Pawang Ular Tewas Dipatok King Kobra, Komunitas Pecinta Reptil: King Kobra Bukan Mainan
Pengguna media sosial Instagram tengah dihebohkan viralnya video aksi seorang pawang ular yang beratraksi dengan seekor King Kobra.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pengguna media sosial Instagram tengah dihebohkan viralnya video aksi seorang pawang ular yang beratraksi dengan seekor King Kobra.
Satu akun yang ikut menyebarkan video aksi pawang ular King Kobra bernama @ndorobeii.
Video tersebut memperlihatkan seorang pria bertelanjang dada tengah bermain-main dengan seekor ular King Kobra.
Terlihat sejumlah warga menyaksikan dari aksi pawang ini.
Sesekali King Kobra tersebut mencoba melakukan serangan, namun dapat dihindari.
Ketika sang pawang memegang bagian kepala, King Kobra berhasil mengigit pergelangan tangan kanannya.
Setelah terpatuk, pria tersebut terus melakukan aksi nekatnya.
Di video kedua dalam postingan tersebut memperlihatkan pria yang beratraksi dengan King Kobra tadi dibawa ke dalam sebuah ruangan.
Terdapat juga sejumlah orang di ruangan bertembok hijau tersebut.
Tubuh bagian atas pria ini tampak diperiksa oleh seorang perempuan.
Sedangkan di slide berikutnya, @ndorobeii membagikan sebuah foto yang menunjukkan pria tersebut sudah terbujur kaku.
Baca: Pawang Ular Tewas Dipatok King Kobra, Kepolisian: Tidak Usah Melakukan Hal Nggak Penting
"Pawang ular di patuk king cobra nya sendiri berkali kali saat melakukan atraksi ( bermain dgn ular).
Akhinya meninggal dunia.
Lokasi : Toho , mempawah , kalimantan barat.
Minggu , 26 Januari 2020," tulis @ndorobeii, Senin (27/1/2020).
Diketahui pawang ular yang tewas terpatuk ular King Kobra tersebut bernama Norjani (70).
Ia merupakan warga di Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Kata Komunitas Pecinta Reptil
Ketua Komunitas Pecinta Reptil Aspera, Roy Silalahi menyayangkan kenapa hal tersebut bisa terjadi.
Menurutnya meskipun si kakek notabene mengaku sebagai pawang ular, tetapi apa yang ditunjukkan dalam video bertolak belakang.
"Buat aku masih jadi PR besar untuk edukasi dan sosialisasi."
"Lihatnya begitu, kenapa, ya karena dia yang ‘pawang’ aja, yang dipikiran orang awam tahu dan paham ternyata masih belum paham," kata Roy saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (29/1/2020).
Baca: Belajar dari Kakek 70 Tahun Tewas Digigit King Kobra, Kepala Dinkes Kalbar Beri Imbauan
Roy menilai apa yang diperlihatkan si kakek merupakan hal yang tidak tepat.
Terutama saat dirinya memainkan si ular dan akhirnya tergigit.
"Masih juga di pegang terus nggak di lakukan first aid atau pertolongan pertama buat gigitan ular berbisa," ujarnya.
Lanjut Roy, ketika seseorang tergigit ular, terutama ular berbisa, bisa melakukan pertolongan pertama yang disebut dengan imobilisasi.
Imobilisasi sendiri merupakan langkah pertama sebelum tindakan lanjut berupa pemberian serum anti bisa ular.
"Dengan cara membuat tidak bergerak simple-nya dibuat kaya orang patah tulang," timpalnya.
Roy mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika bertemu dengan ular, terutama King Kobra.
Perlu keahlian khusus untuk mengangai ular satu ini, baik dari pengetahuan umumnya hingga karakter ular King Kobra.
"Dia itu bukan mainan soalnya, jadi wajib banget lah tahu dan paham karakter kalau memang harus bersentuhan."
"Tapi sebaiknya sih nggak pelihara, itu aja," ujar perempuan yang juga Admin Paguyuban Keluarga Besar Reptil Jabodetabek (PKBRJ) ini.
(*)
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)