Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TERBARU Data Korban Siswa SMPN 1 Turi Sleman yang Hanyut, 3 Lainnya Masih Hilang

Berikut kabar terkini data korban siswa SMPN 1 Turi Sleman yang hanyut di sungai Sempor pada Jumat (21/2/2020). Tiga lainnya belum ditemukan.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Ifa Nabila
zoom-in TERBARU Data Korban Siswa SMPN 1 Turi Sleman yang Hanyut, 3 Lainnya Masih Hilang
DOK. Pusdalops DIY / Twitter @merapi_news
Evakuasi siswa SMPN 1 Turi (kanan) dan korban selamat (kiri) - Berikut kabar terkini data korban siswa SMPN 1 Turi Sleman yang hanyut di sungai Sempor pada Jumat (21/2/2020). Tiga lainnya belum ditemukan. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 249 siswa SMPN 1 Turi Sleman mengikuti kegiatan susur sungai Pramuka di Sungai Sempor tepatnya di Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman pada Jumat (21/2/2020).

Beberapa dari mereka hanyut terbawa arus saat air dari hulu sungai tiba-tiba mengalir deras.

Hingga Sabtu (22/2/2020) pagi, tujuh siswa dinyatakan meninggal dan tiga lainnya masih hilang.

Sementara 23 siswa mengalami luka dan 216 dipastikan selamat.

Siswa-siswi SMPN 1 Turi Sleman yang dievakuasi ke klinik dan puskesmas terdekat, Jumat (21/2/2020).
Siswa-siswi SMPN 1 Turi Sleman yang dievakuasi ke klinik dan puskesmas terdekat, Jumat (21/2/2020). (Twitter @merapi_news)

Sebanyak 21 korban luka diketahui rawat jalan atau sudah diperbolekan pulang.

Baca: Proses Pencarian 3 Siswi SMPN 1 Turi yang Terseret Arus Sungai Kembali Digelar

Baca: Bapak Pramuka Baden Powell Ulang Tahun, Pramuka Indonesia Berduka atas Hanyutnya Siswa SMP 1 Turi

Sedangkan 2 korban luka lainnya tengah menjalani rawat inap di Puskesmas Turi.

Dikutip Tribunnews dari Tribun Jogja, berikut kabar terkini data korban siswa SMPN 1 Turi Sleman hanyut berdasarkan rilis BPBD DIY:

Berita Rekomendasi

Korban meninggal dunia

1. Sovie Aulia (P/15th): Kelas 8C

2. Arisma Rahmawati (P/13th): Kelas 7D

3. Nur Azizah (P/15th): Kelas 8A

4. Lathifa Zulfaa (P/15th): Kelas 8B

5. Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah (P/14th): Kelas 7C

6. Evieta Putri Larasati (P/13th): Kelas 7A

7. Faneza Dida (P/13th): Kelas 7A

Baca: Kronologi Banjir Bandang Sebabkan Ratusan Siswa SMPN 1 Turi Sleman Hanyut Saat Susur Sungai

Baca: Jenazah Khoirunnisa Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi Dimakamkan Tepat di Hari Ulang Tahunnya Ke-13

Korban belum ditemukan

1. Yasinta Bunga (P/13th): Kelas 7B

2. Zahra Imelda (P/12th): Kelas 7D

3. Nadine Fadilah (P): Kelas 7D

Sabtu pagi ini, Kapolda DIY, Irjen Pol Asep Suhandar, terjun langsung ke lapangan untuk memantau proses pencarian korban susur sungai Pramuka SMP 1 Turi.

Asep datang didampingi Kapolres Sleman, Rizki Ferdiansyah.

Kesaksian Korban Selamat

Ahmad Bakir dan Dani Wahyu W menceritakan kronologi sejumlah siswa SMPN 1 Turi yang hanyut di sungai Sempor.

Keduanya merupakan siswa kelas 8 SMPN 1 Turi.

Dilansir Tribun Jogja, Ahmad mengatakan rombongannya yang sempat berada di belakang, bisa mendahului kelompok lain hingga di depan.

Baca: Cari Siswa SMP 1 Turi Sleman Korban Hanyut, Tim SAR Saling Bergandengan Tangan Sisir Sungai Sempor

Baca: Siswa SMPN 1 Turi Sleman Hanyut, Pakar dari UGM Sebut Susur Sungai Bukan untuk Anak dan Remaja

Ia pun menuturkan aliran sungai saat itu setinggi paha.

Meski begitu, Ahmad menyebut ia tidak merasakan air sungai naik, namun arus terasa semakin kencang.

Ahmad Bakir dan Dani Wahyu W, Siswa SMPN 1 Turi yang berhasil selamat saat susur sungai.
Ahmad Bakir dan Dani Wahyu W, Siswa SMPN 1 Turi yang berhasil selamat saat susur sungai. (TRIBUNJOGJA.COM / Andreas Desca Budi Gunawan)

Karena itu Ahmad dan rombongannya berinisiatif untuk menepi.

"Saat itu airnya biasa, paling tinggi sepaha. Tapi tidak terasa airnya tiba-tiba naik, cuma kerasanya Makin kencang arusnya," kisah Ahmad.

"Waktu itu masih ada yang terjebak di tengah dan kita minta untuk tidak panik," imbuh dia.

Melihat ada beberapa temannya yang masih berada di tengah sungai, Ahmad berusaha menolong mereka menggunakna akar pohon.

Sementara itu, Dani mengungkapkan ia melihat ada beberapa siswi hanyut ketika aliran sungai mulai deras.

Ia refleks melompat ke dalam sungai untuk menolong mereka.

"Ada dua orang hanyut, saya langsung reflek meloncat dan menolong mereka. Kondisinya sudah lemas karena terguling-guling di aliran air," ungkap Dani.

Korban selamat lainnya, Salma Kusuma Haryani, menceritakan saat-saat dirinya berjuang hidup melawan derasnya arus sungai Sempor.

Salma Kusuma Haryani, siswi kelas 7 SMPN 1 Turi yang merupakan salah satu korban selamat saat kegiatan susur sungai di Kali Sempor.
Salma Kusuma Haryani, siswi kelas 7 SMPN 1 Turi yang merupakan salah satu korban selamat saat kegiatan susur sungai di Kali Sempor. (TRIBUNJOGJA.COM / Yudha Kristiawan)

Baca: Tangis Histeris Orang Tua Siswa SMP 1 Turi yang Hanyut Saat Susur Sungai di Yogyakarta

Baca: Situasi Pencarian Siswa SMPN 1 Turi Sleman Tadi Malam: Sempat Diguyur Hujan serta Minim Penerangan

Salma mengatakan tiba-tiba ada banjir besar datang setelah rombongannya berjalan sekitar 30 menit.

Ia mengaku tak sempat menyelamatkan diri hingga akhirnya terseret arus.

“Sempat mau menyelamatkan diri tapi enggak bisa,” ujar Salma.

“Keseret air saya. Mau pegangan batu juga enggak bisa-bisa. Akhirnya bisa megang tangan kakak DP (dewan penggalang). Sempat minum banyak air juga," tutur dia.

Imbauan Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Bupati Sleman

Jumat malam, Sri Sultan Hamengkubuwono X menyambangi keluarga siswa SMPN 1 Turi yang anaknya belum ditemukan.

Ia menyampaikan belasungkawa atas kejadian yang menimpa.

"Saya ikut prihatin dengan kejadian ini, ini kan anak-anak SMP, yang kebetulan juga musim hujan. Jadi mestinya di dekat sungai pun berbahaya, apalagi menyusuri sungai. Tapi apapun sudah terjadi," kata Sri Sultan, dilansir Tribun Jogja.

Sri Sultan pun mengimbau agar tak melakukan kegiatan apapun di pinggir sungai saat musim hujan karena membahayakan.

Sri Sultan Hamengkubuwono X, Jumat (21/2/2020) sempat meluangkan waktu untuk berbincang dengan keluarga siswa SMP N 1 Turi.
Sri Sultan Hamengkubuwono X, Jumat (21/2/2020) sempat meluangkan waktu untuk berbincang dengan keluarga siswa SMP N 1 Turi. (TRIBUNJOGJA.COM / Andreas Desca)

"Selama musim hujan ini saya mohon anak-anak sekolah tanpa melihat kelompok masyarakat, tanpa melihat pendidikan entah SD, SMP, maupun SMA untuk menghindari acara program kegiatan, baik anak sekolah, pramuka atau asosiasi apapun untuk menghindari berada di pinggir sungai apalagi Punya aktivitas yang Berkaitan dengan masuk ke sungai," beber dia.

"Untuk sementara ini selama musim hujan jangan melakukan aktivitas di Sungai karna membahayakan," tambahnya.

"Entah itu alasannya untuk bersih Desa ataupun bersih kali dsb ditunda saja dulu. Nggak usah pada waktu musim hujan," tandasnya.

Senada, Bupati Sleman, Sri Purnomo, juga mengimbau hal serupa.

Mengutip Kompas.com, ia mengatakan apa yang telah terjadi bisa menjadi pelajaran mahal bagi Sleman dan seluruh masyarakat.

"Ini sebagai pelajaran yang sangat mahal bagi kita Kabupaten Sleman dan bagi masyarakat di mana pun berada. Mudah-mudahan jangan sampai terulang lagi," kata Sri Purnomo.

"Semua dihentikan untuk kegiatan susur sungai, kemudian kami mengingatkan mereka yang sedang melakukan penambangan," imbuh dia.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Jogja/Mona Kriesdinar/Andreas Desca, Kompas.com/Wijaya Kusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas