Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tolak Baiat ISIS di Nusakambangan, Napi Terorisme Dicap Kafir, Darahnya Halal : Lengah Bisa 'Lewat'

Pengakuan napi terorisme tolak baiat ISIS di Nusakambangan, dianggap kafir dan darahnya halal.

Editor: Putradi Pamungkas
zoom-in Tolak Baiat ISIS di Nusakambangan, Napi Terorisme Dicap Kafir, Darahnya Halal : Lengah Bisa 'Lewat'
Twitter/of_crowned
Ilustrasi ISIS 

TRIBUNNEWS.COM - Pengakuan napi terorisme tolak baiat ISIS di Nusakambangan, dianggap kafir dan darahnya halal.

Terpidana mati kasus pengeboman Kedutaan Besar Australia, Ahmad Hassan, mengungkap kisah tentang ketakutannya saat menghindar dari baiat kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS di penjara Nusakambangan.

Dua terpidana mati kasus pengeboman Kedutaan Besar Australia pada September 2004, Iwan Darmawan Munto alias Rois dan Ahmad Hassan, kini masih mendekam di dua penjara yang berbeda di Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah.

Dikutip dari Kompas.com berdasarkan penelurusan BBC, Rois ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batu yang disebut Kepala Lapas Erwedi Supriyatno dengan predikat "yang masih merah" atau radikal.

Sebaliknya, Hassan ditahan di Lapas Permisan, yang dikategorikan penjara pengamanan menengah.

Artinya, penjara untuk narapidana terorisme yang "telah menandatangani kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia".

BACA SELENGKAPNYA>>>

Berita Rekomendasi
Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas