Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seribuan Warga Mudik Lebih Awal ke Gunungkidul, Diminta Mengisolasi Diri Selama 14 Hari

Bupati Gunungkidul, Badingah menyampaikan sudah ada ribuan warga yang datang. Ia pun mengaku sudah melapor ke Gubernur DIY Sri Sultan terkait hal itu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Seribuan Warga Mudik Lebih Awal ke Gunungkidul, Diminta Mengisolasi Diri Selama 14 Hari
google.com
Peta Wilayah Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Penyebaran Covid-19 yang semakin meluas membuat masyarakat memilih mudik lebih awal.

Ribuan masyarakat pun memutuskan untuk kembali ke kampung halaman, tak terkecuali ke Gunungkidul.

Bupati Gunungkidul, Badingah menyampaikan sudah ada ribuan warga yang datang. Ia pun mengaku sudah melapor ke Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubowuno X terkait hal tersebut.

"Berdasarkan data ada 1.188 pendatang. Terbanyak berada di Kecamatan Playen, Nglipar, dan Semanu," kata Badingah melalui pesan singkat, Kamis (26/03/2020).

Terkait adanya pendatang tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul mengikuti arahan Gubernur DIY dalam upaya menekan penyebaran Covid-19.

Sesuai arahan, para pemudik diminta untuk mengisolasi diri selama 14 hari di rumahnya masing-masing.

Isolasi berarti melakukan kontak seminimal mungkin dengan tetangga hingga warga sekitar.

Bupati Gunungkidul, Badingah_1
Bupati Gunungkidul, Badingah
BERITA TERKAIT

Isolasi dilakukan untuk memastikan apakah pendatang tersebut tertular Covid-19 atau tidak berdasarkan gejala yang dimiliki.

Mereka pun diminta untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memastikan.

"Terkait hal ini kami juga sudah menyiapkan SK Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana COVID-19," jelas Badingah.

Badingah mengatakan SK tersebut berlaku sejak diterbitkan pada 23 Maret hingga 28 Mei 2020.

Ia pun akan terus melakukan koordinasi dengan Pemda DIY dalam menentukan arah kebijakan selanjutnya.

Baca: Orangtuanya Meninggal karena Corona, Eva Menangis: Enggak Bisa Lihat Muka Mama Papa Terakhir Kali

Baca: Ketakutan Dokter Corona di Lampung, Cemas Tulari Istri yang Hamil, Cuci Tangan Tiap 1 Jam

Sementara Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan sedang berfokus pada Gugus Tugas khusus penanganan Corona.

Fokusnya termasuk antisipasi terhadap warga yang baru mudik.

Immawan mengatakan akan membentuk Gugus Tugas tingkat Kecamatan serta meningkatkan kemampuan Puskesmas dalam penanganan antisipasi COVID-19 dari pemudik.

"Nanti akan dikeluarkan imbauan dari Pemkab Gunungkidul untuk meminimalisir gerakan mudik dari warga," jelas Immawan.

Isolasi Mandiri Selama 14 hari

Sebelumnya Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta seluruh warga Yogyakarta yang 'mudik' lebih awal ke Kota Gudeg ini wajib melakukan isolasi selama 14 hari di rumah masing-masing.

Pesan tersebut disampaikan Sultan seusai menggelar rapat bersama Forkompinda di Kompleks Kepatihan, Kamis (26/3/2020).

"Kami sepakat pada rapat tadi mengambil kebijakan bahwa pendatang dari luar Yogya yang masuk ke Yogya harus diisolasi minimal 14 hari dan isolasi itu akan dilakukan pemeriksaan kesehatannya apakah positif atau negatif terhadap Covid-19, karena tidak kita lakukan di jalan-jalan tapi tempat di mana dia domisili. Sehingga Lurah, Dukuh, Babinsa, Babinkamtibmas kami kerahkan untuk mendata semua," bebernya.

Baca: Seribuan Warga Mudik Lebih Awal ke Gunungkidul, Diminta Mengisolasi Diri Selama 14 Hari

Baca: Ciri Virus Corona Mirip dengan Flu Biasa dan Influenza, Ini Perbedaan Gejalanya

Kebijakan tersebut diambil lantaran Sultan menilai belakangan ini warga Yogya yang mengais rezeki di luar kota berbondong-bondong masuk ke DIY.

Alasannya pun beragam mulai karena tempat tinggal sementara di luar kota tersebut telah ditutup, mereka yang menggantungkan hidup dari berdagang tak mendapatkan penghasilan lagi, terkena dampak PHK, hingga keleluasaan untuk bekerja di rumah.

"Sehingga belum waktunya Lebaran, tapi masyarakat Yogyakarta sudah pada pulang akibat virus. Saya punya perkiraan bahwa mereka yang perlu dipantau itu akan makin besar," urai Raja Keraton Yogyakarta tersebut.

Sultan menegaskan bahwa langkah tersebut sangat penting dikarenakan hingga saat ini kasus positif Covid-19 di DIY seluruhnya merupakan kasus impor atau dibawa orang yang telah tertular di luar DIY dan menjadi positif Covid-19 di DIY.

"Itu semua adalah produk impor dalam arti tertular. Setelah dia ke luar dari Yogya maupun pembawa bibit Covid-19 masuk ke Yogya sehingga hari ini terdata lebih dari 1.000 orang yang perlu kita pantau."

"Dalam waktu dua hari sudah sangat tinggi (kenaikan kasus) karena mayoritas pendatang yang kembali (ke Yogya) karena wilayah yang mereka tinggali dinyatakan (zona) merah. Tanpa saya menyebut wilayah itu," ungkapnya.

Meski demikian, Sultan menegaskan bagaimanapun mereka yang pulang ini adalah warga DIY yang memang di sinilah kampung halaman mereka.

"Tapi harapan saya yang saya sampaikan kepada Bupati/Walikota maupun perangkat maupun warga masyarakat pendatang yang datang ke Yogya punya kesadaran untuk mengisolasi diri begitu masuk di Yogya dan lakukan pemeriksaan dirinya negatif atau positif (Covid-19), sehingga tidak menular kepada orang lokal dan tetangga-tetangganya bagi mereka yang positif," bebernya.

Baca: Ajaib! Wonderkid Ajax, Abdelhak Nouri Telah Sadar Setelah 2,9 Tahun Alami Koma

Baca: Buruh Siap Gelar Demo Tuntut Pengusaha Bayar Penuh Gaji dan THR

Ia pun berjanji akan membantu mereka yang datang untuk bisa memeriksakan diri di rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta yang telah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan.

"Punya kemampuan untuk melakukan pemeriksaan dengan harapan punya kesediaan untuk isolasi 14 hari," ucapnya.

Selain kebijakan terkait warga yang kembali masuk ke DIY, Sultan juga mengatakan kebijakan di bidang ekonomi.

"Pemerintah pusat sudah mengerjakan kebijakannya, dari kebijakan pemerintah tersebut kami Pemda diarahkan pemerintah pusat bagaimana bisa memperkuat bantuan-bantuan kepada masyarakat yang rentan untuk bisa dibantu, dari kebijakan pemerintah pusat maupun aspek-aspek jaminan sosial dan sebagainya yang memungkin daerah bisa memberikan bantuan warga masyarakat yang kesulitan akibat Covid-19," urainya.

Personil medis darurat membawa kereta dorong empuk sementara ambulans siaga untuk memuat pasien yang terkena coronavirus (Covid-19) di atas TGV (kereta berkecepatan tinggi) yang sudah diubah untuk keperluan secara medis di Strasbourg, Prancis pada Kamis (26/3/2020). Sebuah kereta api berkecepatan tinggi yang di-mediskan ( TGV), yang harus mengevakuasi dua puluh pasien yang terinfeksi coronavirus untuk meringankan rumah sakit yang benar-benar jenuh di wilayah Prancis Alsace, tiba Rabu malam di Strasbourg (timur laut). (Foto oleh Patrick HERTZOG / AFP)
Personil medis darurat membawa kereta dorong empuk sementara ambulans siaga untuk memuat pasien yang terkena coronavirus (Covid-19) di atas TGV (kereta berkecepatan tinggi) yang sudah diubah untuk keperluan secara medis di Strasbourg, Prancis pada Kamis (26/3/2020). Sebuah kereta api berkecepatan tinggi yang di-mediskan ( TGV), yang harus mengevakuasi dua puluh pasien yang terinfeksi coronavirus untuk meringankan rumah sakit yang benar-benar jenuh di wilayah Prancis Alsace, tiba Rabu malam di Strasbourg (timur laut). (Foto oleh Patrick HERTZOG / AFP) (AFP/PATRICK HERTZOG)

Saat ini, Pemda DIY mencoba merumuskan secara teknis dalam realokasi anggaran untuk menjaga ekonomi daerah dan juga kesejahteraan warga.

"Semoga kebijakan ini bisa kita lakukan dengan cepat tapi saya harpakan masyarakat bisa memahami tantangan yang kita hadapi karena kita memerlukan kebersamaan di antara semuanya untuk mengatasi Covid-19 ini," tandasnya.

Sultan menambahkan, bahwa Pemda DIY juga mengharapkan pihak perbankan bisa melakukan koordinasi dnevan OJK maupun BI untuk ikut membantu perekonomian di DIY

"Kami tadi telah melakukan pendekatan dengan BI dan OJK. Harapan saya, Pemda akan membantu para debitur di dalam upaya untuk bisa mendapatkan program yang sudah diputuskan pemerintah pusat pada aspek yang berkait peninjauan angsuran, mungkin juga di dalam penuntasan pinjaman pokok, bunga yang mungkin Pemda DIY membantu bersama debitur dengan perbankan sesyai arahan BI dan OJK yang jadi keputusan kita bersama," ujarnya. (Tribunjogja.com | Kur | Alex )

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Seribuan Warga Diketahui Pulang Kampung Lebih Awal ke Gunungkidul, Bupati Lapor Sri Sultan

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas