Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita Petugas SPBU Ditampar Pengendara Mobil Pikap, Videonya Viral, Karena Kasihan Laporan Dicabut

Seorang pengemudi mobil pikap di Pangandaran menampar wanita petugas SPBU, videonya viral.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Wanita Petugas SPBU Ditampar Pengendara Mobil Pikap, Videonya Viral, Karena Kasihan Laporan Dicabut
Screenshot
Seorang sopir pengangkut kayu menampar petugas SPBU Parigi. Pelaku tak terima ditegur lantaran salah jalur pengisian BBM. 

TRIBUNNEWS.COM, PANGANDARAN - Seorang pengemudi mobil pikap di Pangandaran menampar wanita petugas SPBU, videonya viral.

Sebuah video yang menampilkan aksi kekerasan seorang pengemudi mobil pick up terhadap seorang perempuan petugas SPBU, viral di media sosial.

Diketahui, peristiwa pemukulan itu terjadi di SPBU Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (1/5/2020).

Perempuan petugas SPBU itu bernama Yeni Nur Oktaviani (24) sedangkan penampar berinisial CU (42).

Aksi penamparan itu sempat terekam karena pengawas yang terpasang di sudut atas pom bensin.

Tak terima dengan apa yang dialaminya, Yeni kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Parigi.

Baca: Deteksi Corona, Pemerintah Telah Periksa 107 Ribu Lebih Spesimen, Hasilnya?

Baca: Ditangkap Wanita Penjual Miras, Dagangan di Siang Bolong Saat Ramadan Masih Ada yang Membeli

Baca: Akibat Pandemi, Pria Ini Tak Bisa Lanjutkan Sisa Perjalanan Keliling Dunia yang Dimulai Sejak 2013

Namun, karena merasa iba pada kondisi kehidupan pelaku, Yeni akhirnya mencabut laporan yang telah ia buat di Polsek Parirgi.

BERITA REKOMENDASI

Dilansir Kompas.com, berikut rangkuman fakta-fakta seputar insiden tersebut:

1. Kronologi kejadian

Yeni menceritakan, kejadian yang dialaminya berawal saat pelaku hendak mengisi BBM masuk ke jalur sepeda motor.

Karena salah masuk jalur, sambung Yeni, ia pun lantas menegur sang sopir dengan mengatakan, mobil mengisi BBM-nya di depan.
"Di sini sempit, bukan jalur mobil. (Dispenser) di depan juga kosong," kata Yeni saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (2/5/2020).

Saat ditegur karena salah jalur, lanjut Yeni, pelaku mengatakan bahwa konsumen bebas mengisi BBM di mana pun.


Kemudian, sang sopir langsung turun dan menampar Yeni satu kali.

"Dia lalu berkata kasar. Saya menegur karena perusahaan punya aturan (dalam mengisi bensin)," katanya.

Setelah kejadian itu, rekan-rekannya berdatangan dan melerainya.

Pelaku kemudian pergi dari SPBU tanpa mengisi BBM dahulu.

2. Lapor polisi

Tak terima dengan apa yang dialaminya, Yeni kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Parigi, dan menjalani visum di puskesmas setempat.

Namun, karena merasa iba dengan kondisi kehidupan pelaku.

Yeni pun akhirnya mencabut laporan yang telah ia buat di Polsek Parirgi.

Dikatakan Yeni, alasan dirinya mencabut laporan itu karena pelaku mengurus sendirian anaknya yang berusia lima tahun karena istrinya bekerja di luar negeri.

"Saya kasihan, pelaku harus mengurus sendirian anaknya yang berusia lima tahun. Jika saya tegas (melanjutkan proses hukum), anaknya sama siapa," katanya.

3. Anak selalu dibawa

Masih dikatakan Yeni, anak tersebut, selalu dibawa ke mana pun, termasuk saat pelaku pergi mengirimkan kayu ke luar kota.

"Saat itu (penganiayaan) di pom bensin, anaknya ada di depan. Dibawa. (laporan dicabut) Kembali ke hati nurani. Saya enggak tega (lihat anaknya), terlebih ini bulan puasa," jelasnya.

Diakui Yeni, sebelum mencabut laporan, dia sempat berkonsultasi dengan keluarga.

Karena dia ingin mengambil jalan terbaik untuk kedua belah pihak.

"Pelaku sudah mengakui bersalah. Saya buat perjanjian supaya pelaku tidak mengulanginya lagi," ujarnya.

4. Korban cabut laporan Ilustrasi polisi.

Sementara itu, Panit 1 Reserse Kriminal Polsek Parigi Aiptu Ajat Sudrajat mengatakan, untuk kasus penganiayaan yang dilakukan sopir pikap terhadap petugas SPBU di Parigi sudah dicabut korban.

Sambungnya, korban dan pelaku sudah islah.

"Tadi malam islah. Pihak korban mencabut laporan," jelas Ajat saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu. Alasan pihak korban mencabut laporannya karena pelaku mempunyai anak kecil. Pelaku harus mengurus anaknya itu karena ibunya bekerja di luar negeri.

"Kedua belah pihak sama-sama menyadari. Sudah islah di kantor (Polsek Parigi) tadi malam jam 22.00-an," katanya.

Status penyelidikan kasus ini, sambung Ajat, dihentikan karena sudah ada pencabutan pelaporan oleh korban. (Kontributor Kompas.com Pangandaran, Candra Nugraha)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Sopir Pikap Tampar Petugas SPBU Perempuan di Jabar, Tak Terima Ditegur, Korban Cabut Laporan"

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas