Siswi SMP di NTT Jadi Budak Pamannya Sendiri, Begini Perlakuan yang DIdapatkan Setiap Hari
Kerap karena ketiadaan beras dan uang makan, Ir pun terpaksa memungut sisa makanan atau mengharapkan makanan pemberian tetangga
Editor: Eko Sutriyanto
Ir pun mengurus diri sendiri mulai dari memasak, mencuci dan membersihkan lahan milik pamannya.
Namun, kerap karena ketiadaan beras dan uang makan, Ir pun terpaksa memungut sisa makanan atau mengharapkan makanan pemberian tetangga.
Hampir dua hari sekali, YYS datang mengecek keberadaannya.
Saat YYS datang, Ir sering menjadi langganan aksi kekerasan pelaku.
Baca: Dua Bocah Warga Kabupaten TTU Kupang Meninggal Akibat Demam Berdarah
Baca: Pasien Dikagetkan Ledakan Bersusulan dan Letupan Api di Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya
"Saya selalu dipukul, kalau melihat ada yang tidak beres di rumah," ujar Ir lirih.
Menurutnya, ada saja pekerjaan dan hal yang tidak beres sehingga menjadi alasan pelaku menganiaya dan memukulinya.
Ir hanya bisa menangis dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Sejumlah tetangga yang tinggal dekat rumah mereka, hanya bisa prihatin dan tanpa bisa berbuat apa-apa.
Puncaknya pada Selasa (10/3/2020), YYS datang ke rumahnya dan menganiaya Ir, hanya gara-gara belum memasak nasi.
Padahal, Ir terlambat memasak nasi karena harus menyelesaikan pekerjaan di kebun dan memasak makanan untuk ternak babi.
Saat itu, YYS dua kali menampar Ir.
Usai menampar, selang beberapa saat kemudian, YYS datang lagi menganiaya Ir.
YYS bahkan tidak memberi Ir makanan. Untuk mengusir rasa lapar, korban terpaksa hanya bisa minum air.
Tetangga lapor polisi Aksi kekerasan ini rupanya membuat keprihatinan tetangga, sehingga mengadukan ke Bhabinkamtibmas Kelurahan Fatukoa dan dilaporkan ke polisi di Polsek Maulafa.