Jari Tangan Korban Bully Siswa SMP di Malang Harus Diamputasi & Trauma Tak Mau Bertemu Banyak Orang
Siswa SMP di Malang, MS (13) yang menjadi korban perundungan atau bullying oleh tujuh temannya, menjalani operasi amputasi jari tengah tangan kanannya
Penulis: Nuryanti
Editor: bunga pradipta p
Menurutnya, saat ini korban tak mau dikunjungi oleh banyak orang dulu.
“Apalagi ketika dikunjungi orang banyak atau orang yang tidak dikenal.”
“Karena trauma ini, sebenarnya dia tidak mau dikunjungi siapapun,” ujarnya, dikutip dari Suryamalang.com, Rabu (5/2/2020).
Taufik menyebut, MS termasuk anak yang pendiam dan aktif mengikuti kegiatan organisasi di sekolahnya.
“Dia baik sekali dan pendiam. Dia juga aktif di berbagai organisasi sekolah, seperti pramuka, paskibraka, badan dakwah Islam, dan juga ketua kelas,” ungkap dia.
Taufik mewakili keluarga MS berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan.
“Kami tidak menyangka kasus ini akan menjadi kasus nasional. Kami hanya bisa mengucapkan banyak rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung kami,” katanya.
Sehingga, ia berharap kasus yang menimpa MS ini tak lagi terjadi pada orang lain.
“Jadikan kasus ini sebagai pelajaran berharga untuk semua pihak, dan jangan sampai terulang kembali.”
“Cukup dia saja yang mengalami perundungan,” jelas Taufik.
7 Siswa Terancam Pidana
Para terduga pelaku penindasan tersebut kini terancam hukuman pidana.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Leonardus Simarmata mengatakan, pihaknya sudah memeriksa tiga saksi dari kasus penindasan ini.
Kemudian, pihak kepolisian juga memeriksa tujuh siswa yang diduga melakukan bully tersebut.