Bunuh Anaknya Sendiri, Ini Hasil Pemeriksaan Psikologis Budi Rahmat Oleh Polisi
Kepastian tentang kondisi kejiwaan tersangka BR juga untuk mematahkan klaim BR sebelumnya bahwa ia memiliki penyakit di bagian otak
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Pihak Polres Tasikmalaya Kota telah memeriksa kondisi psikologis BR (45), tersangka pembunuhan terhadap putri kandungnya sendiri, Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya.
Hasilnya, kondisi kejiwaan BR normal, namun memiliki sifat melakukan sesuatu tanpa pikiran dan hati.
Kualitas intelegensi tersangka juga tergolong rendah, tidak memiliki pemikiran jauh ke depan.
"Tersangka BR sudah kami periksa kondisi psikologisnya. Ternyata dia normal. Namun jika berbuat sesuatu tanpa menggunakan fikiran dan hati, serta tingkat intelegensinya rendah," kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto, Minggu (1/3/2020).
Baca: Terungkap Ayah Kandung Bunuh dan Buang Siswi SMP ke Gorong-gorong, Ibu Delis: Kok Tega, Awas Kamu
Baca: Ayah Injak Kepala Jasad Anak Supaya Masuk Gorong-gorong, Masih Sempat Begini Setelah Membunuh Delis
Dengan adanya hasil tersebut, lanjut Kapolres, pihaknya semakin mantap memproses hukum BR.
Terbukti pada pemeriksaan awal, BR bisa memberikan jawaban secara verbal.
Kepastian tentang kondisi kejiwaan tersangka BR juga untuk mematahkan klaim BR sebelumnya bahwa ia memiliki penyakit di bagian otak, sehingga terkadang menjadi lupa ingatan.
Tersangka BR mengklaim seperti itu ketika ditemui sejumlah wartawan, sekitar seminggu sebelum ditangkap polisi.
Klaim suka hilang ingatan itu sempat muncul di sejumlah media.
Terpisah, Wati Candrawati (46), ibu kandung Delis, membenarkan mantan suaminya tersebut tergolong kurang dari segi ingelegensinya.
"Memang dia lemah otaknya dan temperamental. Makanya kami bercerai. Itu salah satu penyebabnya," ujarnya.
Jasad Delis ditemukan di dalam gorong-gorong depan sekolahnya di Jalan Cilembang, Kecamatan Cihideung, Senin (27/1/2020) sore.
Sejak Kamis (23/1/2020) korban dinyatakan hilang, setelah berangkat sekolah dari rumah di Kampung Sindangwangi, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi.