Besok Pukul 09.00 Hingga 21.00 Pemkot Yogya Kembali Uji Coba Malioboro Semi Pedestrian
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perhubungan setempat kembali berencana memberlakukan uji coba Malioboro semi pedestrian pada Jumat (7/2/2020)
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perhubungan setempat kembali berencana memberlakukan uji coba Malioboro semi pedestrian pada Jumat (7/2/2020) besok.
Seperti pada penerapan sebelumnya, uji coba Malioboro sebagai kawasan semi pedestrian melarang semua jenis kendaraan untuk melintas kecuali kendaraan Bus Trans Jogja.
"Uji coba akan mulai kami berlakukan pada pukul 09.00 WIB hingga 21.00 WIB," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif dikutip dari keterangannya, Kamis (6/2/2020).
Agus mengatakan, lanjutan uji coba tersebut merupakan upaya untuk mengetahui dampak lalu lintas sekaligus pengelolaannya jalan di kawasan tersebut khususnya menjelang akhir pekan.
"Masyarakat diharapkan mengetahui rencana uji coba ini melalui pemberitaan yang dilakukan media," imbuh dia.
Baca: Orang Tua Minta Sebelum 14 Hari Anaknya Pulang, Menkes Tegaskan: Tidak Bisa
Baca: Pengakuan Calon Pengantin yang Nyaris Kena Tipu Wedding Organizer Pandamanda: Sudah Curiga dari Awal
Berkah Bagi Tukang Becak
Sebelumnya, uji coba semi pedestrian di Malioboro sudah dilakukan beberapa waktu lalu.
Uji coba semi pedestrian di Malioboro yang digelar Selasa (19/11/2019) membawa berkah tersendiri bagi Ngadino.
Warga Bantul yang menarik becak selama hampir belasan tahun di Malioboro ini mengaku mendapatkan berkah melimpah dari Malioboro bebas kendaraan ini.
Suasana Malioboro kembali tenang dengan pemberlakuan bebas kendaraan sejak pukul 09.00 hingga 21.00 WIB.
Para pejalan kaki bisa dengan tenang melintas di kawasan pedestrian yang sudah dibangun oleh Pemda setempat.
Beberapa orang menikmati jalanan lengang dengan bersepeda, selfie dan juga berfoto-foto dengan keluarga.
Meski panas menyengat, suasana Malioboro dengan konsep semi pedestrian ini begitu berkesan bagi Ngadino.
"Saya baru beberapa jam sudah narik dua kali. Luamayan, Rp 10 ribu dan Rp 15 ribu biasanya sekali saja susah," kata Ngadiyono kepada Tribunjogja.com.
Baca: Lazis NU sampai Masjid di Malioboro yang Jadi Mitra Gopay sudah Aktifkan QRIS BI
Baca: Ini Awal Mula Pertujukkan Saat Selasa Wage di Kawasan Malioboro Jogja
Dia mengatakan, sebagai tukang becak tradisional sangat setuju dengan penerapan semi pedestrian ini.
Hal ini selain suasana Malioboro tidak padat kendaraan dan pejalan kaki nyaman, juga tidak panas.
"Emisi dari gas buang kendaraan pun akan berkurang. Malioboro jadi enak dan santai, becak dan andong juga punya harapan," ujarnya.
Dia pun mendukung setiap kebijakan yang diberlakukan dengan mempertimbangkan berbagai macam aspek.
Ngadino juga mengatakan jika uji coba semi pedestrian ini juga memberikan pengemudi becak dan andong untuk tetap bisa mengais rezeki.
Malioboro Steril dari Kendaraan Bermotor
Bagi Sugeng Raharjo, salah satu kusir andong yang kerap mangkal di Malioboro, pelaksanaan uji coba semi pedestrian ini memang tidak memberikan dampak signifikan.
Hal ini terbukti dari pagi hingga sekitar pukul 13.30 siang dia belum mendapatkan penumpang.
"Sebenarnya sama saja, tetapi memang lebih leluasa karena tidak banyak kendaraan bermotor di Malioboro," ujarnya.
Untuk rezeki yang didapatkan, karena bukan liburan maka hasilnya pun tidak terlalu signifikan.
Tak jarang, warga Jalan Wonosari, Bantul ini pulang tanpa membawa sepeser rupiah.
Kendati ongkos operasional untuk kudanya mencapai Rp 100 ribu.
"Sering pulang tanpa bawa uang, tetapi tidak masalah rezeki ada yang mengatur. Kadang harus merogoh uang sendiri buat operasional," jelasnya.
Dia mengatakan, jika memang kebijakan pemerintah akan memberlakukan Malioboro bebas kendaraan, maka pihaknya akan mendukung langkah tersebut.
Dia mengatakan, untuk rute pendek tarif andongnya mencapai Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.
Sementara, untuk rute panjang mencapai Rp 250 ribu.
Sementara itu, seorang PKL Andi Yunanto (26) mengatakan, adanya bebas kendaraan ini tidak begitu berpengaruh pada penurunan pelanggan.
Dia mengatakan, dengan adanya program ini justru akan membuat nyaman pengunjung.
"Tidak begitu terasa dampaknya, dasare memang hari Selasa. Tetapi, belum tahu kalau diterapkan pada akhir pekan atau liburan. Intinya, kalau program pemerintah mendukung saja," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Besok, Pemkot Yogya Kembali Berlakukan Malioboro Semi Pedestrian