Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Mahasiswi Unpri Medan, Seorang Pelaku Tewas Ditembak
Saat ditemukan bagian belakang kepala korban ditemukan luka diduga bekas hantaman benda tumpul
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Muhammad Fadli Taradifa
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Petugas gabungan dari Sat Reskrim Polrestabes Medan bersama dengan Polsek Pancur Batu berhasil mengungkap kasus pembunuhan Juliana Lim Tumanggor (26), mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan.
Korban warga Desa Pantai Cermin, Kabupaten Sergai, ngekos di kawasan Simpang Selayang Medan ini ditemukan tewas mengenaskan pinggir jurang Sungai Bekala di Dusun I Desa Durin Tonggal Kecamatan Pancur Batu, Medan, Minggu (12/4/2020) kemarin.
Saat ditemukan bagian belakang kepala korban ditemukan luka diduga bekas hantaman benda tumpul.
Adapun informasi yang berhasil dihimpun, korban diduga menjadi korban pembunuhan yang bermotif perampokan.
Petugas berhasil meringkus dua orang pelaku yang merupakan supir angkutan umum dan kerneknya, yang ditumpangi oleh korban.
Kedua pelaku juga diberikan tindakan tegas terukur di mana seorang pelaku meninggal dunia dan satu lagi diberi tindakan tegas di kakinya.
Baca: Jadi Buron Kasus Pembunuhan Selama Dua Tahun, Debi Ditangkap Saat Liburan di Pagaralam
Baca: 9 Negara dengan Kasus Covid-19 di Atas 50 Ribu, Turki dengan 61 Ribu Pasien
Pengungkapan kasus tersebut dipimpin langsung Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Eddizon Isir.
Dalam keterangannya ia mengatakan, kedua pelaku yang diamankan yakni Tomi Keliat (29) dan Tato Sembiring (28).
Kedua sehari diketahui bekerja sebagai supir angkutan kota (angkot) di Kota Medan.
Kronologi Kejadian
Peristiwa pembunuhan berawal saat korban menumpangi angkot trayek 103 dari Jalan HM Yamin Medan menuju kosnya di Simpang Pos, Sabtu (11/4/2020).
Namun di perjalanan korban malah menjadi sasaran tindak kejahatan di dalam angkot.
Diduga sopir angkot dan keneknya terlibat pembunuhan sadis ini dan membuang jasad korban ke Dusun I Desa Durin Tonggal Kecamatan Pancur Batu.
Terkait penangkapan pelaku pembunuhan Juliana, dibenarkan oleh Kanit Reskrim Polsek Pancurbaru, Iptu Suhaily Hasibuan, Selasa (14/4/2020).
Baca: Cerita Angga Dwimas Sasongko Tentang Obrolan Terakhirnya dengan Glenn Fredly
Baca: Rakyat Libya Mengeluh Soal Kurangnya Bantuan untuk Penanganan Covid-19
Namun Suhaily belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut soal identitas pembunuh yang ditangkap tersebut.
"Datanya nanti satu pintu dari Kanit Pidum Sat Reskrim Polrestabes Medan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, korban dikabarkan sempat menghubungi adiknya sebelum ia ditemukan tidak bernyawa.
Korban menghubungi adiknya bernama Kiki Febrian (21) atau akrab disapa Acai untuk dijemput di kawasan Simpang Selayang, Sabtu (11/4/2020) malam sekitar pukul 19.48 WIB.
"Setibanya di Simpang Selayang, saya kembali menghubungi HP kakak namun tak ada jawaban, dan meski hampir satu jam saya tunggu, kakak saya itu tak juga datang, hingga saya jadi cemas," sebut adiknya.
Korban sendiri merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Baca: Dituding Bohong soal Harga Hewan Lebih Mahal dari Mobil, Irfan Hakim Sindir Raffi: Lu Doang Punya?
Baca: Polling Kemendes PDTT Terkait Mudik: Mayoritas Kades Tidak Setuju
Korban sendiri dikabarkan menggunakan jasa angkutan umum saat pergi dari rumah.
"Karena takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
Saya membuat laporan kehilangan ke Polsek Pancur Batu," katanya.
Masih dikatakan Kiki, dan tak lama kemudian, dirinya mendapat laporan temuan mayat wanita di Desa Durin Tonggal, Minggu (13/4/2020).
"Saya bersama teman-teman korban bergegas menuju ke TKP dan ternyata benar kakak saya menjadi korban kejahatan," lanjut Kiki.
Terpisah, Rektor Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Dr Chrismis Novalinda Ginting MKes mengaku sangat terkejut atas pemberitaan di media massa terkait ditemukannya mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) bernama Juliana Tumanggor (26) yang tewas di Desa Durin Tonggal, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (12/4/2020).
Atas kejadian itu, selaku rektor, Dr Chrismis mengungkapkan rasa belasungkawa dan dukacitanya atas kondisi yang di alami salah satu mahasiswa binaanya itu.
"Kami keluarga besar Unpri turut berdukacita yang sedalam-dalamnya, atas meninggalnya mahasiswi kami yang duduk di semester akhir tersebut," ungkap Rektor Unpri Dr Chrismis, Senin (13/4/2020).
Dr Chrismis mengatakan kasus yang menewaskan mahasiswi FE ini merupakan murni tindak pidana pembunuhan.
Karena itu, pihaknya berharap pelakunya segera ditangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
"Kami berharap pihak kepolisian segera menemukan pelakunya dan memberikan hukuman setimpal dengan perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa orang dengan keji," harapnya.
Menurut Dr Chrismis , kasus pembunuhan mahasiswi yang juga asal Sibolga ini menjadi pelajaran berharga bagi mahasiswa-mahasiswi Unpri agar ke depannya lebih berhati-hati.
Dia berharap tidak ada lagi mahasiswi yang mengalami kejadian serupa.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pelaku Pembunuhan Mahasiswi Unpri Ditangkap, Pelaku Adalah Sopir dan Kenek Angkot