Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadwal Buka Puasa Solo dan Sekitarnya Minggu 26 April 2020, Termasuk Klaten hingga Boyolali

Jadwal buka puasa Solo dan sekitarnya Minggu, 26 April 2020 tersaji dalam berita ini.

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Jadwal Buka Puasa Solo dan Sekitarnya Minggu 26 April 2020, Termasuk Klaten hingga Boyolali
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Kondisi arus lalu lintas di Jalan Slamet Riyadi tampak sepi setelah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Virus Corono, Minggu (15/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Jadwal buka puasa Solo dan sekitarnya  Minggu, 26 April 2020 tersaji dalam berita ini.

Selain Kota Solo, jadwal buka puasa di kabupaten tetangga seperti Wonogiri, Klaten, hingga Sukoharjo juga akan disiapkan.

Adapun awal Ramadhan 1441 Hijriah dimulai Jumat (24/4/2020), lalu.

Setelah genap menjalani ibadah puasa Ramadhan sehari penuh, umat Islam akan berbuka puasa sesuai waktu azan Magrib di wilayah masing-masing daerah.

Lalu inilah jadwal buka puasa Solo dan sekitarnya Jumat (24/4/2020) yang dirangkum Tribunnews.com dari bimasislam.kemenag.go.id:

Kota Solo

ZUHUR 11:38 WIB

Berita Rekomendasi

ASAR 14:58 WIB

MAGRIB 17:34 WIB

ISYA' 18:44 WIB

Baca: Puasa di Tengah Pandemi Covid-19? Tak Perlu Khawatir, Studi Ungkap Puasa Bisa Tingkatkan Imunitas

Boyolali

ZUHUR 11:39 WIB

ASAR 14:59 WIB

MAGRIB 17:35 WIB

ISYA' 18:45 WIB

Sukoharjo

ZUHUR 11:38 WIB

ASAR 14:58 WIB

MAGRIB 17:33 WIB

ISYA' 18:44 WIB

Klaten

ZUHUR 11:39 WIB

ASAR 14:59 WIB

MAGRIB 17:34 WIB

ISYA' 18:45 WIB

Baca: Jadwal Buka Puasa Minggu 26 April 2020 untuk DKI Jakarta, Semarang, Surabaya dan Makassar

Wonogiri

ZUHUR 11:38 WIB

ASAR 14:58 WIB

MAGRIB 17:33 WIB

ISYA' 18:43 WIB

Sragen

ZUHUR 11:37 WIB

ASAR 14:57 WIB

MAGRIB 17:33 WIB

ISYA' 18:43 WIB

Karanganyar

ZUHUR 11:38 WIB

ASAR 14:57 WIB

MAGRIB 17:33 WIB

ISYA' 18:44 WIB

Link jadwal buka puasa Jawa Tengah selengkapnya klik di sini.

Doa buka puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."

Hal membatalkan puasa dirangkum dari kalsel.kemenag.go.id dan zakat.or.id:

1. Memasukkan sesuatu ke lubang tubuh

Hal ini bisa diartikan seseorang batal puasanya apabila ia makan dan minum secara sengaja.

Tak hanya itu, bersetubuh pun termasuk dalam hal ini.

Jika seseorang bersetubuh saat melakukan puasa, maka ia diwajibkan membayar kafarrah atau tebusan, seperti yang dijelaskan Tsalis Muttaqin di atas.

Selain itu, mengobati penyakit melalui dubur atau lubang belakang, juga menjadi penyebab puasa batal.

2. Muntah secara sengaja

Apabila seseorang sengaja muntah, maka puasanya akan batal.

Ia diwajibkan mengganti puasanya di lain hari.

Hal ini tertuang dalam hadis Nabi Muhammad saw:

"Barangsiapa yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya meng-qadha puasanya. Dan barangsiapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya meng-qadha puasanya." (HR Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

3. Keluar mani secara sengaja

Jika seseorang keluar air mani secara sengaja, meski tidak bersetubuh, maka puasanya batal.

Kecuali ia mengalami mimpi basah hingga menyebabkan air mani keluar.

Hal ini sudah dijelaskan lebih lanjut oleh Tsalis Muttaqin di artikel atas.

4. Haid

Haid atau menstruasi bagi perempuan menjadi penyebab puasa batal.

Maka, seorang wanita diwajibkan mengganti puasa di hari lain jika mengalami haid.

5. Nifas

Nifas merupakan darah yang keluar setelah seorang wanita melahirkan.

Seperti haid, nifas menjadi penyebab wanita batal berpuasa.

Maka ia diwajibkan mengganti puasa di lain hari.

6. Hilang akal

Hilang akal tak hanya berarti gila, tapi juga mabuk dan pingsan.

Apabila seseorang mengalami gangguan jiwa hingga menyebabkan gila, maka ia otomatis batal puasanya.

Pasalnya, orang tersebut dianggap tidak lagi memiliki kewajiban untuk berpuasa.

Untuk kategori mabuk dan pingsan, jika seseorang mengalami dua hal tersebut secara tidak sengaja dan hanya berlangsung sesaat, puasanya masih bisa dilanjutkan.

Tapi, apabila seseorang mabuk dan pingsan akibat mencium atau mengonsumsi sesuatu secara sengaja, maka puasanya batal.

Begitu juga jika tidak sengaja mabuk dan pingsan seharian penuh.

7. Murtad

Murtad atau keluar dari Islam, menjadi penyebab seseorang batal puasanya.

Contohnya, tidak mengakui keberadaan Allah swt.

Apabila seseorang murtad, ia tidak lagi wajib puasa, secara otomatis akan batal.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas