Kronologi Lengkap Duel Maut yang Menewaskan Siswa SMP HKBP Sidikalang Dairi
Samuel terkena tendangan lutut khas seni bela diri Muay Thai di bagian ulu hati (antara perut dan dada)
Editor: Eko Sutriyanto
Pantauan Tribun Medan di ruang jenazah RSUD Sidikalang, pengambilan tindakan terhadap jasad Samuel masih gantung.
Polisi menawarkan autopsi untuk mengetahui kesimpulan medis penyebab kematian Samuel. Namun, keluarga masih berembuk.
4. Saat akan dibawa ke RS, tubuh korban dingin
Terpisah, Kepala SMP HKBP Sidikalang, Ungkap Simamora didampingi Wali Kelas IX-3, Ridwan Sihombing menjelaskan, tubuh Samuel saat mereka dapati sudah dalam kondisi dingin.
Padahal, menurut siswa yang melaporkan kejadian tersebut, rentang waktu selesainya perkelahian dengan kedatangan mereka di TKP tidak lama.
"Mereka berkelahi di ruang kelas. Waktu kami sampai, Samuel tergeletak di lantai. Kami pegang tangannya, dingin."
"Langsung kami angkat ke atas meja, buka bajunya, buka ikat pinggangnya, dan buka sepatunya. Kami coba berikan pertolongan pertama," beber Ungkap.
Melihat Samuel tak bergerak, guru-guru panik dan langsung membawa Samuel ke RSUD Sidikalang. "Demi keamanan, Santoso langsung kami bawa ke polres," kata Ungkap.
5. Ibu Korban Tak Kuasa Menahan Tangis
"Samuel adalah anak tunggal. Bapaknya sudah pergi duluan (meninggal dunia-red). Dia tinggal berdua sama ibunya di Jalan Batukapur, Sidikalang. Pekerjaan ibunya cuma petani," ujar paman Samuel, Paniel Hutabarat saat ditemui di depan ruang jenazah RSUD Sidikalang.
Diketahui, jenazah Samuel Pandapotan Nainggolan tiba di RS Bhayangkara pada pukul 21.00 WIB malam.
Pantauan wartawan www.tribun-medan.com, usai diautopsi, jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga, selanjutnya di bawa kembali ke Sidikalang dengan mobil ambulans Polri untuk dimakamkan.
Tante dari Samuel, Hana Hutabarat, saat ditemui usai proses autopsi mengungkapkan kalau pihak rumah sakit belum menyampaikan hasil autopsi.
"Belum tahu. Kami belum dapatkan hasilnya," sambung Hana Hutabarat.