Patung Gajah Gresik Tak Punya Mata dan Telinga Senilai Hampir Rp 1 Miliar, Ini Kata Pemkab Gresik
Proyek pembangunan patung gajah yang berada di Perlimaan Sukorame, Gresik, Jawa Timur sempat ramai menjadi perbincangan.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Proyek pembangunan patung gajah yang berada di Perlimaan Sukorame, Gresik, Jawa Timur sempat ramai menjadi perbincangan.
Pasalnya, proyek pembangunan keseluruhan landmark tersebut ditengarai menelan biaya hingga hampir Rp 1 miliar.
Mengutip dari Kompas.com, Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik yusuf Wibisono mengatakan proyek landmark tersebut merupakan kerjasama antara Pemkab Gresik dan PT Petrokimia Gresik.
Ia mengatakan, pembangunan dari keseluruhan proyek tersebut menelan biaya hampir Rp 1 miliar atau sekira Rp 900 juta.
Biaya tersebut tidak hanya digunakan untuk membangun patung gajah di Simpang Lima Sukorame.
Biaya tersebut juga digunakan untuk membangun proyek landmark di dua spot tersebut.
Anggaran Rp 900 juta digunakan untuk membiayai tenaga dan material.
Sementara itu, pembangunan tersebut dilakukan di atas lahan milik PT Petrokimia, sehingga tidak ada biaya untuk pembelian lahan.
"Kemarin itu habis sekira Rp 900 jutaan lebih, hampir Rp 1 miliar," kata Yusuf.
Sementara itu, Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Sekda Pemkab Gresik Ida Lailatussa'diyah menyatakan, pembiayaan pengerjaan proyek tersebut semuanya dilakukan oleh PT Petrokimia Gresik.
"Semua pendanaan dan pelaksanaan pengerjaan dilakukan oleh pihak perusahaan."
"Jadi beberapa dana, siapa pelaksana pengerjaan itu dari Petrokimia semua."
"Pemkab hanya akan meminta setelah pengerjaan dinyatakan selesai dan dinyatakan sempurna, baru diserahterimakan," terang Ida.
Selain bekerja sama dengan PT Petrokimia Gresik, Pemkab Gresik juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan lain yang ada di wilayah kabupaten Gresik.
Yakni PT Wilmar Nabati Indonesia dan PT Smelting.
"Pemkab Gresik dalam rangka menata keindahan kota mempunyai konsep-konsep mengenai nilai luhur dan sejarah, yang belum banyak diketahui orang itu harus diangkat."
"Supaya anak-cucu itu mengetahui sejarah yang ada di Kabupaten Gresik, dengan ditempatkan di lokasi strategis," ujar Ida dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Ida menuturkan, konsep dari pembangunan patung gajah beserta landmark tersebut memang ditawarkan kepada perushaan-perusahaan.
"Kebetulan Alhamdulillah dari pihak Petrokimia itu merespons, apalagi berada di wilayah Petrokimia," terang Ida.
Diketahui, sejak pertama di buka pada Januari 2020 lalu, penampakan patung gajah di landmark Gajah Mungkur di Sukorame, Gresik ramai menjadi perbincangan publik.
Hal tersebut lantaran penampakan patung gajah tersebut yang membuat banyak pengguna jalan merasa heran.
Sebab, bentuknya yang terkesan lucu dan jauh dari pemandangan bentuk gajah pada umumnya.
Patung gajah tersebut tidak memiliki mata dan telinga.
Simpang lima Sukorame tempat di mana patung gajah berada tersebut menghubungkan lima jalan raya yang berada di tengah Kota Gresik.
Baca: Pria di Gresik Gagal Culik Bocah karena Korban Loncat, Ngaku Disuruh Cari Anak di Bawah Umur
Baca: Serahkan 2020 Sertifikat Tanah di Gresik, Jokowi Cerita Soal Konflik Lahan Di Daerah
Mulai dari Jalan Raya jaksa Agung Soeprapto, Jalan Proklamasi, Jalan Dr Soetomo dan Jalan Usman Sadar.
Dengan bangunan patung gajah tersebut, jalan terbagi dalam dua tempat yang saling berhadapan.
Bangunan pertama yang ramai menjadi perbincangan terletak di antara Jalan Raya Dr Soetomo dan Proklamasi.
Sementara, bangunan kedua terletak di depannya, atau di antara Jalan Raya Ahmad yani dan Usman Sadar.
Bangunan kedua ini terlihat lebih lengkap, lantaran memiliki penataan layaknya depan gedung atau bangunan.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Patung Gajah di Gresik Senilai Hampir Rp 1 Miliar, Dibiayai Petrokimia, Desain dari Konsultan Pemkab"
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Hamzah Arfah)