Kapal Pesiar Coral Adventurer Cruise dari Australia Akhirnya Batal Berlabuh di Bulukumba Sulsel
Pemkab Bulukumba, akhirnya membatalkan penerimaan kapal pesiar Coral Adventurer Cruisse, untuk berlabuh di Kelurahan Tanah Baru, Bulukumba.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, UJUNG BULU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, akhirnya membatalkan atau menunda penerimaan kapal pesiar Coral Adventurer Cruisse, untuk berlabuh di Kelurahan Tanah Beru, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba.
Rencana kedatangan kapal pesiar itu di Butta Panrita Lopi, ditunda setelah dilakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait di Kantor Bupati Bulukumba, Senin (9/3/2020).
Rapat tersebut dipimpin langsung Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto.
Kapal pesiar yang sedianya berlabuh pada hari Rabu (11/3/2020) besok, akhirnya melanjutkan perjalanannya ke destinasi berikutnya.
Kedatangan kapal pesiar itu mendapat penolakan dari warga, dengan alasan khawatir akan adanya penyebaran virus corona yang sedang melanda dunia saat ini.
Tomy Satria usai memimpin rapat mengaku, pada prinsipnya pemerintah daerah dan pemangku kepentingan telah melakukan suatu pertimbangan yang cukup panjang.
"Kita di Bulukumba adalah satu kabupaten yang sedang menggenjot sektor wisata. Dan kita tahu bahwa kedatangan kapal pesiar itu dimaksudkan untuk mendorong marketing kita bagaimana melihat Bulukumba sebagai destinasi pariwisata yang luar biasa," kata Tomy.
"Namun di tengah pandemi global tentang virus corona, membuat kegamangan dan trauma warga hingga akhirnya kita meminta agar program kapal pesiar yang ditumpangi wisatawan asing dari Australia ini kita tunda sampai pandemi global virus corona ini bisa ditangani bersama," tambah Tomy.
Baca: Kronologi Anak Politisi PDIP Dikeroyok Mahasiswa hingga Babak Belur
Baca: Cerita Tentang Terguncangnya Bursa Saham Wall Street Akibat Harga Minyak
Pihaknya, lanjut Tomy, bahkan telah kerja sama dengan Syahbandar Bulukumba untuk berkoordinasi dengan operator Kapal Pesiar Coral Adventure, agar kapal tersebut tidak lagi berada di perairan Bulukumba.
"Karena ini program dinas pariwisata, maka kami mengatakan ini ditunda. Program ini sebetulnya telah direncanakan sejak 1 tahun lalu untuk mendorong akselerasi pariwisata di Bulukumba," tambahnya.
Penundaan ini kata Tomy Satria, demi menjaga suasana kebatinan masyarakat yang trauma dengan Corona, dan demi stabilitas masyarakat Bulukumba dengan tidak menerima kedatangan kapal pesiar tersebut.
"Dari pada membangun sugesti dalam bahasa kesehatan akan menurunkan imunitas kesehatan warga, maka demi kebaikan kita semua maka kami minta untuk tidak merapat," jelasnya.
Tomy menekankan, terdapat dua keputusan penting yang dihasilkan dari rapat koordinasi itu.
Yakni, menunda kunjungan kapal pesiar Coral Adventurer sampai masalah penyebaran virus Corona bisa diatasi.
Dan Pemkab Bulukumba akan membuat pernyataan dalam bentuk surat, bahwa saat ini Pemkab Bulukumba belum bisa menerima kapal pesiar Coral Adventurer Cruisse untuk bersandar di wilayah Kabupaten Bulukumba, sampai masalah virus Corona bisa diatasi.
Baca: Raffi Ahmad Beli Mobil Antik Andre Taulany Rp 700 Juta Tanpa Nawar, Nagita Slavina: Astaghfirullah
Baca: KRONOLOGI Lengkap Kecelakaan Speedboat Paspampres di TN Sebangau yang Menewaskan Dandim Kuala Kapuas
Ditolak Warga
Sebelumnya masyarakat Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), menolak kedatangan kapal pesiar Coral Adventure Cruise Ship.
Kapal pesiar yang membawa turis dari Darwin Australia ini, rencananya bakal sandar di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Bontobahari, Rabu (11/3/2020) mendatang.
Namun, beberapa hari sebelum sandar, masyarakat menyampaikan penolakannya.
Bahkan, Senin (9/3/2020), masyarakat membakar ban bekas di Pantai Bira, sebagai wujud penolakan kedatangan kapal pesiar tersebut.
Bukan tanpa alasan, warga takut ada turis asing yang terkena virus corona, dan kemudian menular ke masyarakat.
Apalagi rencananya, para turis ini bakal turun di tengah-tengah masyarakat, melihat proses pembuatan perahu pinisi.
Tokoh masyarakat Bontobahari, H Suwardi mengatakan, masyarakat Bontobahari menolak kedatangan para turis ini, apapun alasannya.
"Yang pasti masyarakat Bontobahari menolak ini, mereka takut apapun alasannya, karena kesehatan jauh lebih penting di atas segalanya," jelas dia.
Apalagi, lanjut pengusaha kapal Pinisi ini, tidak ada jaminan dengan alat pendeteksi para turis ini terbebas dari virus corona.
"Karena itu kami masyarakat akan memboikot dan mengadakan aksi penolakan. dengan adanya virus corona masyarakat sekarang ini resah bahkan takut," ujar dia. (TribunBulukumba.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ditolak Warga karena Takut Virus Corona, Kapal Pesiar dari Australia Batal Berlabuh di Bulukumba