Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Postingan 'Dosen Taiwan China vs Guru Hororer Indonesia', Ini Cerita Lengkapnya

Cuitan seorang pengguna Twitter @yanbudi18 viral, ia mencoba membandingkan kemampuan dosen di negara Taiwan dan guru honorer di Indonesia.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wulan Kurnia Putri
zoom-in Viral Postingan 'Dosen Taiwan China vs Guru Hororer Indonesia', Ini Cerita Lengkapnya
Twitter.com/yanbudi18
Viral Postingan Dosen Taiwan China vs Guru Hororer Indonesia, Apa Maksudnya Ini Ceritanya 

@PrastD2: guru honorer kerja agak serius sih. giliran yg PNS seriusnya pas main tik tok...

Baca: Tanggapan Guru Penggambar Perspektif yang Viral saat Ada Netizen Sepelekan Hasil Karyanya

Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan Tribunnews, gambar tersebut dibuat oleh seorang guru bernama Yan Budi Nugroho.

Budi merupakan guru honorer di SDN Tridadi, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Ia mengatakan gambar tersebut dibuat diluar jam sekolah. 

"Pengen menggambar karena iseng," kata Budi, Selasa (10/3/2020).

Sedangkan inspirasi gambar tersebut ia peroleh saat membuka internet dan menemukan gambar manarik milik seorang dosen asal negara Taiwan. 

Menurut Budi, gambar organ tubuh manusia itu mendapat respons baik dari warganet. 

Berita Rekomendasi

Bahkan media-media di Indonesia turut memberitakan dosen tersebut. 

"Nah saya pikir saya bisa buat mungkin bisa menambah motivasi saya" ungkap Budi.

Baca: Kronologi Polisi Bantu Wanita Lahiran di Gang Sempit, Kisahnya Viral

Viral Postingan 'Dosen Taiwan China vs Guru Hororer Indonesia'
Viral Postingan 'Dosen Taiwan China vs Guru Hororer Indonesia' (Twitter.com/yanbudi18)

Baginya gambar tersebut juga sebagai bukti kalau tenaga honorer memiliki kemampuan yang tidak boleh dipandang sebelah mata.

"Karena saya merasa menjadi guru honorer masih kurang dihargai oleh pemerintah terutamanya," ungkap Budi.

Pria asli Kabupaten Purworejo menilai saat ini pemerintah masih kurang memperhatikan nasib guru honorer di Indonesia, terutamanya perihal honor yang mereka terima.

Sebagai guru honorer yang telah mengabdi selama 5 tahun, Budi mengaku gaji yang ia dapatkan belum dapat mencukupi kebutuhan sehari-harinya. 

Budi menegaskan meskipun kesejahteraan guru honorer masih kurang, ia meminta setidaknya pemerintah mengakui keberadaan tenaga honorer.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas