Kisah Perjuangan Mbah Miswadi, Penyandang Tunanetra Berjualan Sapu Keliling Sejak 1981
Miswadi (71), warga Desa Karangsari RT 4 RW 1 Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas kesehariannya adalah sebagai penjual sapu keliling

TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO - Miswadi (71), warga Desa Karangsari RT 4 RW 1 Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas kesehariannya adalah sebagai penjual sapu keliling di Kota Purwokerto.
Jika dilihat dari fisik tubuh kakek itu seperti penjual sapu keliling lainnya yang kerapkali dijumpai masyarakat di manapun.
Mbah Dalam, sapaan keseharian dapat dikatakan sosok pejuang bagi keluarganya dan mencari nafkah demi pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Miswadi adalah penjual sapu keliling tunanetra.
Keterbatasan penglihatannya tidak lantas menyerah pada keadaan.

Dia tidak sama sekali berpikiran memanfaatkan kekurangan fisik untuk mencari keuntungan instan, mengharap iba dari siapapun.
Kakek dengan 4 orang anak ini memperoleh kemampuan membuat sapu saat dirinya mengikuti kursus bagi penyandang tunanetra di Kabupaten Purworejo pada 1967.
Di sana, Mbah Miswadi diajarkan tentang bagaimana mengolah serabut kelapa menjadi barang bernilai ekonomis.
Satu dari hasil kursus itu yang kini dijadikan sumber penghidupan sehari-hari bersama istrinya, Sartem (50).
Saat dijumpai TribunBanyumas.com, Minggu (2/2/2020), dia bercerita jika ia mulai membuat sapu selepas salat subuh.