya, @ndorobeii membagikan sebuah foto yang menunjukkan pria tersebut sudah terbujur kaku.

"Pawang ular di patuk king cobra nya sendiri berkali kali saat melakukan atraksi ( bermain dgn ular).

Akhinya meninggal dunia.

Lokasi : Toho , mempawah , kalimantan barat.

Minggu , 26 Januari 2020," tulis @ndorobeii, Senin (27/1/2020).

Diketahui pawang ular yang tewas terpatuk ular King Kobra tersebut bernama Norjani (70).

Ia merupakan warga di Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

(*)

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas