Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tikus Serang 181 Hektar Tanaman Padi di Tabanan Bali, 31 Hektar Puso

Tercatat dari Bulan Januari hingga Maret ada 209 hektare tanaman padi yang diserang hama

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Tikus Serang 181 Hektar Tanaman Padi di Tabanan Bali, 31 Hektar Puso
Istimewa
Tanaman padi di Kecamatan Kerambitan, Tabanan gagal panen setelah diserang tikus 

Laporan Wartawan Tribun Bali I Made Prasetia Aryawan


TRIBUNNEWS.COM, TABANAN 
- Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) di sejumlah wilayah Tabanan cukup luas.

Tercatat ada tiga hama yang menyerang tanaman padi milik petani seperti PB (penggerek batang), blast (busuk batang), serta hama tikus.

Namun serangan OPT didominasi oleh hama tikus.

Tercatat, selama periode Januari hingga Maret, tikus menyerang lahan tanaman padi hingga seluas 181 hektare dan mengakibatkan puso (gagal panen) seluas 34 hektare.

Data yang berhasil diperoleh dari Dinas Pertanian Tabanan, dari serangan hama tersebut mengakibatkan empat kategori kerusakan, yakni ringan, sedang, berat, hingga puso. Rinciannya, PB menyerang lahan di tiga kecamatan yakni Tabanan, Kediri dan Kerambitan.

Kerusakan yang diakibatkan dengan skala ringan seluas 26 hektare.

Berita Rekomendasi

Kerusakan akibat hama blast (busuk batang) seluas 3 hektare. Luasan tersebut masuk dalam kategori ringan.

Terparah adalah kerusakan yang diakibatkan serangan hama tikus yakni mencapai 181 hektare di lima kecamatan.

Baca: Perumus UU KPK: Kepemimpinan Firli Bahuri Lebih Baik krena Kedepankan Akuntabilitas

Di Kecamatan Kerambitan tercatat 123 hektare terserang hama tikus, dan 31 hektar puso (gagal panen).

Di Kecamatan Tabanan, total yang terserang seluas 33 hektare.

Di Kecamatan Kediri 33 hektare (3 hektare puso), di Kecamatan Penebel 13 hektare, dan di Kecamatan Baturiti 1 hektare.

"Tercatat dari Bulan Januari hingga Maret ada 209 hektare tanaman padi yang diserang hama. Yang paling banyak menyerang hama tikus," kata Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Tabanan, Nengah Durmita, Kamis (30/4/2020).

Durmita menjelaskan, khusus untuk hama tikus, penyebabnya adalah karena faktor cuaca yakni musim penghujan.

Selain itu, kondisi areal persawahan yang kurang bersih memicu kembang biak dari hama tikus tersebut.

Baca: Gunakan Jalur Tikus, Mobil Pemudik Ini Berangkat dari Jakarta Lolos Hingga Tasikmalaya

Dia menyebutkan, untuk yang gagal panen sudah terdaftar pada AUTP (asuransi usaha tani padi) sehingga bisa langsung diajukan proses klaimnya.

Kemudian untuk petani yang mengalami kerusakan ringan hingga berat juga sudah dibantu pestisida dari Dinas Pertanian.

"Untuk serangan tikus, dari Dinas Pertanian juga sudah dibantu pestisida phyton sebanyak 30 Kg yang sifatnya stimulan. Untuk pestisida serangan blast juga sudah dibantu. Kemudian, untuk kekurangannya diharapkan swadaya oleh petani, demikian pula hama PB dan blast," jelasnya.

Penggunaan pestisida tersebut, kata dia, sudah cukup efektif untuk membasmi hama.

Namun, dengan syarat harus kompak atau dilakukan secara bersama-sama. Selain pestisida, cara pembasmian hama paling efektif adalah dengan pengropyokan.

"Tetapi petani jarang yang mau ajak (pengeropyokan), karena memakan waktu lama dan terus menerus atau dilakukan secara rutin," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 181 Hektare Padi di Tabanan Diserang Tikus, 34 Hektare Puso

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas