TRIBUNNEWS.COM, TIMIKA - Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan 5.000 personel kepolisian akan mengamankan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020.

Diketahui, PON 2020 Papua akan berlangsung pada 20 Oktober hingga 2 November 2020 mendatang.

Paulus mengatakan selain melibatkan kepolisian, TNI juga akan membantu mengamankan penyelenggaraan PON.

Baca: Jadi Runner Up Indonesian Idol 2020, Tiara Anugrah Akui Telah Bercita-cita Jadi Penyanyi Sejak SD

Baca: Pablo Benua Tepis Isu Ceraikan Rey Utami, Ungkap Sumpah Setia Akan Selalu Ada Meski Corona Mengancam

"Untuk pengamanannya kami siapkan 5 ribu personel itu kepolisian. Kami juga akan melibatkan teman-teman TNI yang cukup besar kekuatannya, TNI darat, laut dan udara kemudian kami akan meminta bantuan dari Brimob pusat," ujarnya ditemui di Bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua, Rabu (4/3/2020).

Paulus menambahkan pihaknya akan melakukan antisipasi potensi gangguan keamanan menjelang PON.

Hal itu agar meciptakan kondisi yang aman menjelang hingga penyelenggaraan PON.

"Kita lebih banyak menciptakan kondisi keamanan artinya melakukan razia-razia operasi senjata tajam, minuman keras. Itu adalah upaya polisi menjelang itu (PON)," ujarnya.

"Termasuk kendaraan-kendaraan yang tidak membayar di daerah itu harus segera ditertibkan karena nanti itu memenuhi badan jalan, sementara kita prioritaskan untuk kepentingan PON. Kita mengawal lalu mengamankan jalannya para atlet, official dan sebagainya," imbuhnya.

Sementara itu, sebagai kapolda sekaligus putra asli daerah Papua, Paulus berharap momen PON menjadi sejarah bagi masyarakat Papua.

Ia berharap PON dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua, terutama dalam peningkatan prestasi atlet PON.

"Jadi anak-anak kita yang punya talenta di bidang olahraga apa saja tunjukkanlah prestasinya, momen yang baik karena dengan prestasi yang baik pasti dia mendapatkan jati diri yang baik, dia makin percaya diri dan kemudian hidupnya ke depan yang lebih baik," pungkasnya.