Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Bayi 1 Bulan Meninggal Setelah Ditolak RS, Alami Sesak Napas dan Tubuh si Bayi Membeku

Bayi berusia satu bulan asal Pariaman, Sumatera Barat meninggal dunia karena sempat ditolak pihak RSUP M Djamil Padang.

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Fakta Bayi 1 Bulan Meninggal Setelah Ditolak RS, Alami Sesak Napas dan Tubuh si Bayi Membeku
Tribun Pekanbaru
Bayi berusia satu bulan asal Pariaman, Sumatera Barat meninggal dunia karena sempat ditolak pihak RSUP M Djamil Padang. 

TRIBUNNEWS.COM - Bayi berusia satu bulan, anak dari pasangan suami istri Fery Hermansyah dan Rydha asal Pariaman, Sumatera Barat meninggal setelah ditolak pihak RSUP M Djamil Padang.

Fery dan Rydha sempat membawa sang anak ke RSU Aisyah Pariaman sebelum akhirnya dirujuk ke RSUP M Djamil Padang.  

Buah hati mereka yang saat itu mengalami sesak napas langsung dibawa ke RSUP M Djamil Padang karena keterbatasan alat di rumah sakit sebelumnya.

Dalam kondisi sesak napas dan bantuan oksigen, bukannya langsung ditangani, mereka malah ditolak masuk ke rumah sakit.

Ketika itu, pihak rumah sakit menginformasikan ruangan anak penuh.

Ilustrasi rumah sakit
Ilustrasi rumah sakit (Wavebreakmedia)

Baca: Ketularan Seorang Ibu Hamil, 13 Tenaga Medis RSUD Padang Panjang Positif Corona, Rumah Sakit Ditutup

Baca: FAKTA Kasus Corona di Pasar Raya Padang: 36 Pedagang Positif hingga Diduga Kontak dengan 1.000 Orang

Ryda mengatakan, bayinya dalam kondisi sakit selama sejam lebih di ambulans.

"Satu jam lebih anak saya di ambulans. Bahkan oksigennya sampai habis di mobil," kata Rydha, dikutip dari Kompas.com.

Berita Rekomendasi

Akhirnya, bayi usia satu bulan itu diperbolehkan masuk IGD setelah orangtuanya berdebat dengan petugas RSUP M Djamil Padang.

Berikut fakta selengkapnya yang Tribunnews.com rangkum:

Sang Anak Meninggal Dunia

Bayi yang baru satu bulan lahir ke dunia bernama Isyana dinyatakan meninggal di RSUP M Djamil Padang pada Rabu (29/4/2020).

Isyana mengembuskan napas terakhirnya lantaran sempat ditolak rumah sakit dan terlambat mendapatkan penanganan.

Ryda dengan suara terbata-bata mencurahkan kesedihannya ditinggalkan oleh sang buah hati.

Baca: Sempat Ditolak Warga, Pemakaman Jenazah Pasien Positif Covid-19 di Ambon Penuh Isak Tangis Keluarga

Baca: Pria Tua Meninggal di Angkot Setelah Sempat Ditolak Rumah Sakit, Hasil Rapid Testnya Reaktif

Ia mengungkapkan, kalau keluarga belum bisa menerima perlakuan pihak rumah sakit.

Ryda menganggap pihak rumah sakit tidak memperlakukan buah hatinya dengan baik saat minta dilakukan perawatan.

Meski demikian, mereka sudah mengikhlaskan kepergian anaknya.

"Saya tidak bisa terima perlakuan mereka yang begitu tak punya hati nurani satu pun," ungkap Ryda.

Jenazah Membeku

Ilustrasi bayi tewas
Bayi berusia satu bulan meninggal dunia. (Tribun Pekanbaru)

Rydha juga menyebut, untuk pemulangan jenazah juga dipersulit.

Adapun sang anak sudang dinyatakan meninggal sejak pukul 17.00 WIB.

Saat itu, anaknya berada di dalam ruangan hampir sekitar empat jam dan tak ada petugas yang melakukan pemeriksaan.

Baca: Ditolak Rumah Sakit, Seorang Kakek di Bandung Meninggal di Angkot, Dimakamkan dengan Protokol Corona

Baca: Ditolak Istri Setelah Bebas dari Penjara, Napi Asimilasi di Padang Nekat Bakar Rumah Mertuanya

Baru setelah pukul 21.00 WIB, ada seorang perawat yang baru mulai shift kerja masuk ke ruangan anaknya.

Rydha mengatakan, jika perawat tersebut terkejut mendapati buah hatinya sudah membeku.

"Dia kaget melihat anak saya sudah membeku dan membuat murka suami saya," terang Rydha, dilansir oleh Kompas.com.

Kedua orangtua bayi tersebut akhirnya memaksa membawa pulang sendiri jenazah anaknya.

Fery murka karena tidak kunjung ada kepastian dari pihak rumah sakit.

Baca: Ibu Muda Positif Corona Meninggal setelah Lahirkan Bayi Kembar, 1 Anaknya Menyusul Wafat

Baca: Bayi 1 Bulan di Grobogan Positif Corona, Lahir Prematur, Alami Sesak Napas Sepulang dari Rumah Sakit

RSUP M Djamil Padang Buka Suara

Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPDI) RSUP M Djamil Padang, Gustianov belum bisa memberikan keterangan saat dikonfirmasi terkait hal itu.

Gustianov menyatakan, pihaknya akan memberikan keterangan lebih lanjut nantinya.

Ia mengaku masih mengumpulkan informasi dan keterangan lain saat kejadian tersebut.

"Kami sedang kumpulkan data dan keterangan. Nanti, kami akan berikan keterangan resmi," jelas Gustavianof.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin) (Kompas.com/Kontributor Padang, Perdana Putra)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas