Pengakuan Lengkap Solikin, Pria yang Disebut Bawa Kabur Balita Asal Malaysia
Solikin juga mengaku sengaja membawa anak berusia tiga tahun itu ke Indonesia tanpa izin Rosdiana
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Solikin, pria yang disebut membawa kabur balita asal Malaysia menjelaskan duduk perkara pemberitaan penculikan anak yang dituduhkan kepadanya dan istrinya, Anita.
Solikin juga membantah pemberitaan yang menyebutnya sebagai TKI yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia.
Solikin dan Anita sempat tinggal di Selangor, Malaysia.
Ia dan keluarga balita itu merupakan tetangga.
Mereka dan Rosdiana, orangtua balita itu, juga cukup dekat.
"Saya bekerja sebagai pemborong di Malaysia, bukan pembantu rumah tangga," kata Solikin kepada wartawan di Mapolda Jatim, Jumat (13/3/2020).
Selama tujuh tahun menikah, Solikin dan Anita belum memiliki anak karena kedekatan mereka, Solikin dan Anita meminta agar diizinkan mengasuh putri Rosdiana.
Baca: Sabu 200 Kg Ditemukan di Perbatasan Kalsel-Kaltim, Kurirnya Ditagkap
Baca: Takut Mertua Baca, Cinta Penelope Beri Klarifikasi Disebut Pernah Menikah 6 Kali, Ada Setinggannya
Baca: Dibakar Suami, Kondisi Eviana Masih Kritis dan Belum Bisa Bicara
Permintaan itu pun dikabulkan.
"Saat itu putrinya masih berusia belum genap satu bulan, kami yang mengasuh," ujarnya.
Solikin dan Anita bersyukur diberi kepercayaan mengasuh anak Rosdiana.
Solikin berharap, segera diberikan momongan ketika merawat balita tersebut dengan tulus.
"Jadi anak tersebut istilahnya sebagai pancingan, agar kami cepat diberi karunia anak," jelas Solikin.
Solikin juga mengaku sengaja membawa anak berusia tiga tahun itu ke Indonesia tanpa izin Rosdiana karena orangtua balita itu pasti akan melarang anaknya dibawa dan dibesarkan di Indonesia.
"Saya pernah dengar orang tuanya melarang untuk dibesarkan di Indonesia, namun keinginan kami memiliki anak sangat kuat, dan anak tersebut sudah seperti anak kami, akhirnya kami bawa ke Indonesia," jelas Solikin.
Jumat siang, balita itu kembali diambil orangtuanya. Solikin mengaku harus melepas kepergian balita itu dengan berat hati.
Tapi, ia sadar harus mengikhlaskan hal itu.
"Bagaimanapun harus diiklaskan, undang-undangnya juga tidak memperbolehkan," ucapnya.
Rosdiana, tak banyak komentar setelah mendapatkan kembali buah hatinya.
Ia berterima kasih atas bantuan kepolisian.
"Saya terima kasih banyak kepada bapak polisi," kata Rosdiana sambil menggendong buah hatinya. (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Anak Itu sebagai Pancingan, agar Kami Cepat Diberi Anak""