Tabrak Calon Pengantin Wanita Hingga Tewas, Minibus Diamuk Massa Hingga Terbalik
Rencana pernikahaan bahagia berubah menjadi suasana duka. Sri Wahyuni meninggal dalam kecelakaan maut tersebut
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Maut, jodoh dan rezeki adalah urusan Allah. Manusia hanya berencana dan berusaha, soal hasil dan akhirnya itu takdir dari Allah.
Seperti dialami Arief Wijanarko dan Sri Wahyuni, keduanya berencana melangsungkan pernikahaan, di Ds.Selorejo, Rt/Rw. 05/01, Kawedanan, Magetan, Jawa Timur.pada 23 Febuari 2020.
Namun takdir berkata lain, Sri Wahyuni calon mempelai wanita mengalami kecelakaan maut di Bukit Daeng Batam, Senin (17/2/2020).
Akun Facebook Arief Wijanarko langsung dibanjiri ucapan duka.
Tangisan Pilu Arif Wijanarko Saksikan Calon Istri Terbujur Kaku
Hanya tangisan pilu tanpa satu kata pun terucap dari mulut Arif Wijanarko saat mengetahui calon istrinya terbujur kaku tak bernyawa 5 hari menjelang hari pernikahan mereka.
Arif terlihat tidak berhenti menangis di depan kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD EF).
Baru kemarin, Arif membagikan undangan pernikahan lewat akun Facebooknya.
Rencananya, mereka akan menikah di Magetan, Jawa Timur, Sabtu (22/2/2020) dan akan menggelar resepsi pernikahan Minggu (23/2/2020).
Bahkan direncanakan mereka akan berangkat pulang kampung untuk melangsungkan pernikahan.
Wajahnya terlihat selalu menunduk, suara tangisan terus terdengar, kerabat dan sahabat korban yang berada di sisi kiri dan sisi kanan Arif.
Namun, hal tersebut tidak dihiraukannya, hanya suara tangisan yang keluar dari mulutnya.
Teman dan kerabat terus memberikan bela sungkawa, memeluk dan menopangnya agar tidak terjatuh.
Tubuhnya lemas tak berdaya, sahabat dan kerabatnya mendampinginya.
Arif hanya bisa mengeluarkan suara tangisan.
Arif sempat dibawa ke ruang kamar jenazah untuk melihat jenazah kekasih hatinya.
Arif hampir terjatuh saat teman dan kerabatnya memapahnya keluar ruangan untuk menenangkan diri.
Arif hanya bisa menangis meratapi betapa pilunya apa yang dirasakannya, ditinggal kekasih hatinya yang hanya tinggal hitungan hari melangsungkan pernikahan.
Namun sebelum janur kuning melingkar kekasih hatinya pergi meninggalkannya untuk selamanya
Selain memberikan ucapan duka, di Akun Facebook mereka juga mendoakan agar Arief sabar.
Kecelakaan maut terjadi di Bukit Daeng Batam, Senin (17/2/2020).
Korban tewas bernama Sri Wahyuni karyawan PT Epson.
Sedangkan Ria yang dilaporkan sebagai adiknya mengalami kritis.
Ria disebutkan seorang karyawan Surya Technologi Mukanuning.
Jenazah Sri Wahyuni sekarang berada di kamar jenazah RSUD Embung Fatimah, Batam.
Sri Wahyuni lima hari lagi akan melangsungkan pernikahan.
Puluhan karyawan PT Epson datang memberikan rasa bela sungkawa kepada Sri Wahyuni.
Air mata tidak henti menetes dari pipi para teman dan sahabat korban yang datang ke kamar jenazah RSUD EF.
"Korban kabarnya kakak beradik. Selain Sri Wahyuni, adiknya bernama Ria, karyawan Surya Technologi mukakuning (soal meninggal belum terkonfirmasi)," ujar Zulfahmi, manager HRD Epson.
Sri Wahyuni akan dipulangkan pihak Epson ke kampung halamannya.
Belum diketahui apa penyebab kecelakaan tersebut. Tampak jalanan macet akibat peristiwa tragis tersebut.
Kecelakaan terjadi melibatkan angkutan Bimbar warna biru.
Bukit Daeng memang dikenal lokasi yang rawan kecelakaan.
Korban meninggal yang diketahui bernama Sri Wahyuni, meninggal setelah ditabrak mobil Bimbar jurusan Tanjunguncang Jodoh, Senin (17/2/2020) di turunan Bukit Daeng.
Yang membuat para kerabat dan sahabat sedih, korban diketahui akan melangsungkan pernikahan.
"Korban ini akan melaksanakan akad nikah tanggal (22/2/2020) dan resepsi pernikahan pada (23/2/2020),"kata Roso, sahabat korban.
Korban rencananya akan dibawa ke kampung halamnannya di Magetan Jawa Timur.
Pihak Kepolisian Resor (Polres) Barelang masih belum mengantongi identitas korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Jalan R. Suprapto, Batu Aji, Batam, Senin (17/2/2020).
"Anggota masih turun. Semua sedang didata," kata Kanit Lakalantas Polresta Barelang, Iptu Fredyando kepada Tribun Batam.
Fredyando juga menyebut anggotanya sedang bekerja untuk mengetahui kronologi lakalantas yang menyebabkan dua orang meninggal dunia.
"Nanti dulu ya, kami sedang bekerja," sambungnya.
Jalanan yang padat serta turunan yang tajam serta tanjakannya cukup rawan bagi para pengendara di Batam.
Tampak dua orang gadis yang tewas itu dijejer di pinggir jalan di sebelah mobil yang terbalik. Tampak juga dua buah helm yang diduga milik keduanya.
Kecelakaan maut di Bukit Daeng, Batam, Senin (17/2/2020) menewarkan dua orang wanita.
Informasi yang dihimpun, wanita tersebut bekerja di sebuah perusahaan di Mukakuning.
Identitas korban tewas bernama Sri Wahyuni, karyawan PT Epson Mukakuning.
Sebuah name tagnya tercecer di lokasi kejadian.
Informasi dikembangkan Tribunbatam dari Heri, pekerja yang sedang melintas mengatakan saat kejadian mobil Bimbar tersebut membawa penumpang.
Ia menambahkan penumpangnya ada yang terlempar dan tertimpa mobil.
"Tadi macet banget, saya lihat dua korban meninggal," kata Heri.
Dia mengatakan kondisi korban remuk.
"Saya kurang tahu kronologisnya, saya hanya lihat dua wanita yang tergeletak kondisinya sudah remuk,"kata Heri.
Polisi mengamankan Rahmat sopir minibus Bimbar BP 7683 DU dengan kondisi tangan diborgol.
Rahmat diperiksa di Unit Kantor Pelayanan Kecelakaan Lalu Lintas Terpadu Polresta Barelang sekira pukul 10.45 WIB.
Rahmat adalah sopir Bus Bimbar yang menabrak Sri Wahyuni dan Ria di Bukit Daeng, Jalan R Suprapto Batam, Senin (17/2/2020).
Saat di Polresta Barelang, kondisi Rahmat terlihat lusuh.
Ia memakai kaos oblong putih dan celana pendek berbahan jeans.
Tampak di tangan pengemudi bernama Rahmat (30) ini telah terpasang borgol.
Pria dengan rambut ikal ini dimintai keterangannya di Unit III Lakalantas Polresta Barelang.
"Pengakuannya rem mobil blong. Tapi kami masih terus memeriksa dia (Rahmat), karena masih butuh pengembangan," ucap salah seorang penyidik kepada Tribun Batam.
Selain itu, penyidik ini mengatakan jika kondisi Rahmat saat berkendara dalam keadaan normal.
"Tidak dalam keadaan mabuk (saat berkendara)," tambahnya.
Minibus Jadi Korban Amukan Massa
Sopir Bimbar, Rahmat mengatakan penumpang bus Bimbar selamat.
"Penumpang selamat semua kok pak. Dan mobil terbalik itu akibat amukan massa. Sengaja dibalikkan mobil itu," kata pria berambut ikal ini kepada penyidik.
Walau terdengar samar-samar, Rahmat mengaku jika dirinya bukanlah seorang 'sopir tembak'.
Ia pun mengatakan jika dirinya memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
"Memang dia (Rahmat) ada SIM. Sekarang sedang kami kembangkan pemeriksaannya," ucap salah satu penyidik kepada Tribun Batam. (Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dan tribun batam )
Editor: Romi Rinando