Mulyadi Meracuni Minuman Kopi 2 Makelar Sapi Lalu Memukulnya Hingga Tak Bernyawa
Setelah kedua korban sampai di rumah, pelaku Mulyadi mulai menjalankan niatnya membunuh korban dengan cara diracun.
Editor: Dewi Agustina
Laporan eporter Tribun Lampung, Syamsir Alam
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGSUGIH - Terungkap bagaimana detik-detik pelaku Mulyadi membunuh 2 makelar sapi asal Lampung Timur saat berlangsung rekonstruksi yang digelar oleh Polres Lampung Tengah.
Setelah kedua korban Nursodik dan Sukirno datang ke rumah pelaku di Kampung Bumi Rahayu, Kecamatan Bumi Ratunuban, terjadi perbincangan antara korban dan pelaku.
Kedua korban sampai di rumah pelaku, Kamis (30/1/2020) sekitar pukul 20.00 WIB.
Setelah itu, pelaku Mulyadi mulai menjalankan niatnya membunuh korban dengan cara diracun.
"Keduanya saya buatin kopi, di dalamnya saya bubuhi racun," terang pelaku Mulyadi, Jumat (31/1/2020).
Sementara Kasatreskrim Ajun Komisaris Yuda Wiranegara mengatakan, pelaku membawa korban Nursodik ke belakang rumahnya.
"Sempat terjadi perdebatan antara korban dan pelaku. Korban Nursodik merasa bahwa ia telah diracun oleh pelaku," ujar Ajun Komisaris Yuda Wiranegara.
Namun begitu, korban sempat meminta bantuan pelaku untuk minta dikerok badannya.
Tapi bukannya ditolong oleh Mulyadi, Nursodik justru dipukul dengan sebatang besi.
Setelah korban Nursodik terkapar, Mulyadi menemui korban Sukirno yang juga sudah dalam kondisi mual-mual dan pusing.
Sukirno sempat menanyakan di mana posisi Nursodik.
"Oleh pelaku, korban Sukirno juga dibawa ke belakang rumah. Sama seperti Nursodik, Sukirno juga dihabisi dengan sebatang besi dipukul di bagian badan dan kepala," katanya.
Baca: Diusir Putrinya, Kini Perempuan 60 Tahun Tempati Rumah yang Dibangunkan Warga
Baca: Kasus Ayah Bunuh Anak Kandung di Ambon, Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Tersangka
Motif Pembunuhan
Di dalam reka ulang kasus pembunuhan makelar sapi, pelaku Mulyadi sudah berniat untuk meracun korbannya, Nursodik.
Niat meracun Nursodik oleh Mulyadi, lantaran dia kesal karena korban tak membayar utang yang dititipkan oleh temannya untuk ditagihkan kepada korban.
"Karena waktu saya ke Lampung Timur (nagih utang), dia (Nursodik) tidak mau bayar. Saya kesal, memang sudah niat saya buat meracun dia," kata Mulyadi di Mapolres Lampung Tengah, Jumat (31/1/2020).
Racun babi hutan ia beli di salah satu warung di Lampung Timur.
Setelah keesokan harinya, pelaku melancarkan modus untuk rencana pembunuhan itu.
"Saya pura-pura mau beli sapi, tapi saya minta anterin (ke rumah pelaku di Kampung Bumi Rahayu, Kecamatan Bumi Ratunuban)," ujar Mulyadi.
Keesokan harinya, Kamis (31/10/2019) transaksi jual beli sapi dilakukan, kedua korban mendatangi rumah korban di Bumi Ratunuban.
Setelah itu, terjadi transaksi, dan korban dan pelaku menyepakati harga sapi yang akan dijual.
Namun, oleh pelaku harga sapi yang sudah ditetapkan oleh korban dibayar dengan memotong jumlah utang korban yang ditagihkan oleh pelaku Mulyadi.
Baca: Dua Pemuda Mengaku Tak Tahu Korban yang Mereka Tusuk Akhirnya Meninggal
Baca: Hadi Nurfaton, Terdakwa Pembunuh Sopir Travel Divonis Seumur Hidup
"Dia gak mau (pembayaran dipotong utang). Dia maunya supaya sapi dibayarkan penuh (tidak dipotong utang)," ujar Mulyadi.
Satuan Reserse Kriminal Polres Lampung Tengah gelar rekonstruksi pembunuhan makelar jual beli (belantik) sapi warga Lampung Timur.
Pada kesempatan itu dilakukan 100 adegan.
Dalam rekonstruksi yang digelar di halaman Mapolsek Lampung Tengah itu, Jumat (31/1/2020), dihadirkan pelaku Mulyadi, warga Kampung Bumi Rahayu, Kecamatan Bumi Ratunuban.
Pada adegan awal dilakukan rekonstruksi pelaku pertama kali bertemu dengan dua korban belantik sapi, yakni Sukirno dan Nursodik di Lampung Timur.
Alasan Mulyadi menemui kedua korban, Nursodik mempunyai utang kepada rekan pelaku, dan pelaku oleh rekannya tersebut disuruh menagih dengan alasan sudah lama tidak dibayar.
Setelah ke Lampung Timur, Rabu (30/10/2019), pelaku Mulyadi menagih utang kepada korban Nursodik.
Namun hasilnya utang tersebut tidak dibayar korban.
Merasa kesal, pelaku lalu merencanakan untuk meracun korban Nursodik.
Modusnya, pelaku berpura-pura akan membeli sapi dari korban Nursodik.
Pada adegan rekonstruksi, tampak pelaku menelepon korban dengan berpura-pura akan membeli sapi, dan pelaku meminta korban mengantarkan ke Kampung Bumi Rahayu, keesokan harinya.
Baca: Isak Tangis Keluarga Saat Jenazah ASN Diduga Korban Mutilasi Dimakamkan, Anak Sulungnya Pingsan
Baca: Kesaksian Anak Ungkap Ayahnya Hilang Lalu Dapat Kabar Penemuan Mayat, Polisi Beri Penjelasan Ini
Hasil autopsi, Polisi tak temukan luka di tubuh kedua korban pembunuhan blantik atau makelar sapi.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan hasil autopsi dua korban pembunuhan sadis di Rumah Sakit Bhayangkara tidak ditemukan luka.
"Dari hasil autopsi tidak ada luka benda tajam dan tidak ada luka lebam dalam tubuh kedua korban," ujarnya, Selasa 5 November 2019.
"Upaya selanjutnya kami melakukan pemeriksaan foresik secara toksologi untuk mengetahui apakah ada cairan beracun di dalam tubuh kedua korban," imbuh Pandra.
Meski demikian, kata Pandra, dugaan besar memang mengarah jika kedua korban mengalami keracunan.
"Dugaan karena adanya racun yang diberikan pada minuman yang disuguhkan," sebutnya.
Mantan Kapolres Kepulauan Meranti ini mengatakan kedua korban yakni Nur Sodik (35) dan Sukirno (38) terakhir hilang di rumah Mulyadi dusun I Bumi Rahayu Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah saat mengantar tiga ekor sapi jenis metal.
"Sekarang ini tersangka mengarah ke M itu, karena (pasca kejadian) rumah terkunci rapat, gak ada apa-apa, mobil dan sapi gak ada. Dan mobil ditemukan di Lampung Utara," jelasnya.
Untuk mencari keberadaan Mulyadi, Pandra mengatakan bahwa saat ini Polres Lampung Tengah membentuk tim khusus untuk melakukan pengejaran.
"Tim dipimpin oleh Kasatreskrim Polres Lampung Tengah dan dibawah supervisi Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Lampung," terangnya.
Disinggung adanya keterlibatan keluarga pelaku, Pandra mengaku belum mengarah kesana.
"Hanya saja saat ini sudah dilakukan pemeriksaan sejumlah secara intensif," tuturnya.
Pandra menjelaskan kasus pembunuhan keji ini terungkap saat setelah Nur Sodik (35) dan Sukirno (38) warga Rantau Pajar kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur tak kunjung memberi kabar saat setelah mengantar sapi di Bumiratu Nuban, Kamis 31 Oktober 2019.
"Tanggal 31 Oktober berangkat untuk mengantar sapi jenis metal tiga ekor dengan satu unit mobil Pikap Daihatsu Granmax BE 8818 BE ke Bumi Ratu Nuban," katanya.
"Sekitar pukul 21.00 WIB itu keluarga menghubungi tapi tidak aktif maka dengan inisiatif sendiri, keluarga mencari kedua korban dan tidak ditemukan, lalu keluarga melapor ke Polisi," tandasnya.
Baca: Kesaksian Anak Ungkap Ayahnya Hilang Lalu Dapat Kabar Penemuan Mayat, Polisi Beri Penjelasan Ini
Baca: Masih Misterius Penyebab Tewasnya PNS yang Nyambi Jadi Tukang Ojek di Lampung Tengah
Tewas di Sungai
Dua warga Lampung Timur yang berprofesi sebagai makelar sapi ditemukan tewas.
Diduga, kedua pria bernama Nursodik dan Sukirno itu tewas setelah meminum kopi yang mengandung racun.
Nursodik dan Sukirno dikabarkan menghilang sejak Kamis (30/10/2019) lalu.
Jenazah Nursodik ditemukan mengambang di sungai Desa Rahayu, Kecamatan Bumiratu Nuban, Lampung Tengah, Sabtu (2/11/2019).
Sehari kemudian, Minggu (3/11/2019), jasad Sukirno ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi penemuan tubuh Nursodik.
Diduga, keduanya tewas diracun oleh M, calon pembelinya.
Hal itu berdasarkan keterangan istri M kepada polisi.
Dia mengatakan, Nursodik dan Sukirno muntah-muntah dan berteriak sakit kepala setelah meminum kopi yang disuguhkan oleh suaminya.
Dari hasil pemeriksaan jenazah korban, Sukirno ternyata juga mengalami luka tusuk.
Kasat Reskrim Lampung Tengah AKP Yuda Wiranegara mengatakan, Sukirno awalnya dilaporkan keluarganya tidak kembali ke rumah sejak Kamis.
Kasus pembunuhan ini terungkap saat warga setempat menemukan jenazah Nursodik mengambang di sungai.
Baca: Kasus Pencabulan Siswi Berkebutuhan Khusus Terungkap Setelah Kakak Korban Baca Chat Mesum Oknum Guru
Baca: Oknum Guru SLB Cabuli Siswi, Modusnya Beri Jam Pelajaran Tambahan Komputer
Dugaan pembunuhan terungkap saat Sukirno ditemukan tewas juga sehari kemudian.
Saat itu, Sukirno mengaku hendak bertemu calon pembeli yang mau membeli tiga ekor sapi.
"Pencarian pertama satu jenazah atas nama Nursodik ditemukan kemarin dan hari ini kembali ditemukan lagi satu mayat bernama Sukirno di tempat yang sama. Keduanya ditemukan berjarak 100 meter. Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk diautopsi," kata Yuda saat ditemui di RS Bhayangkara Polda Lampung, Minggu (3/11/2019).
Diduga Diracun
Yuda mengatakan, kedua korban Nursodik dan Sukirno diduga diracuni calon pembelinya berinisial M dengan menggunakan kopi yang sudah dicampur racun hama.
Dari rumah pelaku M, polisi menemukan barang bukti berupa racun hama dan dua gelas kopi.
"Diduga pelaku mencampurkan racun hama ke dalam kopi kedua korban,” katanya saat ditemui di ruang Instalasi Forensik dan Kamar Jenazah RS Bhayangkara Polda Lampung, Minggu (3/11/2019).
Dugaan kedua korban diracuni diperkuat istri dari pelaku M yang mengatakan Nursodik dan Sukirno muntah-muntah dan berteriak sakit kepala usai meminum kopi yang disuguhkan pelaku.
“Dari hasil keterangan istri pelaku, pada saat kejadian ditemukan dua gelas kopi yang sudah diminum kedua korban,” katanya.
Namun, istri pelaku M tidak bisa menolong karena pelaku memintanya masuk ke kamar.
Alami Luka Tusuk
Untuk mengungkap kasus tersebut, sambung Yuda, pihaknya melakukan rekonstruksi di rumah pelaku.
Hasilnya, polisi menemukan pipa besi.
"Kami juga menemukan pipa besi tajam dan sepeda motor yang ada bercak darahnya. Diduga besi ini yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban,” katanya.
Lanjut Yuda, dari keterangan istri dan anak pelaku juga diketahui jika pelaku M menusuk salah satu korban dengan menggunakan besi tajam.
“Hasil pemeriksaan jenazah juga korban Nursodik tidak ada luka tusuk dan Sukirno yang alami luka tusuk,” katanya.
Baca: Seorang Pria Tewas Dibacok Sekudu dan Anaknya di Jalan, Istri Korban Histeris
Baca: Pelaku Penembakan Warga Register 45 Mesuji Ditembak Mati
Polisi Periksa 7 Saksi
Polisi telah memeriksa tujuh saksi.
Dua di antaranya adalah istri dan anak pelaku yang waktu kejadian berada di lokasi.
Yuda mengatakan, pihaknya juga masih menunggu hasil uji lab dari rumah sakit untuk mengetahui apakah kedua korban dibunuh dengan cara diracun setelah minum kopi yang disediakan pelaku saat berkunjung di kediamannya.
"Dari hasil dokter sementara ini uji labnya belum keluar. Karena untuk menentukan kopi ada racun harus diuji lab terlebih dahulu. Jadi kami juga masih menunggu," katanya.
Motif Belum Diketahui
Yuda mengungkapkan, pihaknya masih mengembangkan kasus pembunuhan dua orang makelar sapi itu.
Diduga, keduanya dibunuh dengan cara diracun lalu dianiaya hingga tewas.
"Motif pembunuhan sampai saat ini belum diketahui karena pelaku belum ketangkap. Tapi dugaan sementara karena sapi atau masalah utang-piutang antara korban dan pelaku," jelasnya.(Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam/Hanif Mustafa)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Detik-detik Mulyadi Bunuh 2 Makelar Sapi Lampung Timur, Korban Sempat Minta Ini ke Pelaku
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.