Di Tengah Wabah Corona, Pemerintah NTB Ajak Warga Lakukan Gerakan Menengok Tetangga, Ini Tujuannya
Pemerintah NTB melalui Kesbangpoldagri mengajak masyarakat untuk melakukan Gerakan Menengok Tetangga.
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Nusa Tenggara Barat (NTB), melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Provinsi (Kesbangpoldagri) mengajak masyarakat untuk melakukan Gerakan Menengok Tetangga.
Hal ini disampaikan melalui akun Instagram @kesbangpolntb, Kamis (30/4/2020).
Dalam unggahannya, Kesbangpol NTB menjelaskan, Gerakan Menengok Tetangga merupakan gerakan sosial bersama untuk menengok tetang sebelah kanan, kiri, depan dan belakang rumah.
Gerakan ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui apakah ada tetangga yang mengalami kesulitan ekonomi di tengah mewabahnya virus corona (Covid-19).
Apabila menemui tetangga yang mengalami kesulitan, pemerintan NTB mengajak masyarakat untuk saling tolong menolong.
Caranya yakni dengan sisihkan satu porsi makanan untuk tetangga yang kesulitan ekonomi.
Berikut unggahan selengkapnya:
"GERAKAN MENENGOK TETANGGA
Sebenarnya apa sih gerakan menengok tetangga ini… ???
Ini adalah gerakan sosial bersama-sama untuk menengok tetangga kita 1,2,3 ; kanan, kiri, depan, belakang rumah kita.
Untuk apa gerakan ini.. ???
Untuk melihat adakah tetangga-tetangga kita yang kesulitan ekonomi di tengah PSBB Covid-19.
Kalo ada, lalu kenapa.. ???
Ayo kita tolong mereka. Jangan sampai ada yg bernasib seperti salah satu keluarga di Serang Banten, yg kelaparan hanya minum air gallon selama 2 hari dan akhirnya meninggal.
Caranya.. ???
Sisihkan satu porsi makanan dari apa yg kita makan dihari itu untuk tetangga kita yg kesulitan ekonomi. Satu piring saja setiap hari. Tidak perlu mewah, cukup sesuaikan dengan apa yg kita makan hari itu
Mungkin... Jika gerakan ini viral dan banyak yg melakukan, maka akan berkurang berita tentang anak-anak yg kurang gizi karena kurang makan.
Mungkin tidak akan ada mbah-mbah yg merasa sendiri dan merana karena tidak ada sanak saudara.
Mungkin tidak akan ada lagi berita nenek-nenek tua menjual kainnya untuk seporsi nasi.
Jangan sampai terjadi seperti di Thailand, seorang ibu nekat bunuh diri setelah kehilangan pekerjaan akibat wabah virus corona ini.
Atau jangan juga sampai terjadi seperti di India, karena frustrasi seorang ibu melemparkan lima anaknya ke Sungai Gangga
Ya sahabat... Satu porsi nasi aja dari apa yg kita makan hari ini.
Mereka tidak menuntut kemewahan, mereka hanya ingin bisa makan setiap hari dan tidak merasa sendiri.
Mari tengok sekeliling kita.
Mari kita ulurkan tangan kita untuk mereka.
Jika tidak mampu seporsi nasi, bantulah dengan memviralkan gerakan ini.
Mungkin jari-jari kita bisa membantu mereka. "Kita berbagi bukan karena kita kaya, tapi karena kita betapa pilunya saat tak berpunya" "Disaat tangan kanan memberi, ajari tangan kiri untuk mengajak dan merangkul"
Rasulullah bersabda: “Tidaklah beriman, orang yang tidur dalam keadaan kenyang sementara tetangganya lapar sampai ke lambungnya. Padahal ia mengetahui.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad 112)." tulis akun Instagram @kesbangpolntb.
Sementara itu, Kepala Kesbangpoldagri NTB, Mohammad Rum saat dikonfirmasi TribunLombok.com menyatakan gerakan tersebut bersifat mengingatkan.
Pihaknya menyakini, masyarakat NTB sudah memahami indah berbagi terhadap sesama.
"Karena sebagian besar masyarakat sudah memahami Insya Allah imbauan ini hanya mengingatkan,"
"Dalam kondisi seperti ini tentunya secara ekonomi pasti banyak yang terpapar, oleh karena itu dalam bulan yang penuh berkah ini tentunya alangkah indahnya kita mau berbagi kepada tetangga kita yang lagi kesulitan akibat covid," kata Mohammad Rum, Jumat (1/5/2020).
Baca: Mata Lelah Hingga Nyeri karena Banyak Lihat HP Saat Pandemi Covid-19? Jangan Didiamkan, Lakukan Ini
Baca: Pandemi Covid-19, Perhimpunan Dokter Jiwa Sebut 80% Peserta Konsultasi Alami Trauma Psikologis
Sebelumnya, Kesbangpoldagri juga telah mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dan saling membantu apabila ada tetangga yang positif Corona.
Dalam unggahan di akun Instagram, Rabu (29/4/2020), Kesbangpoldagri meminta warga tak perlu panik dan khawatir saat membantu warga yang positif Covid-19.
Kesbangpoldagri pun membeberkan apa saja yang bisa dilakukan untuk membantu tetangga yang positif Covid, di antaranya adalah menyediakan makanan dan membersihkan rumah menggunakan sabun atau disinfektan.
Berikut postingan selengkapnya:
"PARTISIPASI KITA JIKA MAMPU
Kalau tetangga Anda positif Covid-19, perlukah khawatir?? Tidak...
1. Virus tidak bisa gentayangan dari rumah tetangga ke rumah Anda.
Ingat, jarak 1,5 meter saja sudah cukup untuk menjauhkan Anda dari virus.
2. Virus tidak bisa terbang di udara.
Ia berada di udara kalau ada orang terinfeksi yang bersin. Itu pun tidak lama.
Partikel-partikel air (lendir) yang mengandung virus tadi akan turun, mengendap di permukaan benda-benda mati, tidak akan menyebar ke rumah Anda.
3. Virus juga tidak bisa berjalan.
Apa yang harus Anda lakukan? Jangan masuk ke rumah tetangga Covid (+) tanpa perlindungan memadai (masker).
Selama Anda tidak masuk, Anda tidak akan tertular.
Kalau terpaksa masuk untuk memberi bantuan, pakailah masker, ditambah perlindungan lain yang bisa Anda dapatkan.
Kemudian segeralah ganti baju, mandi dengan sabun (keramas pakai sampo), cuci baju Anda tadi dengan sabun.
Sabun akan membunuh virus yang menempel di tubuh Anda.
Tidak ada alasan untuk takut pada tetangga yang tertular Covid19.
Berbuatlah sebisa Anda untuk membantu mereka.
Apa yang bisa dilakukan untuk membantu?
1. Sediakan makanan.
2. Bersihkan rumahnya dengan sabun atau disinfektan.
3. Jaga agar jangan ada orang masuk tanpa kepentingan dan tanpa pelindung.
4. Arahkan anggota keluarganya untuk melaksanakan tata cara isolasi pasien agar anggota keluarga lain tidak tertular
- Orang yang tertular virus tidak ingin dirinya tertular.
- Mereka butuh cinta, perhatian, dan bantuan kita untuk sembuh.
- Jangan musuhi dan kucilkan mereka." tulis akun Instagram @kesbangpolntb.
(Tribunnews.com/Wulan KP)