Warga yang Dikarantina di Sikka Ngamuk Minta Pulang
Mereka berharap pemerintah segera mengambil sikap memulangkan warga karantina karena mereka mengaku dalam kondisi sehat berdasarkan hasil rapid test
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Eginius Mo'a
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Warga yang dikarantina di Gedung SCC, Jalan Ahmad Yani, Kota Maumere, Kabupaten Sikka Pulau Flores, Rabu (22/4/2020) pagi mengamuk.
Mereka minta pulang dan beralasan masa karantina telah selesai.
"Masa karantina sudah selesai. Tolong pulangkan kami. Biar kami karantina mandiri di rumah saja," teriak seorang warga karantina di depan Jurubicara Satgas Covid-19 Sikka, Petrus Herlemus.
Herlemus, hadir di Gedung SCC menyampaikan informasi terbaru terkait penanganan warga eks penumpang KM Lambelu yang sedang menjalani karantina.
Baca: Deretan Fakta Unik Desa Wae Rebo, Negeri di Atas Awannya Flores
Baca: Asal-usul Daruma, Boneka Pembawa Keberuntungan dari Jepang
"Dari 37 laboratorium di Indonesia, salah satunya yang terkena dampaknya Surabaya, dan saat ini kehabisan reagen. Karena warga karantina mohon bersabar menunggu hasil swab," ujar Herlemus.
Namun, mereka tidak puas dengan penjelasan tersebut.
Mereka mempertanyakan fasilitas karantina yang kurang layak.
Mereka berharap pemerintah segera mengambil sikap memulangkan warga karantina karena mereka mengaku dalam kondisi sehat berdasarkan hasil rapid test.
Namun, Herlemus mengharapkan warga karantina bersabar selama tiga sampai empat hari mendatang.
Pemerintah akan melakukan langkah terbaik untuk warga karantina dan masyarakat Kabupaten Sikka.
Warga karantina di Gedung SCC dan Aula Rumah Jabatan Bupati sejumlah 179 orang berasal dari eks penumpang KM Lambelu turun di Pelabuhan Lorens Say Maumer,Selasa (7/4/2020).
Setelah kembali dari Pelabuhan Maumere, semua ABK KM Lambelu menjalani karantina di kapal dan sebanyak 29 ABK reaktif Covid-19 dirawat di RS Makassar.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Warga Karantina di Sikka Ngamuk Minta Pulang