Kepala Sekolah SD Nekat Cabuli Muridnya Selama 4 Tahun, Pertama Kali Aksi Dilakukan di Ruang Kepsek
Seorang kepala sekolah Sekolah Dasar (SD) di Bali, nekat setubuhi anak didiknya sendiri, hingga berulang kali.
Editor: Garudea Prabawati
“Intinya saat itu dia disuruh berhubungan, mungkin juga ada paksaan hingga korban mau melakukannya,” ungkapnya.
Pelaku yang beralamat di Perumahan Dalung Permai itu pun kembali mengajak korban untuk berhubungan badan beberapa kali.
Bahkan diakui pelaku dilakukan beberapa tempat di antaranya di ruangan tempat les pelaku di wilayah Dalung, Kuta Utara, di dalam kamar di rumah pelaku di Dalung, dan di beberapa penginapan di wilayah Kuta Utara.
Baca: Kenal 2 Minggu di Facebook & Janjikan Menikah, ABG di Yogya Setubuhi Pacar hingga Hamil
“Pelaku ini kan membuka les di rumahnya. Jadi mungkin di sana pelaku diajak. Termasuk disewakan tempat,” beber Laorens.
Terbongkarnya hubungan pelaku dengan korban berawal dari ayah korban didatangi oleh seorang guru pembina pramuka di sekolah korban sekarang.
Guru itu memberitahukan korban sempat bercerita bahwa telah disetubuhi oleh pelaku, yang sudah beristri.
“Korban menerangkan bahwa saat masih kelas 6 SD (sekitar bulan Juli 2016) dibujuk oleh pelaku agar mau berhubungan badan dengannya.
Ayah korban pun menanyakan kebenaran informasi tersebut kepada korban dan korban mengakuinya,” jelasnya.
Nah dari informasi tersebut, orangtua korban melaporkan IWS ke Polres Badung pada Sabtu (22/2) dengan laporan tindak pidana persetubuhan terhadap anak.
“Setelah menerima laporan, saya pun perintahkan anggota unit PPA Satreskrim Polres Badung, dipimpin oleh Kanit IV Reskrim Ipda Komang Juniawan melakukan penyelidikan terhadap keberadaan pelaku.
Kami kemudian amankan pelaku di tempat tinggalnya di Perumahan Dalung,” ungkapnya.
Terkait motif terjadinya kasus pencabulan ini, Laorens mengatakan karena pelaku IWS menyukai korban.
Ia pun berhasrat menjadikan korban sebagai pacar.
“Kami kenakan Pasal 81 Jo Pasal 76D Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun, maksimal 15 tahun,” jelasnya.
Baca: FAKTA Remaja 17 Tahun Setubuhi 6 Perempuan: Ada yang Hamil 5 Bulan hingga Semua Dijanjikan Menikah