Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual Oknum Dosen PTN di Padang

Pelaku berinisial FY (29) diduga melakukan pecelehan seksual kepada T di toilet kampus pada 10 Desember 2019 lalu.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengakuan Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual Oknum Dosen PTN di Padang
KOMPAS.com/Shutterstock
Ilustrasi 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Mahasiswi yang menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum dosen Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Padang sempat bertemu dengan istri pelaku.

Diketahui, istri pelaku juga dosen di PTN tersebut dan mengajar di jurusan yang sama dengan suaminya. 

Sehingga, korban yang berinisial T (20) tersebut adalah mahasiswi bagi pelaku dan istri pelaku.

Diketahui, pelaku berinisial FY (29) diduga melakukan pecelehan seksual kepada T di toilet kampus pada 10 Desember 2019 lalu.

Ilustrasi pelecehan seksual.
Ilustrasi pelecehan seksual. (Serambi Indonesia/Net)

 Curahan Hati Mahasiswi Korban Pelecehan Dosen PTN di Padang: Aku Ditarik ke Dalam WC, Terjadilah!

Korban melaporkan kejadian ini ke Polda Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (15/1/2020).

Kasus ini terus bergulir, sang oknum dosen ditetapkan tersangka hingga kini ditahan oleh Polda Sumbar.

Berita Rekomendasi

Setelah melaporkan ke Polda Sumbar, T sempat bertemu dengan istri oknum dosen.

Pertemuan tersebut karena si istri pelaku penasaran dengan cerita yang sebenarnya.

Sebab, selama ini istri oknum dosen itu hanya mendengar cerita dari mulut orang lain.

"Dia pengin tahu cerita sebenarnya. Ya udah aku ceritain,” kata T kepada TribunPadang.com pada Senin (2/3/2020) lalu.

 Diperiksa hingga Tengah Malam Oknum Dosen PTN di Padang Lecehkan Mahasiswi di Toilet Ditahan

Setelah mendengar penjelasan T, istri oknum dosen tersebut meminta agar kasus ini tidak berlanjut ke ranah hukum.

Ia berharap T bisa menyelesaikannya secara kekeluargaan.

“Dia bilang, apakah tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan?" ujarnya.

T pun langsung menolak permintaan istri oknum dosen itu.

"Gak bisa, Bu. Maaf," ujar T kala itu.

T menyatakan tak ada niat dirinya memberi pelajaran terhadap si dosen.

Bahkan, kata dia, sebenarnya kasihan juga sama istri si dosen.

 Oknum Dosen PTN di Padang Diduga Lakukan Pelecehan Terhadap Mahasiswinya Jalani Pemeriksaan

Tapi dia menilai perilaku si dosen itu memang sudah kelewatan. 

"Daripada dibiarin, itu penyakit deh kayaknya. Makanya mutusin jalur hukum," sebutnya.

Istri si dosen menyayangkan karena mendapat informasi tersebut dari orang lain.

"Ibunya nangis, sakit hatinya, dia bilang. Dia dengar cerita itu dari orang awalnya," sebutnya.

"Kenapa gak bilang dulu ke ibu," ujar istri dosen ditirukan T.

T mengaku hubungannya dengan istri si dosen cukup dekat.

 Oknum Dosen PTN di Padang Tolak Berikan Keterangan Meski Penuhi Panggilan Polisi

"Aku penarinya. Senior aku saat di ISI Padang Panjang."

"Otomatis kasihan kan, kasihannya tu kek gini, gak pantas kakak aku dapat suami yang begitu, sebenarnya tapi itu pilihannya."

"Tapi aku cuma ngasih tahu dia gimana yang sebenarnya.”

“Dia auto kaget. Kasian sebenarnya. Dia tertekan."

"Ya udahlah. Biarkan istrinya berpikir panjang dulu.”

“Mungkin sekarang dia berpikiran, aku pengin jatuhin inilah, tapi gak ada sama sekali niat untuk menjatuhkan," ucap T.

 7 Fakta Oknum Dosen PTN di Padang Lecehkan Mahasiswi di Toilet, Kronologi hingga Nasib Korban

Pertemuan T dengan Dosen Sebelum Tahu Dilaporkan

Sebelum si dosen tahu T melapor ke Polda, T dan si dosen sempat bertemu.

T mengaku sangat emosi. Saat itu, dirinya dipertemukan oleh pihak sekretaris jurusan.

"Aku klarifikasi, yah dari dia ada pembelaan lah. Akhirnya aku ngejawab terus. Dia berkata, di satu sisi dia udah salah."

"(Katanya) emang gak ada cara lain untuk menyelesaikan masalah ini?"

"Oh gak bisa. Pihak kampus harus mengambil tindakan tegas. Kalau nggak, orangtuaku bakalan maju," ujar T.

Awal Pertemuan dengan Dosen

Sebelum kasus ini, T mengaku bertemu dengan si dosen hanya tiga kali.

 Dosen PTN Diduga Lecehkan Mahasiswinya di Padang, Mangkir Dipanggil Polda Sumbar sebagai Saksi

Pertemuan pertama saat tampil di acara tari di Padang.

Beberapa hari setelah penampilan, pertemuan kedua saat mahasiswa ISI Padang Panjang ke Padang main perkusion.

Saat itu T mengaku sekadar salam saja, antara dosen dan mahasiswa.

"Aku juga heran, kenapa bisa kek gitu. Nah, pertemuan ketiga saat kejadian," ungkap T.

Kronologi Kejadian

Diberitakan sebelumnya, T bercerita, peristiwa itu bermula ketika ia berada di lingkungan kampus pada malam hari saat dirinya tengah sibuk mempersiapkan penampilan tari.

Saat itu, dia sedang berada di loby kampus, bukan di toilet.

“Depan loby lagi prepare teman-teman untuk mau tampil ujian randai. Terus ada si dosen.”

“Dia manggil, ya udah. Namanya dosen tentu kita salamin kan," ujar mahasiswi itu mulai bercerita.

Setelah salam, ia duduk di sebelah dosen tersebut.

 Tujuh Warga Pasaman Dikabarkan Tersesat di Hutan, Diduga Cari Lokasi Tambang Emas

Pengakuan T, banyak hal yang mereka ceritakan ketika itu.

"Cerita tentang nilai lah, disuruh itulah, pokoknya tentang nilai aku yang gagal," ucap T.

T menuturkan, saat di loby tersebut banyak orang, namun si dosen mengusir orang-orang tersebut dengan cara meminta mereka untuk bersosialisasi dengan senior-senior di kampus.

"Ketika teman-teman aku datang malah diusir sama dia."

"Oi ang lai kenal samo senior ang tu. Pailah kenalan ang situ dulu ha. (Apakah kalian kenal sama senior itu? Pergilah, kenalan dulu ke sana!)," ucap T menirukan suruhan si dosen kala itu.

Menurut T, ada saja cara si dosen tersebut. Bahkan  tak terbesit olehnya alasan si dosen mengusir teman-temannya.

"Aku gak connect sih dia nyuruh teman-teman aku pergi, kenapa. Ternyata itu maksud dan tujuannya."

"Sampai-sampai betis aku dicubit dengan alasan galigaman (gemas). Terus aku diam,” ujarnya.

 PKB Rekomendasikan Riza Fahlepi-Febby Dt Bangso Berpasangan Maju Pilgub Sumbar 2020

Saat itu, sang oknum dosen mengajak korban untuk check in hotel.

“Sampai dia ngajakin check in. Terus aku nanya? Rame-rame Pak? Oh gak, katanya. Berdua aja."

"Kalau berdua sama istri bapak aja. Kata dia, dak lamak lai do. (tak enak lagi)."

Saat itu, si oknum dosen sempat menanyakan tentang pacar korban.

"Terus biasanya kek-kek gitu sama pacar di mana?" kata korban menirupak pertanyaan pelaku.

"Ndak pernah, Pak. Ndak pernah sama sekali," jawab T kepada si dosen.

T menuturkan, walaupun dirinya anak tongkrongan, serta terlepas dari itu, dia juga tak semudah itu untuk melakukan perbuatan bejat tersebut.

"Aku juga gak semudah itu untuk digituin (dilecehkan). Mikirnya jangan terlalu kek gitu lah," ujar T.

Akhirnya, ungkap T, saat itu si dosen minta yang 'panas-panas'. Dia mikir yang panas-panas itu kopi atau teh.

"Ya udah, aku mikirnya itu yang panas-panas kopi atau teh, karena dia udah pernah minta buatin kopi sebelumnya."

"Ada chatnya. Pertama kali dia ngechat itu minta buatin kopi ke jurusan. Makanya buatin yang panas-panas itu kopi lagi."

T memenuhi permintaan si dosen. "Ya udah, Pak. Bisa, Pak," tutur T.

 VIRAL Video Percobaan Begal di Simpang Presiden Padang, Korban Dihampiri Gerombolan Pria Bermotor

T sudah merasakan firasat kurang mengenakkan kala itu.

"Firasat gak enak, tapi ya mau gimana. Dia minta buatin kopi. Mikirnya masih positif," terang T.

T menyebut, di bawah tangga banyak teman-temannya sedang duduk-duduk.

Namun si dosen menyuruh pergi ke Pendopo untuk persiapan ujian.

Kata T, teman-temannya tersebut menuruti perintah si dosen.

"Namanya dosen yang ngomong. Dia mengatasnamakan dirinya dosen lo, bukan mengatasnamakan dirinya abang-abang atau siapa. Orang patuh lah sama dia," kata T.

Ketika sampai di depan dapur, si dosen bilang mau ke toilet dan T pun menyilakannya.

"Terus saya dipanggil, ke sinilah dulu. Apa Pak? Ke sinilah sebentar. Ngapain, Pak? Sini-sini, kata dia. Lalu aku ditarik langsung ke dalam WC. Terjadilah," ungkap T.

T sempat menepis dengan tangan. Seperti ketika si dosen mau buka baju, ditepis dengan tangan. Lalu, dorong-dorong dengan bahu.

Namun, si dosen tetap memaksa.

"Pokoknya, dia paksa-paksa aku. Aku bilang, jangan, Pak. Jangan, Pak. Aku gak bisa, Pak. Aku  gak pernah sama sekali kek gini. Tolong, Pak. Tolong," ujar T.

"Jangan keras-keras ngomong, terdengar sama orang, kata dia. Tolong Pak, udahlah Pak," ujar T.

Kala itu hal yang terbesit di benaknya hanya berusaha membela diri dari perbuatan pelaku.

Kalau dirinya teriak, ungkap T, dia berpikir bisa saja dibunuh atau dilakukan sesuatu yang tak diinginkan di dalam toilet tersebut.

"Pikiran aku kek gitu, karena perdana aku digituin. Aku takut, aku mikirnya gimana keluar dari situasi itu dalam keadaan selamat."

"Aku bilang: Pak ujian randai mau mulai, Bapak dosennya."

"Tunggu sebentar, tunggu sebentar, kata dia. Dia langsung otak-atik ini dan itu. Bajunya atau apanya, beres-beresin."

T mengulangi lagi ucapannya.

"Pak ujian randai mau mulai, Bapak dosennya."

"Oh iya," kata si dosen, T menirukan.

T buka pintu dan keluar terlebih dahulu.

"Gantung bapak ha. Sakit kepala. Pengin bapak masukin,” kata T menirupak ucapan oknum dosen.

“Apalah Bapak ni. Lalu, aku jawab lihatlah besok, Pak."

T menegaskan, dirinya menjawab "Lihatlah besok Pak” itu karena ingin cepat-cepat keluar dari situasi seperti itu.

Kemudian, dia langsung lari ke bawah.

"Intinya saat di toilet dia sempat meraba-raba aku," ungkap T.

Kembali Bertemu di Parkiran

T mengungkap ia bertemu kembali dengan si dosen.

"Saat di parkiran mobil, ya dia bilang, besok kuliah jam berapa. Aku jawab. Kata dia, pukul 10 temui Bapak. Insyaallah, Pak."

"Dijawabnya, aku suka gayamu, langsung colek dada. Kaget dong," ungkap T.

Dirinya langsung menangis mencari teman dekat dan ketua angkatan. Ia lari ke gerbang depan.

T kemudian tinju-tinju kepala, nepuk-nepuk leher, nampar-nampar mukanya sendiri, sambil mengatakan, "Aku gak pernah diginiin. Gak pernah sama sekali. Tolong, apa yang harus saya lakukan?”

Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Percakapan Istri Dosen PTN ke Mahasiswi yang Dilecehkan Suaminya: Kenapa Gak Bilang Dulu ke Ibu?

Sumber: Tribun Padang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas