Peserta Ijtima Dunia 2020 Meninggal Dunia, Kepala Rumah Sakit Duga Karena Sakit Jantung
"Yang bersangkutan datang tanggal 18 Maret dari Manokwari dan memang di Manokwari itu beliau sudah mengidap penyakit jantung," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, GOWA - Sukardi (65), peserta Ijtima Zona Asia 2020 dikabarkan meninggal dunia di lokasi acara yakni di Desa Nirannuang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (20/3/2020).
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombes Farid Amansyah mengatakan, kematian peserta tersebut diduga kuat akibat serangan jantung.
Sebabnya, peserta asal Manokwari, Papua Barat ini diketahui memiliki riwayat penyakit jantung.
"Yang bersangkutan datang tanggal 18 Maret dari Manokwari dan memang di Manokwari itu beliau sudah mengidap penyakit jantung," katanya di RS Bhayangkara.
Baca: Yang Baik Dikonsumsi untuk Kesehatan Liver
Baca: Upaya Cathy Sharon Bantu Tenaga Medis Indonesia dalam Penanganan Virus Corona
Selain itu, korban tak memiliki gejala penyakit lain seperti demam dan batuk.
"Sebelum shalat dzuhur beliau sempat terjatuh dan sebelumnya memang ada riwayat itu sakit jantung. Sehingga memang kalau tidak dilakukan otopsi kita perkirakan meninggal karena jantung dan beliau sudah berumur 65 tahun sehingga kemungkinan memang meninggal karena itu," ucapnya.
Baca: Berapa Lama Virus Corona Bertahan Menempel di Pakaian dan Bagaimana Mencucinya?
Sementara itu, Ketua Rombongan Jamaah asal Manokwari Papua Muhammad Iqbal mengatakan, korban sering mengeluh sakit pada bagian dada.
"Sekitar pukul 11.55 WITA sebelum adzan pertama Jumat itu tadi jatuh di tempat datar saja. dia atur tasnya berdiri langsung jatuh," ujarnya.
Senada dengan Iqbal, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa Hasanuddin juga menduga kuat korban meninggal akibat penyakit jantung.
"Informasi yang kami terima korban memiliki riwayat hipertensi kemudian ada juga riwayat jantung dan lima belas hari sebelum ke sini itu tidak ada perjalanan keluar negeri," kata Hasanuddin.
Sementara untuk pemeriksaan lebih lanjut, Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa bersama tim RSUD Syekh Kabupaten Gowa juga telah melakukan pengambilan sampel darah korban.
"Kami telah mengambi sampel darahnya. Akan kita periksa di rumah sakit di Makassar Rumah Sakit Unhas atau Wahidin. Kita berharap hasil pemeriksaan secepatnya," kata Hasanuddin.
Informasi yang dihimpun Kompas.com jenazah korban tidak ada diterbangkan ke tempat asalnya dan akan dimakamkan di lokasi tablik akbar tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Peserta Ijtima Ulama Dunia di Gowa Meninggal karena Serangan Jantung
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.