1200 Guru Ngaji, Korban PHK dan Dhuafa di Bali Terima Bantuan Sembako dari NU Care-LAZISNU
Bantuan sembako yang diberikan antara lain beras lima kg, minyak goreng 5 liter, mie instans 10 bungkus, sabun lima sachet
Penulis: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Sebanyak 1200 warga yang terdiri dari guru ngaji non ASN, pekerja korban PHK dan para dhuafa di 9 Kabupaten/Kota di Bali yang terdampak Covid-19 menerima bantuan sembako dari NU Care-LAZISNU Bali.
Ketua NU Care-LAZISNU Provinsi Bali, Ekky Rezali menuturkan, bantuan sembako yang diberikan antara lain beras lima kg, minyak goreng 5 liter, mie instans 10 bungkus, sabun lima sachet, dan susu kental 1 dus.
Bantuan yang telah disalurkan para relawan tersebut, lanjutnya, merupakan penyaluran tahap pertama dan berasal dari sumbangan para muhsinin di https://nucare.id/program/gerakan_sejuta_masker_cegah_corona.
Pihaknya masih memproses bantuan untuk tahap kedua yang akan diberikan kepada 2500 warga terdampak Covid-19. Kemungkinan, ucap Ekky, awal Ramadhan sudah bisa didistribusikan kepada masyarakat tersebut.
“Semua telah kami proses, jadi sebelum kami berikan sembako kami data terlebih dahulu warga yang benar-benar terdampak Covid-19. Mereka kami survey, kami lihat layak atau tidak mendapat bantuan,” katanya Sabtu (18/4).
Jika diuangkan bantuan tahap pertama yang telah dibelanjakan NU Care-LAZISNU untuk masyarakat tersebut mencapai Rp 60 juta. Seluruhnya berasal dari uang zakat infak dan sedekah yang dihimpun LAZISNU selama beberapa bulan terakhir.
“Kami berharap bantuan yang diberikan mampu meringankan beban masyarakat meskipun tidak sepenuhnya,” katanya.
Kemudian, terkait Covid-19 di Indonesia termasuk wilayah Bali pada khususnya, Ekky mengajak seluruh warga untuk bersama-sama melawan corona dengan cara memperkuat kegiatan pencegahan dan sosialisasi kepada masyarakat.
“Intinya, kita harus besama-sama bergotog royong bersama umat tidak bisa berjalan sendiri-sendiri,” ungkapna.
Dampak Covid-19 di Bali sendiri telah menyebabkan sejumlah kelompok masyarakat kehilangan pekerjaannya. Mereka adalah para pekerja hotel, pekerja informal dan para pedagang kecil yang ada di 9 Kabupaten/Kota di Bali.
Salah satu sektor yang paling terdampak adalah parawisata, tidak hanya kepada Bali, sektor wisata juga menyerang sepuluh kawasan wisata lain yang ditaksir paling parah kena imbas corona.
Sepuluh wilayah mencakup Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan, Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pandan, dan Tanjung Pinang.