UPDATE Korban Demam Berdarah di NTT: 3.109 Kasus, 37 Orang Meninggal, Terbanyak di Kabupaten Sikka
Jumlah korban terus bertambah tercatat ada 37 warga NTT yang meninggal akibat DBD hingga Rabu (11/3/2020) malam.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Wabah demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kian meningkat.
Jumlah korban terus bertambah tercatat ada 37 warga NTT yang meninggal akibat DBD hingga Rabu (11/3/2020) malam.
Melansir Kompas.com, Sementara itu, warga yang sedang dirawat akibat DBD ada 3.109 orang.
Hingga kini, jumlah penderita DBD yang tertinggi berada di Kabupaten Sikka dengan korban meninggal sebanyak 14 orang dari 1.216 jiwa.
Baca: Selain Virus Corona, Istana Pastikan Beri Perhatian Serius Terhadap Penularan DBD
Baca: UPDATE Wabah DBD di Tangsel Tercatat 87 Kasus, DPRD Gerindra Imbau Pasien Berobat ke Puskesmas
Hal itu disampaikan Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur (NTT), Erlina R Salmun.
Erlina mengatakan, tingkat kematian penderita DBD di NTT sebesar 1,19 persen.
Sebanyak 3.109 penderita itu tersebar di 21 kabupaten dan kota di NTT.
Sementara itu, Erlina memaparkan ribuan warga yang menderita DBD itu tersebar di satu kota dan 20 kabupaten.
Berikut rincian jumlah penderita demam berdarah di NTT:
Baca: Selain Virus Corona, Pemprov DKI Juga Tingkatkan Waspada Untuk Kasus DBD
Kota Kupang: 5 orang meninggal, 462 orang dirawat.
Kabupaten Alor: 3 orang meninggal, 308 orang dirawat.
Kabupaten Lembata: 2 orang meninggal, 189 orang dirawat.
Kabupaten Kupang: 2 orang meninggal, 53 orang dirawat.
Kabupaten Timor Tengah Utara: 2 orang meninggal, 57 orang dirawat.
Kabupaten Belu: 3 orang meninggal, 276 orang dirawat.
Kabupaten Flores Timur: 2 orang meninggal, 106 orang dirawat.
Kabupaten Rote Ndao: 1 orang meninggal, 28 orang dirawat.
Kabupaten Manggarai: 1 orang meninggal, 23 orang dirawat.
Baca: 13 Pasien DBD di Sikka Meninggal Dunia, Menteri Kesehatan: Itu Kehendak Tuhan
Kabupaten Manggarai Timur: 1 orang meninggal, 6 orang dirawat.
Kabupaten Manggarai Barat: 71 orang dirawat.
Kabupaten Ende: 1 orang meninggal, 84 orang dirawat.
Kabupaten Timor Tengah Selatan: 53 orang dirawat.
Kabupaten Sabu Raijua: 32 orang dirawat.
Kabupaten Nagekeo: 23 orang dirawat.
Kabupaten Sumba Barat Daya: 26 orang dirawat.
Kabupaten Malaka: 31 orang dirawat.
Kabupaten Ngada: 28 orang dirawat.
Kabupaten Sumba Timur: 15 orang dirawat.
Kabupaten Sumba Barat: 8 orang dirawat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dominikus Minggu Mere mengatakan, pihaknya mengirim 10 dokter ke Kabupaten Sikka untuk menangani DBD di wilayah tersebut.
Baca: Korban DBD Asal Nuaria Dirujuk dalam Kondisi Syok hingga Tak Tertolong, Ini Tanggapan Dinkes Sikka
"Kami sudah kirim sembilan orang dokter."
"Kami kirim lagi satu orang dokter yang siap membantu menangani DBD di Kabupaten Sikka," ungkap Dominikus Minggu Mere, kepada Kompas.com, Senin (2/3/2020).
Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka meminta tenaga medis tambahan dan dikirimkan sebanyak 10 dokter.
Menurut Dominikus, penanganannya untuk lebih intens terutama di Kabupaten Sikka karena jumlah penderitanya paling banyak di NTT.
Ia berujar dalam penanganan di Kabupaten Sikka, pihaknya juga sudah mengirimkan beberapa tim.
Baca: Pasien Membludak di RSUD Maumere dan RS St.Gabriel, Begini Tanggapan Dinkes Sikka Soal KLB DBD
Baca: Kabupaten Sikka ditetapkan dalam status KLB DBD, Anak Umur 12 Tahun Meninggal Dunia di RS Lela
"Kita sudah kirim dua tim dari provinsi. Tim dari pusat juga sudah dikirim ke Kabupaten Sikka," kata dia.
Lebih lanjut, pihaknya terus berkoordinasi secara intensif dengan Kabupaten Sikka untuk menangani DBD hingga rampung.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sikka, NTT terkait wabah DBD memperpanjang masa Kejadian Luar Biasa (KLB) sejak Sabtu (22/2/2020).
Masa KLB DBD diperpanjang Kabupaten Sikka sebanyak tiga kali.
Langkah Pemerintah Kabupaten Sikka tersebut dilakukan karena jumlah penderita demam berdarah terus meningkat pada Februari 2020.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)