Kronologi hingga Motif Siswi SMA Prank Orangtuanya, Pura-pura Diculik dan Bola Mata Diambil
Ingin diperhatikan orangtuanya, seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA), IPS (16), berbohong telah diculik oleh sejumlah orang.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Ingin diperhatikan orangtuanya, seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA), IPS (16), berbohong telah diculik oleh sejumlah orang.
IPS mengaku dibius oleh dua orang yang menggunakan mobil hitam saat berada di samping minimarket.
Tak hanya itu, ia juga mengaku diancam, bola matanya akan diambil, dan jenazahnya akan diuang ke laut.
Bahkan, kabar penculikan IPS tersebut sempat viral di media sosial Facebook.
Dalam video yang beredar, seorang pengemudi ojek online mengaku menemukan IPS di Jalan Malino, Gowa, Selasa (28/1/2020).
Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata apa yang dilakukan IPS hanya untuk nge-prank atau mengerjai orangtuanya.
Kronologi terbongkarnya kebohongan IPS
Dikutip dari Kompas.com, rekayasa penculikan yang dilakukan oleh IPS, terungkap setelah unit Jatanras Polrestabes Makassar mendatangi rumahnya.
Sesaat setelah ditemukannya IPS di Jalan Poros Malino, Kabupaten Gowa, Selasa (28/1/2020).
Kanit Jatanras Polrestabes Makassar Optu Eka Bayu Budhiawan mengungkapkan, kebohongan IPS terungkap setelah polisi memeriksa teman siswa kelas 1 SMA itu.
Awalnya, IPS mengaku ingin ke rumah temannya, ia juga mengatakan telah memberi tahu temannya melalui pesang singkat.
"Tapi saya tanya temannya tidak ada ngechat begitu," ujar Bayu.
Bayu mengungkapkan, IPS ditemukan di Jalan Malino, Gowa, seusai berjalan kaki dari sekolahnya yang berada di Kecamatan Temalate, Makassar.
Ternyata dirinya berjalan kaki dan bukan di bawa oleh orang yang tak dikenal.
Tak berhenti di situ, IPS juga mengirimi pesan kepada sang ayah tentang cerita bohong penculikannya.
Ia juga bercerita bahwa ponselnya diambil oleh penculik.
"Padahal HP-nya ada disimpan di tasnya," ujar Bayu.
Motif IPS prank orangtuanya
Dikutip dari Kompas.com, saat diperiksa oleh polisi, IPS mengaku mengarang cerita tersebut.
Alasan IPS mengaku diculik agar mendapat perhatian dari kedua orangtuanya.
"Iya, dia melakukan ini (rekayasa) sebab kurangnya kasih sayang orangtua korban terhadap dirinya," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Indratmoko.
Meski begitu, Indratmoko menyebut, pihaknya masih mengkaji aspek hukum dari laporan bohong soal penculikan tersebut.
Kapolsek lantas mengimbau agar masyarakat tidak membuat prank karena ada ancaman pidananya.
"Imbauannya jangan main-main dengan laporan penculikan karena ada ancaman pidananya," ujar Indratmoko.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Himawan)