Cerita Fitriyanti Tampar Siswa yang Membully Anaknya, Wali Murid Balas Melapor, Ini Penjelasannya
Fitriyanti membeberkan permasalahan yang dialami anaknya hingga ia menampar salah seorang siswa yang diduga telah membully anaknya.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Setelah sempat dilaporkan oleh tiga orang tua wali murid sebuah Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Palembang yakni Heri Susanto (32), Hambali (38) dan Heri Susanto (32) atas laporan penganiayaan, Fitriyanti (40) yang juga seorang wali murid di sekolah yang sama, akhirnya buka suara.
Fitriyanti membeberkan permasalahan yang dialami anaknya hingga ia menampar salah seorang siswa yang diduga telah membully anaknya.
Diceritakan Fitriyanti, kejadian itu berawal saat anaknya yang berinisial RRP (11 tahun), siswa Madrasah Ibtidaiyah tersebut yang mengalami perundungan (bullying).
Kejadiannya pada Jumat (14/2/2020) di sekolah tersebut.
Hari itu sedang ada kegiatan senam rutin yakni setiap hari Jumat.
RRP tidak ikut karena masih dalam masa pemulihan dan pengobatan atas penyakit tiroid, jantung, limfa yang dideritanya.
Baca: 3 Siswa SMP Pelaku Bullying Terhadap Seorang Siswi Terancam Hukuman 3,6 Tahun
Baca: Kaget karena Pertama Kali Ikut Dibully, Abash Akui Berat Dampingi Lucinta Luna
Baca: Kabar Terbaru Siswi Korban Bully di Purworejo, Ganjar Sebut akan Pindahkan Ke Sekolah Luar Biasa
RRP sendiri masih menjalani rawat jalan di RSMH Palembang atas segala penyakitnya tersebut.
Karena tidak ikut senam, RRP saat itu berada di dalam kelas.
Keempat teman sekelasnya (RD, FT, KH, dan FK), saat itu juga sama-sama tidak ikut senam tanpa alasan yang jelas.
Saat kejadian, RRP sedang duduk dengan posisi tangan dan kepala di atas meja, berupaya beristirahat.
Namun tiba-tiba keempat teman sekelasnya tersebut memegang masing-masing tangan dan kaki RRP.
Lalu mereka mengangkat RRP dari duduknya.
Tubuh RRP dilemparkan dan terempas ke lantai.
Akibat kejadian tersebut RRP mengalami bengkak di bagian pinggang kiri dan paha sebelah kiri.
RRP tidak bisa berdiri tegak sehingga pulang sekolah harus dijemput pamannya.
"Jadi saat itu seusai dianiaya, anak saya tidak bisa berdiri dan dijemput pamanya," ungkap Fitri.
Dikatakan Fitri, pada malam hari kejadian, RRP tidak bisa tidur akibat rasa sakit di pinggangnya tersebut.
RRP pun merasakan sakit hanya dengan memiringkan tubuhnya saat berbaring.
Pada hari Sabtu (15/2/2020), wali kelas RRP, Desi, mengetahui kejadian tersebut dan mengajak RRP untuk diurut.
Karena belum ada tindakan dari pihak sekolah untuk menengahi kejadian bullying yang terjadi di sekolah tersebut, Fitri (42), orang tua RRP mendatangi sekolah.
Fitri datang dan menemui wali kelas, dan kepala sekolah langsung memanggil keempat anak yang diduga membully RRP.
Keempat anak tersebut mengaku telah melakukan pembullyan.
Fitri geram karena emosi hingga menampar salah satu anak yakni FT.
Pihak sekolah enggan menengahi permasalahan bullying ini karena takut reputasi sekolah jatuh.
Pihak sekolah pun mengaku tidak menangani cepat permasalahan tersebut karena RRP tidak melapor ke guru pada saat kejadian.
Pengakuan RRP, sebelumnya pada Senin (10/2/2020) dirinya pun pernah didorong oleh KH hingga bibirnya pecah.
RRP sudah menjadi target bully oleh kelompok empat orang anak ini sejak lama karena kondisinya yang lemah.
Pihak sekolah hanya memanggil orang tua dari keempat anak bermasalah tersebut itu pun setelah ditekan oleh Fitri.
"Saya berharap hal ini diselesaikan secara baik-baik.
Dan aku mengaku menampar salah siswa yang melakukan penganiayaan terhadap anak saya karena saya kesal anak saya sudah dibully mereka," ungkapnya.
Fitri juga mengaku akan membawa masalah ini ke ranah hukum dan melaporkan aksi bullying ini.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Cerita Fitriyanti, Geram Anaknya Dibully Teman Sekolah Hingga Tampar Pelaku di Depan Kepala Sekolah,