Dentuman Sabtu Dini Hari Diduga Kuat Berasal dari Gelegar Petir antara Gunung Gede dan Gunung Salak
Info identifikasi petugas pengamat yang ada di Pos Gunung Gede, ada dentuman dari hujan petir pada pukul 18.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sumber suara dentuman misterius yang menghebohkan warganet belakangan ini terungkap.
Suara berasal dari gelegar petir yang terjadi di langit di antara Gunung Gede dan Gunung Salak.
Hal ini diperkuat dengan adanya laporan dari pos pengamatan Gunung Gede dan Gunung Salak.
Laporan itu diterima Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) bahwa ada dentuman pada Jumat (10/4/2020) malam dan Sabtu (11/4/2020) dini hari.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung API PVMBG Hendra Gunawan menjelaskan, laporan menyebut, suara dentuman itu bersumber dari gelegar petir di langit antara Gunung Gede dan Salak.
"Info identifikasi petugas pengamat yang ada di Pos Gunung Gede, ada dentuman dari hujan petir pada pukul 18.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB," kata Hendra saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/4/2020).
Baca: BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 13 April 2020, Sejumlah Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Petir
Baca: Achmad Yurianto Imbau Warga Jakarta Taati Aturan PSBB yang Ditetapkan Gubernur DKI Anies Baswedan
Baca: Misteri Suara Dentuman Pasca Erupsi Anak Krakatau, Darimana Asalnya?
"Sedangkan info identifikasi dari petugas Pos Gunung Salak, dentuman terdengar pukul 02.00 WIB dini hari, yang diidentifikasi sebagai dentuman petir walaupun di atas pos Gunung Salak tidak hujan," katanya.
Hendra memastikan, aktivitas vulkanik kedua gunung tersebut masih di dalam batas normal.
Ia sekaligus membantah bahwa suara dentuman itu berasal dari aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang sedang erupsi pada Jumat (10/4/2020), pukul 21.58 WIB.
Petugas di pos pengamatan Gunung Anak Krakatau tidak melaporkan suara dentuman.
"Di pos Gunung Anak Krakatau yang berada di Carita, Banten, dan di Kalianda, Lampung tidak melaporkan adanya suara dentuman," ujar Hendra.
Ia enggan berkomentar soal netizen yang membahas fenomena dentuman itu di media sosial.
Ia menegaskan, PVMBG hanya berwenang memberikan keterangan berdasarkan laporan dari para petugas di pos pengamatan gunung.
"PVMBG tidak dalam kapasitas memberikan keterangan lebih. Batasan kita berhenti di laporan dari petugas pos terdekat dengan gunung, kalau di luar jangkauan wilayah kerja petugas, maka tidak dapat memberi info/data lagi," lanjut dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PVMBG: Pos Pengamatan Gunung Gede dan Salak Laporkan Suara Dentuman"