Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Ekor Harimau Sumatera Intai Penjaga Alat Berat Kebun Sawit di Pelalawan

Hansen menyebutkan, tim kembali menemukan satu lagi jerat yang dipasang masyarakat yang lokasinya tak jauh dari temuan jejak Sang Datuk.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 2 Ekor Harimau Sumatera Intai Penjaga Alat Berat Kebun Sawit di Pelalawan
BKSDA Riau
Ilustrasi: Penemuan jejak kaki harimau sumatera di perkebunan Desa Kuala Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Jumat (6/12/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, PELALAWAN - Harimau Sumatera intai penjaga alat berat PT Surya Bratasena Plantation di Pelalawan saat malam, begini pengakuan saksi mata.

Kemunculan harimau sumatera kembali terpantau di Kabupaten Pelalawan Riau pada Senin (24/2/2020) malam lalu.

Jika sebelumnya di Desa Kuala Tolam Kecamatan Pelalawan, kali ini di Desa Tertantang Manuk Kecamatan Pangkalan Kuras.

Informasi yang diperoleh Tribunpekanbaru.com harimau Sumatera menampakan dirinya di kebun kelapa sawit milik PT Surya Bratasena Plantation (SBP), di antara Desa Sorek Dua dan Desa Tertantang Manuk.

Tepatnya di areal blok T6 Agdeling 3 PT SBP.

Si Belang menampakan dirinya sekitar pukul 20.15 malam.

"Informasinya ada dua ekor yang dilihat oleh saksi mata. Itu laporan yang kami terima tadi dari sekuriti PT SBP," ungkap Camat Pangkalan Kuras, Firdaus Wahidin, kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (25/2/2020).

Berita Rekomendasi

Adapun saksi mata yang melihat Si Raja Hutan muncul yaitu Ibas dan Simon yang merupakan penjaga alat berat yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Setelah melihat dua ekor melintas, mereka melaporkan ke koordinator pengamanan perusahaan atas nama Simon.

Selanjutnya pengamanan bersama Tim patroli melaksanakan penyisiran sampai jam 23.30.

Namun tim tidak menemukan harimau yang muncul tersebut.

Baca: Harimau Teror Warga Desa Singgersing, Terlihat Hanya Berjarak 20 Meter dari Rumah

Baca: Usai Teor Harimau, Warga Desa Air Bening dan Desa Ketapat Bening Diteror Gajah

Baca: Kemunculan 5 Ekor Harimau di Perkebunan Buat Resah Warga Samarkilang Bener Meriah

Terkait eksistensi Si Belang di perkebunan perusahaan, pihak kecamatan telah melaporkan ke pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

"Kami sudah koordinasi dengan BKSDA dan informasinya mereka mau turun ke lokasi," tandas Firdaus.

Dari foto-foto jejak kaki milik harimau yang beredar, tampak jelas bekas pijakan Sang Datuk.

Ada dua ukuran bekas kaki satu lumayan besar dan satu lagi lebih kecil.

Sebelumnya, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDA Riau temukan jerat dekat jejak Harimau Sumatera dan pasang 2 kamera trap pantau Panthera Tigris.

Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau terus menelusuri keberadaan Harimau Sumatera atau Panthera Tigris Sumaterae di Desa Tolam Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau dua pekan terakhir.

Tim dari Seksi Wilayah l BKSDA Riau memang dua unit kamera trap di lokasi yang diyakini sebagai perlintasan harimau sumatera.

Kamera pengintai itu berguna untuk melihat kondisi invidu harimau itu serta mengumpulkan data bentuk fisik serta ukurannya.

"Rencananya kita mau masang empat kamera. Tapi dua lagi masih dipakai di tempat lain. Jadi hanya dua yang terpasang," beber Kepala Bidang Seksi Wilayah l KSDA Riau, Andri Hansen Siregar kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (20/2/2020).

Hansen menyebutkan, tim kembali menemukan satu lagi jerat yang dipasang masyarakat yang lokasinya tak jauh dari temuan jejak Sang Datuk.

Total sudah tiga jerat yang didapatkan tim selama menyisir areal perkebunan, dimana binatang buas itu muncul.

Ketiga jerat menggunakan tali dan besi kecil itu disita petugas.

Tim bersama aparat desa memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada penduduk desa agar tidak memasang jerat, meskipun tujuanya untuk menangkap babi hutan.

Pasalnya sewaktu-waktu jerat itu bisa melukai harimau tersebut yang berakibat fatal.

Kemudian imbauan untuk menjauhi areal hutan dan tak beraktivitas hingga malam hari di hutan selalu disampaikan, untuk menghindari konflik manusia dengan satwa yang dilindungi.

"Hari ini tim kita keluar dari lokasi dan pulang. Minggu depan akan kembali untuk mengecek kamera trap," tambah Hansen.

Kepala Desa Tolam, Rupardi menyebutkan, pihaknya mendampingi tim BKSDA selama di lokasi.

Sembari melakukan razia jerat yang dipasang petani di kebun sawit maupun di areal hutan.

Ia membenarkan ada satu jerat yang kembali disita petugas dari lokasi perlintasan Si Belang.

"Kemarin juga ditemukan jejak baru dekat lokasi sapi mati kemarin. Masyarakat sudah diberikan peringatan dan imbauan," tandas Rupardi.

Seperti diketahui, seekor harimau sumatera dikabarkan berkeliaran di areal hutan dan perkebunan kelapa sawit warga di Desa Tolam Kecamatan Pelalawan.

Setelah ditemukan jejak Si Raja Hutan, beberapa hari kemudian ditemukan ternak sapi masyarakat mati akibat luka cakaran dan gigitan hingga tim BKSDA turun ke lokasi. (Johannes Wowor Tanjung)

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul HARIMAU Sumatera Intai Penjaga Alat Berat di Pelalawan Saat Malam, Begini Pengakuan Saksi Mata

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas