Penutupan Impor Makanan dari China, Bali Terancam Kekurangan Bawang Putih
Wayan Jarta menyatakan, hampir 70 persen bawang putih di Bali adalah impor dari China lantaran harganya bersaing
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali Wema Satya Dinata
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Bali kini terancam kekurangan pasokan bawang putih menyusul keputusan Kementerian Perdagangan RI mengeluarkan kebijakan penutupan sementara impor produk makanan dan minuman dari China ke Indonesia.
Penutupan impor dipicu wabah virus Corona yang masih melanda Negera Tirai Bambu.
Saat ini Bali sangat tergantung dengan impor bawang putih dari China.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, Wayan Jarta menyatakan, hampir 70 persen bawang putih di Bali adalah impor dari China.
"Ini lantaran harga bawang putih di China lebih bersaing," katanya, Selasa (4/2/2020).
Wayan mengatakan, pihaknya hanya mengikuti kebijakan Pusat.
"Kalau pusat tidak mengimpor berarti pasti akan berdampak pada ketersediaan bawang putih, karena kami sangat tergantung pada impor itu,” ujarnya.
Baca: Wishnutama dan Angela Tanoesoedibjo Diminta Untuk Berkantor di Natuna Guna Pulihkan Pariwisata
Baca: WNI yang Terinfeksi Virus Corona di Singapura Bekerja Sebagai Asisten Rumah Tangga
Baca: Dubes Cina: Pembatasan Travel dan Perdagangan Terhadap Tiongkok Akan Rugikan Indonesia Sendiri
Saat ini pasokan dari petani lokal belum ada karena baru memasuki musim tanam.
Adapun upaya yang dilakukan untuk agar tidak ketergantungan impor dari China ini dengan cara menanam bawang putih di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli.
"Di sana (Kintamani) sudah ditemukan varietas unggul bawang putih yang kualitasnya mendekati dengan yang di China," ujarnya.
Pihaknya mengaku masih memiliki stok bawang putih hanya sampai pertengahan April 2020 atau 3,5 bulan terhitung dari Januari 2020.
Selanjutnya akan dicari cara untuk mengimpor bawang putih dari negara lain mengingat stok bawang putih di Bali semakin menipis .
Disperindag mencatat pada Januari-Maret persediaan bawang putih di Bali mencapai 3.953 ton sedangkan kebutuhan perbulannya sekitar 1.127 ton.
Baca: Jokowi Minta Kalkulasi Dampak Antisipasi Virus Corona Terhadap Perekonomian Indonesia
Baca: Mentan Tegaskan Stok Bawang Putih Masih Cukup, Tidak Ada Kelangkaan
Baca: Suka Duka Aparat Keamanan Redam Aksi Warga Terkait Observasi Ratusan WNI di Natuna