Kapolda Papua Ingatkan Ada Sanksi Pidana Bagi yang Mencuri 11 Pucuk Senjata Api Korban Heli MI-17
Dalam melakukan pencarian senjata itu, lanjut dia, polisi sudah melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat dan Bupati Pegunungan bintang
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, PEGUNUNGAN BINTANG - Polisi belum menemukan senjata api milik korban helikopter MI-17 yang jatuh di Pegunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Karena itu, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw meminta masyarakat yang merasa mengambil senjata tersebut tidak menyepelekan imbauan yang sudah disampaikan.
Baca: TNI Fokus Cari 11 Pucuk Senjata Api Setelah Evakuasi Jenazah Korban Helikopter MI-17 Selesai
Sebab, secara hukum mengambil barang milik orang lain yang bukan haknya dapat dikenai hukuman pidana pencurian.
"Belum lagi kalau menguasai senjata api, maka sudah kena UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951," kata Paulus.
Dalam melakukan pencarian senjata itu, lanjut dia, polisi sudah melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat dan Bupati Pegunungan bintang Costan Oktemta.
Sebab, kuat dugaan senjata milik anggota TNI yang gugur tersebut diambil oleh masyarakat sekitar.
Dari informasi yang didapat, menurutnya ada sepuluh senjata api milik anggota TNI yang hilang dalam musibah kecelakaan helikopter tersebut.
Dengan rincian, tujuh pucuk senapan serbu laras panjang jenis SS1, tiga pucuk senjata laras pendek beserta amunisinya.
"Beberapa kali kami sudah menyampaikan ajakan dan imbauan bagi saudara-saudara yang menemukan atau mengambil barang-barang milik korban agar segera mengembalikan. Apa-apa saja yang diambil, mungkin ada senjata api dan amunisi, tolong kembalikan," kata Irjen Paulus di Timika seperti dilansir Antara, Jumat, (21/2/2020).
Baca: DVI Polda Papua Tuntaskan Identifikasi 12 Korban Helikopter Jatuh di Pegunungan Mandala
Seperti diketahui, bangkai helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak pada Juni 2019 akhirnya berhasil ditemukan.
Helikopter tersebut ditemukan di ketinggian 12.500 kaki di Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Terus lakukan pencarian
TNI saat ini fokus mencari 11 pucuk senjata api milik anggotanya korban kecelakaan Heli MI 17 Penerbad.
Pencarian 11 pucuk senjata api tersebut dilakukan seiring selesainya proses evakuasi 12 jenazah anggota TNI korban kecelakaan helikopter yang jatuh di Pegunungan Mandala, Distrik Oskop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
"Saya yakin masih di masyarakat. Cuma kita kemarin masih konsentrasi untuk mengangkut, mengangkat para korban, 12 orang," kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto usai menghadiri upacara pelepasan 4 jenazah anggota TNI korban kecelakaan Helikopter MI 17 Penerbad di hanggar Lanud Silas Papare, Jayapura, Selasa (18/2/2020).
Baca: Menpora Ingin Universitas Negeri Surabaya Jadi Pusat Sport Science Nasional
Menurutnya, pihak TNI saat ini sedang berkonsentrasi melakukan pendekatan terhadap masyarakat untuk menemukan keberadaan 11 pucuk senjata api tersebut.
"Kita sudah melihat foto-fotonya dan kita mendetect bahwa itu adalah bagian dari masyarakat. Nantinya kita langsung to the point kepada masyarakat tersebut yang tersebar di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang," kata Hadi.
Hadi mengatakan pihaknya telah berkordinasi dengan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dan tokoh masyarakat untuk melakukan pendekatan agar masyarakat dapat sukarela menyerahkan senjata api tersebut.
Baca: Panglima TNI dan Kapolri Antar 4 Jenazah Korban Kecelakaan Helikopter MI 17 Penerbad ke Kampung
"Saya sudah berkordinasi dengan Bapak Kapolri yang tentunya nanti Bapak Kapolri akan memerintahkan kepada Kapolda Papua, menghimbau kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, di Kabupaten Pegunungan Bintang untuk secara sukarela menyerahkan 11 pucuk senjata kepada aparat kepolisian dan nanti akan diserahkan kepada TNI," kata Hadi.
Sebelumnya, sebanyak 11 pucuk senjata api yang dibawa personel TNI di helikopter Mil Mi-17V5 yang jatuh di Pegunungan Mandala Papua, hilang.
Baca: Kapolda Papua Hadiri Pelepasan 8 Jenazah Anggota TNI Korban Kecelakaan Helikopter
TNI menduga senjata-senjata tersebut diambil warga desa di sekitar jatuhnya helikopter tersebut.
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab, 11 pucuk senjata api yang dibawa personel TNI tidak ditemukan di antara puing-puing helikopter.
Hanya ditemukan 12 jenazah awak dan penumpang dari puing-puing helikopter yang hilang sejak delapan bulan lalu itu.
"Pada saat pengambilan jenazah, senjatanya sudah tidak ada," ujar Herman di Jayapura, Sabtu (15/2/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Senjata TNI Korban Helikopter MI-17 Belum Ditemukan, Polda Papua Minta Masyarakat Tak Sepelekan Imbauan