Penjelasan Kemenhub soal Kapal Pesiar Misterius yang Melintasi Raja Ampat
Ia mengatakan, Kapal tersebut berangkat dari Australia pada tanggal 4 April 2020, dan hendak menuju ke Benoa Bali
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktoran Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), menjelaskan kapal pesiar misterius di kawasan wisata Raja Ampat, Papua.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Winsu Handoko, menjelaskan berdasarkan informasi dari Vessel Traffic Service (VTS) diketahui kapal pesiar tersebut bernama Azamara Journey.
Baca: Kata Sosiolog soal Susahnya Masyarakat Indonesia Diminta Tetap di Rumah saat Pandemi Virus Corona
"Kapal tersebut tidak berlabuh tetapi hanya melakukan passing atau melintas, untuk menuju ke Pelabuhan Benoa, Bali dari Raja Ampat," ucap Wisnu dalam keterangannya tertulisnya, Selasa (14/4/2020).
Ia mengatakan, Kapal tersebut berangkat dari Australia pada tanggal 4 April 2020, dan hendak menuju ke Benoa Bali.
Selain itu Wisnu juga mengklarifikasi informasi mengenai kapal pesiar Azamara Journey yang tidak mengaktifkan AIS (Automatic Identification System).
Menurut Wisnu, kapal tersebut terdektsi oleh AIS dan kapal ini juga telah melaporkan posisinya melalui agen yaitu PT BEN.
"Hingga saat ini, kami sendiri belum melihat adanya pelanggaran yang dilakukan karena haluannya juga dilaporkan dan terverifikasi," ujar Wisnu.
Lanjut Winsu, kapal pesiar Azamara Journey juga telah mendapatkan ijin untuk masuk ke dalam perairan Indonesia melalui sistem Clearance and Approval for Indonesia Territory (CAIT) di Kementerian Luar Negeri.
"Adapun nantinya di Pelabuhan Benoa, kapal tersebut akan melakukan lego jangkar di kolam pelabuhan sebelum bersandar di dermaga," kata Wisnu.
"Agar tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dapat memastikan kesehatan Anak Buah Kapal (ABK) tersebut, sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19," lanjutnya.
Baca: UPDATE Rabu 15 April: Pasien Terkait Virus Corona Dirawat di RS Wisma Atlet Bertambah, Totalnya 424
Wisnu mengharapkan adanya kerja sama dengan semua pihak, agar menahan diri dan tidak menyebarkan informasi yang kebenarannya belum bisa dipastikan di tengah wabah Covid-19.
"Mari kita sama-sama bekerjasama menjaga suasana agar kondusif, di tengah kondisi pandemi Covid-19," pungkas Wisnu," kata Wisnu.
Identitas Kapal Sempat Tak Terdeteksi
Seorang warga Pulau Mansuar, Kabupaten Raja Ampat Matius menjelaskan, warga melihat kapal itu melintas di peraitan antara Pulau Mansuar dan Batanta.
Kapal pesiar itu diketahui melintas sekitar pukul 11. 00 WIT.
Usai mengetahui adanya kapal pesiar misterius, warga menguhubungi pihak-pihak terkait untuk mendeteksi kapal dengan alat navigasi.
"Namun informasi yang kami perokeh bahwa kapal tersebut tidak mengaktifkan alat Sistem Identifikasi Otomatis atau Automatic Identification System atau AIS," kata Matius, dikutip dari Antara, Selasa (14/4/2020).
Hal itu menyebabkan identitas kapal tak terdeteksi.
Tak berizin
Pemerintah daerah juga tak mengetahui asal usul kapal pesiar itu.
Sedangkan, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Raja Ampat Anggiat P Marpaung mengaku, tak ada kapal pesiar yang mengajukan izin berlayar di wilayahnya.
Begitu pula dengan keterangan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Raja Ampat M Said Soltief.
PTSP Kabupaten Raja Ampat, kata dia, tak mengeluarkan izin masuk kawasan wisata bagi kapal selama masa pandemi.
Ia kemudian melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Said menyebut, dari hasil koordinasi, kapal tersebut hanya sekadar lewat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait kapal tersebut hanya lewat perairan Raja Ampat," ungkap dia.
Kawasan Wisata Raja Ampat Ditutup
Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, menutup semua tempat wisata di daerah tersebut sebagai langkah pencegahan penyebaran virus Corona yang semakin meningkat di Indonesia.
Surat edaran dengan nomor 440/101/Setda tertanggal 22 Maret 2020 yang diterima Senin (23/3/2020) telah disebarluaskan di kalangan masyarakat, operator wisata, dan para pemandu wisata yang ada di kabupaten Raja Ampat.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo saat di konfirmasi membenarkan bahwa Pemerintah Kabupaten Raja Ampat telah menutup semua tempat wisata selama 14 hari ke depan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona baru.
"Hari ini surat edaran Bupati untuk penutupan semua destinasi wisata Raja Ampat sudah dikeluarkan," ujarnya kepada Antara.
Penutupan semua destinasi wisata oleh pemerintah kabupaten Raja Ampat mendapat dukungan dari travel agent yang beroperasi di daerah tersebut sebagai upaya pencegahan virus Corona.
Pemilik Utedencha Travel dan Tour Raja Ampat, Yulius Ricky mengatakan bahwa pihaknya mendukung langkah pemerintah kabupaten Raja Ampat menutup semua destinasi wisata sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona.
"Bagi saya langkah Pemerintah Kabupaten Raja Ampat tepat untuk melindungi masyarakat dari penyebaran virus Corona yang saat ini melanda Indonesia," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ranny Iriani Tumundo pemilik Ethnic Journey Tour dan Travel Raja Ampat yang sangat mendukung kebijakan pemerintah daerah menutup destinasi wisata guna pencegahan virus Corona.
"Langkah pemerintah kabupaten Raja Ampat sangat tepat karena lebih baik mencegah daripada mengobati," ungkapnya.
Pemilik Raja Ampat Unik Tour dan Travel, Riani juga memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang telah mengambil langkah pencegahan penyebaran virus Corona dengan menyetup destinasi wisata.
"Kami juga sudah tidak terima tamu lagi sebagai langkah mendukung upaya pemerintah daerah dalam mencegah penyebaran virus Corona. Kami menyarankan pula kepada pemerintah daerah agar membatasi keramaian yang masih terlihat di Waisai, ibukota kabupaten Raja Ampat," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.