Kerusuhan Dipicu Oleh Tahanan yang Dirantai
Puluhan warga binaan sudah ada yang tampak dievakuasi dengan menggunakan mobil tahanan Polres Tanah Karo.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Kabanjahe membakar gedung dan fasilitas. Peristiwa itu terjadi Rabu(12/2) sekitar pukul 12.00 WIB.
Pantauan di lokasi saat kerusuhan batu-batu besar melayang di udara dilempar dari dalam ke halaman rutan.
Tidak lama kemudian ada kepulan asap membumbung dari dalam rutan Kabanjahe.
Menurut keterangan salah satu tahanan berinisial T, awalnya mereka melakukan aksi kerusuhan karena adanya lima orang rekannya yang dirantai.
"Awalnya ada kawan kami yang dirantai. Makanya kami enggak terima," ujar T saat dievakuasi ke dalam mobil tahanan.
Dirinya mengungkapkan, kelima rekannya itu sudah dirantai selama tiga hari. Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti apa penyebab rekannya tersebut diperlakukan seperti itu.
Baca: Kerusuhan di Rutan Kabanjahe, 10 Napi Diduga Jadi Penyebabnya
Baca: Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya, Lucinta Luna Tempati Sel Perempuan dan Sendirian
Baca: Sebelum Kerusuhan di Rutan Kabanjahe Pecah, Petugas Sempat Negosiasi dengan 4 Tahanan
Puluhan warga binaan sudah ada yang tampak dievakuasi dengan menggunakan mobil tahanan Polres Tanah Karo.
Tahanan yang dimasukkan ke dalam mobil tampak dibariskan terlebih dahulu untuk dihitung.
Aparat membuat satu jalur evakuasi tahanan untuk mengurangi kemungkinan ada yang kabur. Pencarian tahanan yang kemungkinan masih ada dalam rutan juga berlangsung.
Kepala Rutan Kabanjahe Simson Bangun mengatakan, penjara ini menampung 410 warga binaan. Padahal, kapasitasnya hanya untuk 145 orang. Simson juga menyatakan, rutan itu hanya dijaga oleh delapan petugas.
Dijelaskan Simson ada 4 orang tahanan yang terlibat. Mereka kemudian diserahkan ke Sat Narkoba Polres Tanah Karo. Kemudian dikembalikan ke Rutan dan diberikan hukum disiplin berupa digari (borgol).
"Namun mereka menolak digari sehingga memprovokasi napi lainnya," jelas Simson.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan tidak ada satu pun tahanan yang kabur dalam peristiwa itu.
"Tidak ada korban jiwa maupun luka. Untuk api sudah mulai padam. Napi tidak ada yang kabur dan situasi saat ini terkendali," ujarnya.
Terkait penyebabnya kerusuhan, Tatan mengaku saat ini masih dalam proses lidik. "Masih lidik," katanya. Disebutkan Tatan, masih ada sekitar 40 napi yang masih dalam proses evakuasi.
Ketika ditanya terkait adanya tahanan yang dirantai Tatan menjelaskan masih dalam penyelidikan.
"Dugaan itu kami selidiki. Isu berkembang seperti itu, ada juga isu soal razia. Tapi masih kami selidiki,"ujarnya.
Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Martuani Sormin mengatakan anggota Polri dari Polres Tanah Karo dibantu TNI dari Kodim dan Yonif 125 sudah turun untuk mengamankan situasi. Selain itu, pertolongan juga sudah diberikan.
"Pemadaman api juga sedang berlangsung termasuk evakuasi warga lapas," katanya.
Masih dikatakan jenderal bintang dua di pundaknya ini, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Kapolda menyebutkan kerusuhan di Rutan Kabanjahe dipicu daya tampung yang melebihi kapasitas.
"Penyebab kerusuhan karena over kapasitas, sehingga menimbulkan kemarahan warga binaan," ujarnya.(Tribun Network/cr4/mft/kps/wly)