Rekonstruksi Pembunuhan Istri dan Anak: Hariana Tanya Sang Ayah Mengapa Tega Membunuh Ibundanya
Salah seorang anak korban, Harian melayangkan pertanyaan ke Nabire mengapa tega menghabisi nyawa ibunya hanya karena persoalan sepele.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Dua anak korban penikaman yang dilakukan Nawir alias Nabire (63) dihadirkan dalam rekonstruksi yang dilakukan Polres Berau, Rabu (12/2/2020)
Rekonstruksi yang digelar di halaman Mapolres Berau itu juga menghadirkan sejumlah saksi.
26 adegan diperagakan dalam rekonstruksi yang dimulai sekitar pukul 11.30 Wita itu.
Kapolsek Teluk Bayur Iptu Nurhadi mengatakan rekonstruksi yang dilakukan sesuai dengan hasil pemeriksaan dan tak ada perubahan.
"Untuk rekonstruksi 26 adegan, dari kejadian awal sampai terakhir korban meninggal dunia dan pelaku menyerahkan diri ke Polsek," katanya.
Salah seorang anak korban, Hariana yang juga memerankan ibunya yang tewas di tangan ayahnya dalam rekonstruksi itu tak kuasa nahan tangis.
Di sela-sela rekonstruksi ia melayangkan pertanyaan ke Nabire mengapa tega menghabisi nyawa ibunya hanya karena persoalan sepele.
Baca: Fakta-fakta Pembunuhan Anggota Maluku Satu Rasa, Pagar Diskotek Dirobohkan Massa Tak Dikenal
Baca: Ditanya Hakim di Sidang Pembunuhan Pupung, Kenapa Menangis? Aulia Kesuma: Ingat Suami. . .
Usai rekonstruksi wanita yang akrab disapa Ana ini berharap pelaku dihukum setimpal atas perbuatannya.
"Saya sangat berharap pelaku bisa diberikan hukuman yang setimpal," kata Hariana.
"Karena sesalah-salahnya orang tua saya, pasti ada solusinya, tidak perlu harus berakhir seperti ini sampai menghabisi nyawa ibu saya," tuturnya.
26 Adegan
Polisi melakukan rekonstruksi kasus penikaman yang dilakukan NW alias Nabire (63) terhadap istri dan anaknya, Rabu (12/2/2020).
Dalam rekonstruksi tersebut, polisi menghadirkan anak korban sebagai saksi juga sebagai pemeran.
Rekonstruksi yang dilakukan di halaman Mapolres Berau itu dihadiri kejaksaan dan kuasa hukum tersangka dan memerankan 26 adegan.
Kapolsek Teluk Bayur Iptu Nurhadi mengatakan ada 26 adegan tersebut diperankan mulai awal hindda akhir kejadian, pelaku tikam sang istri hingga tewas.
"Untuk rekonstruksi 26 adegan, dari kejadian awal sampai terakhir korban meninggal dunia dan pelaku menyerahkan diri ke polsek," katanya kepada Tribunkaltim.co.
Dalam rekonstruksi tersebut, kapolsek mengungkapkan tak ada fakta baru yang ditemukan.
Baca: Manajer Ungkap Jenis Kelamin di Paspor Baru Lucinta Luna: Saya Ketawain Kalian yang Bilang Palsu
Baca: Rafathar Maki Zaskia Sungkar soal Mainan, Istri Irwansyah Kaget Tegur Raffi: Ngambeknya Gitu Banget
Semua adegan yang dilakukan berdasar keterangan saksi dan tersangka dalam pemeriksaan.
"Sesuai dengan hasil pemeriksaan dan penyidikan kemarin," kata dia.
Usai dilakukan rekonstruksi polisi melanjutkan untuk penyidikan hingga selesai sebelum dilimpahkan ke kejaksaan.
Anak korban Hariana yang juga memerankan peran ibunya nampak tak kuasa menahah amarah disela-sela rekonstruksi.
Ia sesekali menanyakan kepada pelaku yang juga ayahnya itu mengapa tega menghabisi nyawa ibunya hanya karena kejadian sepele.
Pelaku Nabire (63) mengaku menyesal atas perbuatannya dan bersedia menjalankan proses hukum.
Diberitakan sebelumnya, Nabire (63) warga Jl Long Pikat RT 003 Mera'ang, Kampung Tumbit Melayu, Kabupaten Berau nekat menganiaya istri sirinya, Pati (55) Senin (20/1/2020) sekitar pukul 08.00 Wita lalu.
Ia dengan tega menganiaya dengan cara menikam sang istri sebanyak 17 kali hingga tewas.
Tak hanya itu, anak korban juga menderita luka saat berusaha melerai.
Kapolres Berau, AKBP Edy Setyanto Erning, mengatakan sepekan sebelum kejadian, korban dan pelaku sempat terlibat cekcok.
Puncaknya saat pelaku meminta kunci rumah kepada korban. Namun korban marah hingga membuat pelaku tersinggung dan emosi.
"Pelaku yang membawa sebilah badik sepanjang 15 sentimeter langsung menikam korban," katanya.
Melihat kejadian tersebut anak korban, Herwan (35) berusaha melerai.
Namun, Herwan juga menjadi korban kekalapan pelaku.
Korban dan pelaku memang sudah tidak serumah.
"Jadi pelaku datang menanyakan uang mobil dan juga kunci rumah yang berada di Teluk Bayur," kata Kapolres, yang dikonfirmasi, Senin (20/1/2020).
Meski sudah berdarah-darah korban sempat lari ke luar rumah tetangga meminta pertolongan.
Baca: Singgung Anak-anak di Aksi Bom Surabaya, Fadjroel Rachman: Untung Enggak Kenal Fadli Zon
Baca: 879.736 Tiket Kereta Reguler Lebaran 2020 H-90 Dari Jakarta Sudah Dapat Dipesan
Namun pelaku tetap mengejar korban dan kembali menikam.
"Teriakan korban membuat tetangga ke luar rumah dan berusaha menolong, nahas, nyawa korban tak tertolong dan korban tewas di lokasi kejadian," ujarnya.
Korban tewas setelah mendapatkan belasan tusukan.
Masing-masing delapan tusukan di perut, tiga tusukan di dada kiri, dua tusukan di pinggang kanan, satu di lengan kiri, dan dua luka robek di tangan kanan, dan satu luka robek di tangan kiri.
Sementara anak korban mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, akibat luka tusuk di perut bagian kiri.
Sambil membawa badik, selepas melakukan aksinya, pelaku langsung menyerahkan diri ke Mapolsek Teluk Bayur. (TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Perankan Ibunya dalam Rekonstruksi Polres Berau, Anak Korban Tanya Kenapa Ayahnya Tega Bunuh Ibunya